Bersaing cukup ketat hampir di sepanjang laga, JNE Bandung Utama gagal mengehentikan Aspac Jakarta. Cemerlangnya smallmen Aspac membuat Bandung Utama dipaksa tunduk pada kedudukan 59-48. Walau demikian ini adalah skor terendah dalam kemenangan-kemenangan Aspac sejauh musim ini.
Bandung Utama memulai laga dengan mantap. Pertahanan ketat yang secepat mungkin menutup setiap pemain Aspac dengan penjagaan ganda membuat lawan kewalahan. Selama kuarter pertama, Aspac hanya memasukkan empat poin. Satu dari tembakan Ebrahim "Biboy" Lopez dan satu lagi dari Oki Wira.
Aspac mulai bangkit di kuarter kedua. Setelah tidak mencetak angka di kuarter pertama, Andakara Prastawa memasukkan tiga tembakan tiga angka tanpa satu pun yang meleset. Biboy semakin tajam, begitu pula Oki Wira.
Kebangkitan Aspac di kuarter ini masih bisa diimbangi Bandung Utama. Iqbal Firdaus dan Andre Tiara bahu membahu dari luar maupun dalam area serangan. Akhir kuarter dua, Aspac berbalik unggul. Namun hanya selisih empat poin, 26-22.
Keunggulan terjauh Aspac pertama terjadi di kuarter ketiga, 11 poin di kedudukan 33-22. Setelah itu, Bandung Utama enggan memberi ruang gerak maksimal.
Di awal kuarter empat, Aspac melaju dan meninggalkan Bandung Utama 49-32. Bandung Utama mampu memperkecil ketertinggalan tetapi tidak mampu mendekat untuk dikatakan ketat menempel lawan.
15 poin dari Oki, masing-masing 12 poin dari Prastawa dan Biboy menjadi poin teratas dari pemain-pemain Aspac. Sementara forward senior Andre Tiara menyumbang angka terbanyak bagi Bandung Utama dengan 12 poin. (*)
Foto: Dokumentasi IBL.