Wendha Wijaya termasuk salah satu veteran yang konsisten di Indonesia. Ia selalu ada di tiap musim dengan semangat baru yang membuatnya ingin lebih baik. Pada 2018-2019, ia berhasil mengantarkan NSH Jakarta ke puncak klasemen Divisi Merah. Di musim yang sama, NSH juga masuk ke playoff dan semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Sayangnya, NSH tumbang oleh Satria Muda Pertamina Jakarta. Mereka gagal ke final. Namun, pencapaian itu—bagi Wendha—adalah pencapaian yang bagus. Mereka harus meningkatkannya musim depan.
Kendati demikian, Wendha belum tahu apakah akan membela NSH musim depan. Sebab, kontraknya akan habis. Sementara NSH belum menyodorkan kontrak baru. Namun, Wendha memastikan dirinya masih ingin bermain. Ia ingin kembali musim depan.
Wendha belakangan bahkan sibuk dengan urusan tim nasional Indonesia. Di usianya yang sudah mencapai 36 tahun, timnas tetap berani memanggilnya untuk menggantikan Hardianus Lakudu. Kebetulan garda Satria Muda itu tengah memulihkan diri dari cedera. Sementara timnas membutuhkan seorang pemimpin seperti Wendha.
Meski begitu, Wendha tidak tahu ke depannya ia akan kembali dipanggil atau tidak. Kemungkinan tidak, mengingat ada lebih banyak pemain yang lebih muda. Wendha sendiri yang mengatakan itu kepada saya.
Pak We, ceritakan pengalaman bersama timnas kemarin, dong! Sebagai seorang veteran di antara para muda di sana.
Pengalaman kemarin cukup seru. Saya memang sudah tidak muda lagi—sudah tua. Namun, pengalaman kemarin itu seru juga. Bisa main bareng anak-anak muda. Mereka bagus-bagus. Punya semangat. Meski pun persiapannya sebentar, tapi kami berusaha memanfaatkan semaksimal mungkin.
Selain Pak We, ada Arif Hidayat dan Widyanta Putra. Menurut Pak We mereka pemain yang seperti apa?
Mereka bagus. Arif itu lebih safety. Widy mainnya cepat. Mereka berbeda, tapi sama-sama bagus. Seandainya terus diasah, akan lebih bagus lagi. Pengalaman bermain dengan timnas juga akan membantu mereka buat step up. Timnas juga bakal baik-baik saja dengan adanya mereka.
Karakter mereka seperti apa, Pak We? Baik di dalam maupun di luar lapangan.
Mereka pekerja keras. Mereka mau latihan kalau lagi latihan. Coaching staff juga tidak susah mengatur mereka. Apalagi mereka bermain di klub yang bagus. Itu kelihatan di timnas kemarin. Mereka membawa banyak hal dari klub masing-masing.
Timnas sempat bermain di William Jones Cup. Sayangnya, kalian cuma menang sekali selama turnamen itu. Ada komentar?
Iya, kemarin karena persiapannya kurang. Kami baru sekitar sebulan latihan. Terus kami juga baru di William Jones. Sementara yang lain, mungkin, sudah lebih siap. Apalagi kami main tanpa C.J. Giles.
Oh ya, C.J. ini kenapa? Katanya habis kecelakaan?
Dia sakit. Main sekali di pertandingan pertama, habis itu bilang sakit ke Manajer. Dia bilang sakit kepala. Akhirnya tidak mau main. Manajemen juga tidak mau mengambil risiko. Ya sudah, daripada pusing, kami main seadanya. Pemain lokal saja. Kami maksimalkan untuk tampil dan belajar.
Menurutmu penampilan kalian seperti apa di William Jones?
Pasti kurang. Kami menang sekali doang. Tapi, bukan berarti tidak belajar apa-apa. Kami tetap harus fight. Memaksimalkan segalanya yang ada. Anak-anak juga berusaha untuk mengikuti instruksi Pelatih. Ya, ada beberapa hal yang jalan, ada juga yang tidak.
