Josh Richardson pindah dari Miami Heat ke Philadelphia 76ers pada musim panas 2019 ini. Para pandit percaya itu merupakan kepindahan yang bagus. Namun, Richardson rupanya tidak begitu sepakat.
Pemain berusia 25 tahun itu mengungkapkan unek-unek soal kepindahannya. Baginya, meninggalkan Miami ternyata bukanlah hal yang mudah. Apalagi ketika ia sudah merasa betah di sana.
“Itu sulit,” kata Richardson soal kepindahannya per Sun Sentinel. “Bam (Adebayo) sedang bersama saya ketika itu terjadi.”
Menurut Richardson, kepindahan itu terasa berat karena ia harus meninggalkan teman-temannya. Ia bahkan sudah menganggap mereka sebagai saudara. Meski begitu, Richardson tidak mau berlarut dalam keberatan. Ia akan mencoba untuk mempertahankan tali persaudaraan, setidaknya di luar lapangan.
“Saya akan tetap berteman dengan mereka dan berharap anak-anak baik-baik saja,” kata Richardson. “Namun, ketika kami saling berhadapan, itu urusan lain.”
Richardson sebenarnya terpaksa pindah ke Philadelphia karena Heat menukarnya. Itu terjadi setelah Heat sepakat untuk merekrut Jimmy Butler lewat sistem rekrut dan tukar (sign and trade) bersama Sixers. Kedua tim tersebut merasa pertukaran itu merupakan solusi terbaik untuk membenahi tim masing-masing.
Kendati begitu, dengan kepindahannya ke Sixers, Richardson kini justru punya kans untuk menjadi juara NBA. Apalagi mengingat kiprah tim asal Philadelphia itu belakangan ini. Bagaimanapun, prestasi Sixers lebih baik dari Heat selama dua musim ini.
Richardson hanya tinggal membuktikan bahwa dirinya berguna untuk Sixers. Ia mesti menyiapkan diri selama libur musim panas agar fit untuk tim barunya. Sebab, kompetisi musim depan akan lebih ganas lagi. (put)
Foto: NBA