Michael Jordan dan Cerita Patung Legenda Lainnya

| Penulis : 

Michael Jordan terkenal sebagai pemain terbaik sepanjang masa. Ia telah menorehkan berbagai prestasi, termasuk enam gelar juara NBA. Chicago Bulls—tim yang dibelanya saat itu—menjadi tim mengerikan.

Selain Jordan, Bulls juga punya Scottie Pippen. Ia semacam sidekick yang membantu Jordan memenangkan kejuaraan. Pippen tampil sebagai amunisi tambahan yang membuat Bulls semakin mengerikan.

Bulls hingga saat ini sangat menghargai keduanya. Tim asal Chicago itu bahkan membangun sebuah patung untuk mengenang mereka. Patung itu merangkum semua kejayaan yang pernah mereka lewati bersama.

Mainbasket kali ini membahas kembali patung-patung pemain NBA. Selain patung Jordan dan Pippen, ada pula patung Dominique Wilkins. Legenda Atlanta Hawks itu pernah bertarung sengit dengan Jordan di Slam Dunk Contest 1998.

Michael Jordan

Thomas Hausser, penulis buku biografi Muhammad Ali: A Tribute to the Greatest, pernah menyebut tiga nama tokoh olahraga terbesar di dunia. Mereka adalah Muhammad Ali (tinju), Babe Ruth (baseball), dan Michael Jordan (bola basket).

Hausser menyebut Jordan bukan tanpa alasan. Bagaimanapun, ia memiliki karier yang sangat gemilang di NBA. Jordan tidak hanya representasi Chicago Bulls, melainkan juga NBA. Namanya menyebar secara global sehingga tim sekaligus liga mendapat perhatian.

Jordan merupakan salah satu atlet tersukses. Ia bahkan punya karier di dalam dan di luar lapangan yang sama sukses. Jordan punya merek sendiri. Kerja samanya dengan Nike menelurkan anak perusahaan Air Jordan. Sepatu-sepatunya terkenal dan laris di mana-mana meski kini ia sudah pensiun.

Bulls memilih Jordan di urutan ketiga pada NBA Draft 1984. Namun, ia tidak menjadi pemain hebat saat itu juga. Jordan membangun kariernya perlahan-lahan, sampai akhirnya menjadi juara pertama kali pada 1991.

Setelah juara pertamanya, Jordan seolah tidak bisa berhenti. Bulls tampil dominan dan terus juara. Mereka bahkan juara tiga kali beruntun pada 1991—1993 dan 1996—1998. Seandainya Jordan tidak pensiun pada musim 1993-1994, bisa saja gelarnya lebih banyak.

Bulls mengenang perjalanan Jordan dengan membangun patung di United Center, Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Mereka membangun itu setelah Jordan memutuskan pensiun untuk pertama kalinya pada 1994. Patung itu dibangun oleh dua seniman suami-istri Omri Amrany dan Julie Rotblatt-Amrany. Bulls menempatkan karya mereka di depan pintu masuk arena.     

Scottie Pippen

Lain Jordan, lain Pippen. Ketika Bulls menempatkan patung Jordan di depan pintu masuk, mereka justru menempatkan Pippen di dalam United Center. Ukuran patungnya bahkan tidak sebesar Jordan. Gesturnya pun biasa saja. Patung Pippen berbentuk setengah badan dengan lengan menopang pada pinggang. Namun, itu tidak mengurangi kebanggaan Chicago kepada Pippen.

Bulls mengenalkan patung itu pertama kali pada 7 April 2011—berselang enam tahun sejak Pippen memutuskan pensiun. Nama sang pemain juga tercatat dalam daftar Basketball Hall of Fame. Itu terjadi karena kariernya dinilai gemilang.

Pippen mengantungi enam gelar juara seperti Jordan. Mereka bahu membahu untuk mendominasi NBA era 1990-an. Pippen, seperti disebut di muka, menjadi semacam sidekick bagi seorang Michael Jordan.

Pippen berkarier selama 17 musim di NBA. Ia tidak melulu membela Bulls, tetapi memang menghabiskan banyak waktunya bersama tim asal Chicago tersebut. Pippen sempat pindah ke Houston Rockets (1998—1999) dan Portland Trail Blazers (1999—2003), sampai akhirnya kembali ke Bulls untuk menutup kariernya.   

Dominique Wilkins

Wilkins sebenarnya seorang petualang. Ia sempat bermain dengan setidaknya tujuh tim selama kariernya, termasuk dua tim Eropa Panathinaikos dan Fortitudo Bologna. Namun, ia terkenal sebagai legenda Hawks. Sebab, di sanalah ia merajut karier untuk pertama kali.

Wilkins membela Hawks pada 1982—1994. Ia sempat memiliki rivalitas dengan Jordan dalam ajang Slam Dunk Contest. Ia mengalahkan Jordan di Indianapolis pada 1985, tetapi kalah dalam pertandingan ulang pada 1988.

Meski menyabet beberapa prestasi individu, gelar juara Wilkins sampai akhir kariernya di NBA sebatas Slam Dunk Contest. Namun, ia pernah punya perjalanan menarik di Eropa. Ketika bermain untuk Panathinaikos, ia keluar sebagai juara Greek Cup dan EuroLeague.

Pemain legendaris itu kemudian pensiun pada 1999. Ia kini berkarier sebagai Vice President, Basketball and Special Advisor to CEO di Atlanta. Ia membaktikan dirinya untuk Hawks.

Pada 6 Maret 2015, Hawks kemudian mengenalkan patung Wilkins kepada publik. Mereka membangun patung itu untuk menghormati kebesarannya bersama tim. Hawks menempatkannya di depan Philips Arena (sekarang State Farm Arena), Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. (put)

Foto: NBA dan United Center

Populer

Milwaukee Bucks Juara Emirates NBA Cup 2024!
Taurean Prince Mengumpulkan Rp16 Miliar Hanya dari NBA Cup
Juara NBA Cup 2024, Bucks Tidak Pesta Sampanye
Darvin Ham Jadi “Jimat” Juara NBA Cup
De’Aaron Fox Ingin Melihat Keseriusan Kings Bersaing di NBA
Kekalahan di Final NBA Cup 2024 Jadi Pelajaran Berharga Bagi Thunder
KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
Nuggets Tertarik Mendatangkan Zach LaVine
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA
Alasan Stephen Curry Tak Pilih Nike