Dirk Nowitzki menjadi duta Piala Dunia 2019 untuk membantu mengembangkan bola basket. Ia ingin menjadi sosok yang menyebarkan semangat olahraga tersebut ke kancah internasional. Nowitzki pun mencoba memberi inspirasi dan motivasinya kepada generasi-generasi berikutnya di seluruh dunia.
Menurut Nowitzki, salah satu kunci kesuksesannya ada pada masalah kepuasaan. Ia selalu ingin belajar, belajar, dan belajar. Nowitzki tidak pernah puas meski pencapaiannya sudah segudang.
“Orang lain sedang berlatih di lapangan. Selalu mencoba jadi lebih baik. Dengarkan dan pelajari. Lihat seniormu. Selalu, setiap musim panas, mencoba menambahkan sesuatu yang baru pada permainanmu dan janganlah jadi orang yang sama,” pesan Nowitzki per Slam Online.
Untuk menjadi pemain yang konsisten, perjalanannya tentu saja tidak mudah. Nowitzki telah merasakannya sendiri. Ia mesti bekerja keras menggapai segalanya.
Di NBA, bekas pemain Dallas Mavericks juga tidak langsung menjadi juara. Ia butuh waktu 13 tahun untuk naik ke podium tertinggi. Nowitzki baru juara pada 2011 padahal sudah bermain sejak 1998.
Selain gelar juara, Nowitzki juga mendapat gelar Most Valuable Player (MVP) di Final NBA. Penampilannya di enam pertandingan final luar biasa. Ia mampu membuat trio Miami Heat LeBron James, Dwyane Wade, dan Chris Bosh bertekuk lutut.
Gelar juara 2011 menjadi gelar juara pertama dan terakhir Nowitzki di NBA. Sebab, setelah itu, ia tidak pernah juara lagi. Namun begitu, Nowitzki tetap sarat akan prestasi.
Selama kariernya di NBA, pemain berkebangsaan Jerman itu telah menorehkan berbagai prestasi individu. Ia pernah menjadi MVP NBA pada 2007. Nowitzki juga pernah masuk ke jajaran All-Star (14 kali), All-NBA First Team (4 kali), All-NBA Second Team (5 kali), All-NBA Third Team (3 kali) dan lainnya.
Di kancah internasional, karier Nowitzki tidak kalah hebatnya. Ia merupakan salah satu pemain Jerman terbaik sepanjang masa. Nowitzki pernah menyumbang medali perunggu di Piala Dunia 2002 dan medali perak di EuroBasket 2005.
Nowitzki mendapatkan semua itu karena terus mengasah dirinya. Ia selalu ingin belajar. Nowitzki tidak merasa puas sehingga mencoba mengejarnya sampai dapat. (put)
Foto: NBA