Republik Ceko lolos ke babak utama Piala Dunia FIBA untuk pertama kalinya di edisi 2019. Mereka ke Cina setelah mencetak rekor 8-4 pada babak kualifikasi Wilayah Eropa. Kini Republik Ceko siap cetak sejarah baru. Setelah mengalahkan Polandia 94-84, pada 12 September ini, Republik Ceko akan berebut peringkat kelima melawan Serbia, pada hari Sabtu, 14 September mendatang.

Pada Piala Dunia FIBA 1950 hingga 1990, Republik Ceko masih menjadi bagian dari negara Czechoslovakia. Setelah negaranya memisahkan diri, Republik Ceko ikut kualifikasi Piala Dunia FIBA lagi pada tahun 1994. Hingga tahun 2014, Republik Ceko selalu gagal menembus babak utama. Baru pada tahun 2019 mereka berhasil berangkat ke Piala Dunia.

Republik Ceko yang dipimpin kepala pelatih Ronen Ginzburg tampil mengejutkan. Mereka mengalahkan Turki dan Jepang di babak penyisihan pertama. Saat itu Republik Ceko berada di bawah Amerika Serikat, karena kalah 67-88 dari tim asuhan Gregg Popovich tersebut.

Di penyisihan kedua, Republik Ceko lagi-lagi berada di bawah Amerika Serikat. Namun mereka lolos ke perempat final setelah menang 93-71 dari Brazil, dan unggul agregat atas Yunani. Kejutan Republik Ceko di Cina dihentikan oleh Australia. Mereka kalah 70-82 dari Boomers di babak perempat final.

Hari ini, 12 September 2019, Republik Ceko mengalahkan Polandia dengan skor 94-84. Kemenangan itu membawa Republik Ceko melaju ke laga perebutan tempat kelima melawan Serbia yang rencananya digelar Sabtu, 14 September mendatang.

Republik Ceko menguasai area kunci dengan mencetak 40 point in the paint dan mengumpulkan 51 rebound. Mereka unggul jumlah asis (27-18) dari Polandia. Sementara itu, senjata Republik Ceko di laga ini adalah ketajaman tripoin. Mereka mencetak 13 dari 24 percobaan tripoin. Vojtech Hruban cetak 24 poin dan 12 rebound, termasuk 4 dari 7 percobaan tripoin. Kemudian Tomas Satoransky mengemas 22 poin dan 12 rebound. Terakhir ada Jaromir Bohacik dengan sumbangan 21 poin.

Republik Ceko siap mencetak sejarah di Piala Dunia FIBA 2019. Karena di peringkat manapun mereka berhenti, maka itu jadi pencapaian terbaik negara tersebut. (tor)

Foto: fiba.baskeball

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025