Penonton yang hadir di Oracle Arena, Oakland maupun semua yang menyaksikan laga terakhir Final NBA 2016 di seluruh dunia pasti berdebar-debar di menit-menit akhir. Sejak laga tersisa 4 menit 53 detik, skor Cleveland Cavaliers dan Golden State Warriors tak beranjak dari angka 89 sama. Usaha kedua tim menambah angka selalu gagal.
Tyronn Lue mengambil time-out di sisa 1 menit 9 detik. Semua penonton pun berdiri saat Kyrie Irving membawa bola dan dikawal ketat oleh Stephen Curry. Kyrie melepaskan tembakan tiga angka yang tepat sasaran. Pendukung Cavaliers bersorak, skor berubah 92-89 di sisa 53 detik. LeBron James kemudian melengkapi keunggulan Cavaliers menjadi 93-89 melalui satu tembakan bebas.
Ketika bel tanda laga usai, seluruh pemain dan ofisial Cavaliers berhamburan ke lapangan. Tembakan Curry gagal menembus sasaran di detik akhir. Kalau pun masuk, Cavs masih unggul satu angka. Belum lagi tembakan tersebut sepertinya dilepaskan setelah bel akhir berbunyi.
Minggu malam waktu setempat memang benar-benar malam yang membuktikan bahwa hal yang terlihat seolah mustahil bisa dipatahkan. Mustahil karena Cavs menjadi tim pertama yang berhasil keluar dari lubang jarum. Kalah dengan defisit 3-1 di awal laga final, namun bangkit dan sukses menjadi juara dengan skor 4-3.
Mustahil yang kedua adalah Cavs ternyata mampu mengalahkan Warriors. Tim dengan rekor 73 kemenangan di musim reguler. Ini merupakan rekor terbaik di NBA, dan Warriors jadi tim paling dominan di liga.
Mustahil ketiga ada di kubu Cavs. Mereka berhasil mencatatkan sejarah bagi masyarakat Cleveland, karena gelar juara untuk bidang olahraga terakhir dicatat kota ini di tahun 1964, saat Cleveland Browns juara NFL. Kini mereka membawa trofi Larry O'Brien ke Cleveland, Ohio. Gelar NBA pertama bagi kota Cleveland.
Cavaliers larut dalam suka cita dan rasa seolah tak percaya bahwa mereka mampu memenangi liga. Di tengah lapangan seusai memastikan gelar juara, James mencengkeram trofi juara ke dada, mencium serta kembali menangis.
"Saya datang kembali (ke Cleveland) karena suatu alasan," kata James. "Saya datang untuk membawa juara ke kota kami. Cleveland, ini untuk kalian."
"Game tujuh memang selalu menakutkan bagi setiap pemain. Tapi saya bilang ke teman-teman, bermain saja seperti biasa. Saya sudah pernah menghadapi game tujuh sebelumnya. Ini kali kedua saya tampil di game tujuh," imbuh James.
James mengumpulkan 27 poin, 11 rebound dan 11 assist. Sebuah penampilan individu yang luar biasa dari seorang James, yang akhirnya terpilih sebagai MVP Finals 2016.
Kyrie Irving menyusul dengan 26 poin, serta tembakan tiga angka penentu di 53 detik pertandingan tersisa.
Sementara itu, Warriors baru saja mendapatkan pelajaran berharga. Warriors sudah ada di trek yang tepat untuk meniru musim terbaik Chicago Bulls (1995-1996). Tapi mereka tersadar bahwa semua itu tak akan berarti apapun tanpa gelar juara.
"Rasanya sakit sekali," ujar Curry. âIni akan menghantui saya beberapa waktu ke depan.â
"Saya benci kekalahan ini," imbuh Draymond Green. âTetapi mereka pantas juara.â
Jalan Warriors di playoff tak semulus musim reguler. Pertandingan pertama playoff, Curry cedera pergelangan kaki kanan. Tiga pertandingan berikutnya ia terpeleset saat menghadapi Houston Rockets dan keseleo lutut kanannya. Curry sukses mengantarkan timnya kembali ke final setelah duel mendebarkan melawan Oklahoma City Thunder. Tertinggal 1-3 lalu menang dan menuju final dengan keunggulan 4-3.
Kesulitan Warriors memuncak saat bertemu Cavs. Draymond Green harus menonton pertandingan kelima dari stadion bisbol di sebelah Oracle Arena setelah ia diskors karena pelanggaran mencolok.
Andrew Bogut, center Warriors cedera lutut dan istirahat di dua pertandingan terakhir. Andre Iguodala, defender utamanya harus menepi lantaran cedera punggung di pertandingan keenam (namun berhasil kembali di laga yang sama). Serta, insiden Curry membuang pelindung mulut dan dikeluarkan di laga keenam. Semuanya melengkapi kesulitan-kesulitan Warriors di pertandingan final.
"Dia (LeBron James) punya penampilan bagus di dua pertandingan terakhir untuk menjaga timnya hidup," kata Curry. "Saya mencoba untuk melakukan hal yang sama untuk tim saya, tapi tidak bisa. Dia membuat situasi yang bagus untuk fast break, dia punya blok dan membuat pertahanan yang kuat bagi Cavs. Kami sudah berusaha untuk menghentikannya, tapi dia memang bermain bagus."
"Ini mengejutkan," ujar Steve Kerr. "Saya sudah merasa kami menang, ternyata kami salah. Itu sangat mengejutkan."
Foto-foto: NBA
Tak Ada yang Mustahil, Cleveland Cavaliers Juara NBA 2016
20 Jun 2016 12:57
| Penulis : Tora Nodisa