Kultur basket punya kebanggaan tersendiri terhadap sepatu yang digunakan. Rasa itulah yang menjadikan sepatu basket bisa jadi bagian dari kultur fesyen populer. Maka, wajar bila kemudian merek olahraga dunia rela berinvestasi cukup besar ke pemain basket agar jadi bagian dari senjata pemasaran

Sementara ada banyak ajang basket tingkat internasional, merek-merek itu masih memilih NBA sebagai ladang mencari pebasket layak jual. Hal itu wajar mengingat liga basket pria tertinggi Amerika Serikat itu punya sorotan begitu besar. Forbes kemudian membuat laporan keuangan tentang pendapatan pemain-pemain NBA dari endorsemen sepatu.

Patokan “besar” menurut mereka adalah ketika seorang pemain dibayar dengan nominal setidaknya AS$9 juta per tahun. Angka itu hanyalah kontrak ikat, belum termasuk honorarium penjualan juga insentif lain. Biasanya, pihak sponsor akan menyiapkan bonus pribadi jikalau pemain itu berprestasi di klub. Mulai dari lolos grup, babak playoff, semifinal, final, dan juara akan diberikan imbalan lebih. Ditambah pula jika sukses menyabet gelar personal seperti MVP, Ruki Terbaik, jajaran All-Star dan lainnya. Inilah yang didapat Abraham Damar Grahita di bawah DBL Ardiles kala sukses menjuarai IBL musim 2018-2019 dan meraih gelar Pemain Cadangan Terbaik. Sistem bonus yang diterapkan mengikuti apa yang biasa dilakukan dalam klausul merek luar negeri.

Nike dan Jordan menguasai di bidang ini. Sembilan dari 14 pebasket NBA berpendapatan diatas AS$9 Juta bekerja sama dengan mereka. Terdapat dua merek Negeri Tirai Bambu yang berani berinvestasi besar di sini. Bukan tanpa alasan. Laporan dari NBA menyebut bahwa sekitar 300 Juta penduduk Cina bermain basket. Setiap tahun, merek-merek itu selalu dijadwalkan untuk melangsungkan gelaran promo di sana. LeBron James, Stephen Curry, Klay Thomson, Dwyane Wade, dan lain sebagainya rutin menjalani perjalanan dinas ke Cina.

Klay Thomson (ANTA) – AS$9 Juta

Garda tembak Golden State Warriors jadi pembuka daftar ini. Ia meninggalkan Nike di musim 2014-2015 lalu bergabung dengan Anta. Merek asal Cina ini berani bayar mahal Thomson demi mendatangkannya. Meski tak banyak endorsemen, Anta sebagai merek kuda hitam bisa menempatkan produknya di laga final bahkan juara.

Baca Juga: Klay Thompson akan Bermain di Space Jam 2

Damian Lillard (adidas) dan Giannis Antetokounmpo (Nike) – AS$10 Juta

Adidas Dame adalah sepatu basket terpopuler di luar Nike tahun lalu. Prestasi itu dihasilkan dari permainannya di lapangan juga hobinya dalam bermusik. Si Tiga Garis mengontraknya dengan durasi 10 tahun pada 2014.

Sementara Giannis mencatat torehan mengagumkan. Akhir 2017, ia hanya dibayar AS$20.000 per tahun dari Nike. Bayaran dari sponsor melonjak 5000 kali lipat setelah sukses jadi pemain terbaik musim 2018-2019. Kini, ia dibayar sepadan dengan Lillard belum termasuk honorarium penjualan Nike Freak juga bonus lain.

Baca Juga: Lengkapi Gelar MVP, Nike Umumkan Tanggal Penjualan Sepatu Giannis Antetokounmpo

Derrick Rose (adidas) dan Kyrie Irving (Nike) – AS$11 Juta

Deraan cedera tidak membuat lini adidas D-Rose dihentikan. Meski tidak sesukses yang lain, penjualannya mulai melonjak setelah Rose tampil apik bersama Timberwolves musim lalu. Kini, ia diharapkan melanjutkan semangat itu bersama Detroit Pistons.

Bagi Irving, angka itu merupakan berkahnya dalam berjuang. Ia sukses jadi tandem LeBron di Cavaliers, bermain gemilang di Celtics, dan kini mencoba bertualang dengan Brooklyn Nets. Pemeran Uncle Drew ini layak jumawa karena sepatunya masuk jajaran sepatu basket terpopuler tahun 2018. Nike juga kerap membuat proyek unik dengan basis Nike Kyrie

Baca Juga: Derrick Rose, adidas D-Rose 10, dan Optimisme "Menguasai" Cina

Dwyane Wade (Li-Ning) dan Russell Westbrook (Jordan) – AS12 Juta

Wade telah mengikat kontrak seumur hidup dengan Li-Ning. Ia sebelumnya memakai Jordan dan Converse. Merek asal Cina ini jadi yang terdepan untuk kancah endorsemen pemain dengan dana besar. Wade telah mendapatkan tujuh edisi sepatu khusus dan masih akan berlanjut.

