Eric Gordon mengundurkan diri dari tim nasional Amerika Serikat karena ingin fokus dengan persiapan NBA 2019-2020. Ia berniat untuk membawa Houston Rockets ke tempat yang lebih tinggi. Gordon bahkan ingin timnya juara.
Pada musim panas 2019 ini, garda berusia 30 tahun itu meneken kontrak baru bersama Rockets. Durasinya empat tahun. Nilainya mencapai AS$76 juta. Namun, kontrak itu berstatus nongaransi di tahun terakhir.
Dengan status itu, Gordon mesti masuk ke jajaran All-Star atau membantu Rockets menjadi juara seandainya ingin mendapatkan kontrak penuh senilai AS$20,9 juta di tahun terakhir. Hal itu lantas menjadi motivasi lebih baginya. Ia akan semakin berusaha untuk mendapatkan segalanya.
“Ini sangat istimewa. Ini pasti mengasyikan. Saya berpikir tentang kesuksesan tim dan saya menjadi bagian besar dari (kesuksesan) itu,” kata Gordon per Mark Berman, FOX 26 Houston. “Mereka tahu etos kerja saya. Mereka tahu seperti apa kepemimpinan saya dan apa yang saya bawa ke lapangan. Mereka ingin menang.”
Sejauh ini, Gordon memang selalu berhasil membantu tim bermain di level tinggi. Rockets masuk ke playoff setiap tahun sejak kedatangan sang pemain pada 2016. Sayangnya, selama itu pula, tim asal Houston tersebut selalu terantuk Golden State Warriors. Mereka tidak pernah mencapai Final NBA karena Warriors sangat dominan di Wilayah Barat.
Kini, Warriors telah berubah. Begitu pun dengan Rockets. Manajer Umum Rockets Darryl Morey berhasil mendapatkan Russell Westbrook. Para pandit menilai Rockets semakin kuat. Apalagi mereka masih punya pemain superstar seperti James Harden.
Sementara itu, Gordon akan kembali menjadi potongan penting di samping Westbrook dan Harden. Mereka akan mempersiapkan diri untuk bisa tampil bagus musim depan. Gordon punya motivasi untuk tampil bagus. Westbrook dan Harden juga punya motivasinya sendiri. Namun, tujuan mereka sama: menang dan juara NBA 2019-2020.
Foto: NBA