Turnamen itu, kan, levelnya lebih tinggi dari IBL. Mungkin seperti ABL kali, ya. Lawan-lawannya juga pemain internasional. Kami kesulitan karena mereka lebih siap. Mereka juga punya size, lengkap dengan skill-nya.
Kami jadi harus main cepat. Sayangnya, tetap tidak bisa karena size dan skill mereka. Kalau di luar, mereka itu mau bermain keras. Jadi, mau dapat bola saja susah. Makanya, kami seharusnya bermain keras juga. Lebih cepat, lebih diasah lagi kemampuannya, biar mengatasi perbedaan size tadi. Persiapan juga ditingkatkan. Begitulah.
Terus kami juga tidak boleh kalah soal ngotot. Kita itu harus punya heart. Hatinya itu harus keras. Boleh kalah size, tapi hati kita harus maju.
Pak We sendiri musim depan ngapain lagi, nih?
Saya, sih, masih ingin main sama NSH. Dua-tiga tahun lagi, deh. Cuma belum tahu juga ke depannya seperti apa.
Belum ada kontrak baru?
Belum, belum ada. Masih nunggu. Makanya belum tahu ke depannya bagaimana.
NSH di offseason ditinggal Pak We. Mas Wahyu (Widayat Jati) juga sibuk mengurus timnas sebagai kepala pelatih. Terus NSH latihan sama siapa?
Tetap latihan. Ada asisten pelatih. Ada Coach Ambong (Agus Batbual) sama Coach Ruspin (Gultom). Mereka terus latihan.
Para pemain muda ini perkembangannya seperti apa?
Musim lalu mereka sudah bagus. Cuma memang masih kalah, sih, ya. Tim-tim besar itu punya banyak pemain yang jago. Kami masih harus banyak latihan. Jangan mau kalah.
Kemarin, sih, sudah bagus. Kami bisa ada di peringkat berapa, ya?
Satu. Di Divisi Merah.
Ya, kalau di grup kesatu, tapi kalau diurut semua kedua atau ketiga. Itu, kan, sudah bagus. Tinggal diasah lagi. Saya, sih, inginnya semua step up lagi. Jangan sampai lebih jelek dari kemarin.
Betul, musim lalu NSH naik level. Pesat malah. Kira-kira musim depan seperti apa?
Belum tahu, sih. Seandainya kami bisa dapat Dashaun Wiggins lagi, mungkin enak. Pemain lokal sudah bagus kemarin. Ditingkatkan lagi, terus kalau dapat pemain asing yang bagus, kan enak.
Dash sudah sembuh?
Sudah, sudah. Kemarin sudah bisa main lagi. Dia habis rehabilitasi tiga bulanan di Royal Progress, terus main basket.
Sekarang dia sudah pulang. Di sana saya lihat dia juga suka latihan. Mungkin persiapan musim depan. Ya, meski pun tidak tahu mau main di mana. Mungkin di Indonesia, mungkin juga di luar. Cuma saya berharap dia bisa balik lagi ke NSH.
Apa Dash sebegitu berpengaruhnya? Musim lalu juga ada Anthony Simpson.
Soalnya, bagaimana ya? Kamu tahu sendiri, kan. Si Dash ini yang bikin NSH naik. Begitu cedera, kami langsung down. Simpson juga bagus. Makanya kalau bisa dapat dua pemain asing kayak mereka, NSH aman. Yang lokal back up. Sambil latihan lagi. Pokoknya jangan sampai lebih buruk dari kemarin. Soalnya pemain-pemain ini sudah bagus kemarin.
Oke kalau gitu. Pak We sendiri ada target apa buat ke depannya?
Apa, ya? Hahaha. Saya, sih, ingin terus tampil bagus dari game by game. Harus punya kontribusi yang bagus meski pun sudah umur segini. Saya ingin bawa NSH juara. Sudah lama juga tidak juara. Itu tujuan utama saya. (put)
Foto: Hariyanto