Westbrook memperpanjang kontrak dengan Jordan pada 2017. Sebagai hadiah, ia dibuatkan sepatu khusus bernama Jordan Why Not. Gaya berbusana flamboyan di lorong pragim jadi daya tarik tersendiri bagi Westbrook. Ia dianggap sebagai pemain yang bisa jadi rujukan memadupadankan busana agar tampil lebih necis.

Baca juga: Dwyane Wade dan Li-Ning Tanda Tangani Kontrak Seumur Hidup

Zion Williamson (Jordan) – AS$13 Juta

Dalam daftar ini, Zion satu-satunya pemain yang belum pernah bermain di lapangan NBA. Ia dikontrak dengan New Orleans Pelicans, tim yang juga dianggap kurang bonafide dari sisi bisnis. Meski demikian, Nike tetap berjuang keras untuk mendapatkannya lalu menempatkan Zion di bawah lini Jordan. Saat menanti bergulirnya musim baru NBA sembari menanti apakah Zion selayak itu dihargai lebih mahal dari para seniornya.

Baca Juga: Pandangan Michael Jordan tentang Zion Williamson

James Harden (adidas) – AS$14 Juta

Mas Brewok melekat dengan adidas sejak 2015 dengan durasi 13 tahun. Ia mendapatkan uang kontrak AS$200 juta dan belasan juta lagi per tahun. Uang besar itu dibalas dengan berbagai prestasi dan sorotan media. Gaya bermainnya dianggap menarik untuk disaksikan. Adidas jelas mendapat promosi darinya. Namun, penjualan adidas Harden belum bisa menggeser adidas Dame untuk sepatu basket terlaris dari Si Tiga Garis.

Baca Juga: Melihat adidas Harden Vol. 4 Lebih Awal

Kobe Bryant (Nike) – AS$16 Juta

Ia sudah pensiun, namun honorarium dari Nike masihlah besar. Lini Nike Kobe masih jadi favorit para pemain dewasa ini karena ringan. Ide tersebut juga datang dari Kobe yang ternyata dibutuhkan kebanyakan pebasket. Legenda Los Angeles Lakers itu masih begitu populer di Cina, negara di mana sepatunya laris manis diburu pelanggan.

Baca Juga: Metamorfosis Sepatu Kobe Bryant

Stephen Curry (Under Armour) – AS$20 Juta

Pabrikan asal Baltimore, Amerika Serikat, ini baru masuk ke kancah basket pada 2013. Bersamaan dengan perekrutan Curry yang belum pernah berprestasi sebelumnya. Setelah dikontrak Under Armour, ia sukses tiga kali angkat gelar dan meraih predika terbaik pada 2015. Sepatu memang tidak berpengaruh langsung terhadap kemampuan seorang pemain. Namun, hal ini yang dipercaya para penggemar Curry. Dampaknya adalah penjualan Under Armour Curry yang masuk deretan sepatu basket terpopuler tahun 2018. Di Indonesia, penggemar anak Dell Curry itu bisa mendapatkan sepatunya di DBL Store selaku retailer resmi.

Baca Juga: DBL Store Datangkan Tiga Under Armour Curry 6 Terbaru

Kevin Durant (Nike) – AS$26 Juta

Sepatu Nike KD sangat populer di Cina menurut Rich Kleiman, rekanan bisnis Durant. Bahkan, lebih populer dibandingkan di Amerika Serikat. Insting bermain Durant yang luar biasa menjadikannya sebagai pemain yang disukai. Apalagi, ia begitu berprestasi dengan Warriors. Ia digadang-gadang akan membawa perubahan setelah ikut Kyrie Irving pindah ke Brooklyn Nets musim depan.

Baca Juga: Kevin Durant dan Alasannya Menolak Rayuan Under Armour

LeBron James (Nike) – AS$32 Juta

James adalah pemain NBA aktif terkaya. Maverick Carter selaku rekanan bisnisnya memberitahu GQ bahwa James menandatangani kontrak seumur hidup dengan nilai mencapai AS$1 Milyar dengan nilai bayaran per tahun sebesar AS$32 Juta. Sebelumnya, ia sudah dikontrak Nike dengan mahar AS$90 Juta. Angka itu akan terus meningkat karena ia menggunakan pundi kekayaannya untuk berinvestasi di berbagai bidang.

Baca Juga: Tambo Sepatu LeBron James di Kancah Profesional

Michael Jordan (Jordan) – AS$130 Juta

Legenda Chicago Bulls dan UNC ini jadi milyuner lewat lini Jordan miliknya. Ia bisa menorehkan ratusan juta Dollar AS walau sudah pensiun. Sepatu Jordan juga dianggap sebagai cawan suci para sneakerhead di dunia. Kepopuleran itu akan terus berlanjut mengingat Nike dan Jordan tersebut berinovasi juga berinvastasi besar untuk pengembangan produknya.

Baca Juga: Air Jordan 3, Sepatu yang Luluhkan Michael Jordan untuk Bertahan di Nike 

Foto: Slam

Komentar