Rudy Gobert merupakan salah satu pemain bertahan terbaik di NBA saat ini. Ia sempat menerima anugerah pemain bertahan terbaik (Defensive Player of the Year) 2017-2018. Senter Utah Jazz tersebut bahkan berkesempatan untuk mendapatkannya lagi pada 2018-2019.

Meski begitu, perjalanan Gobert untuk mendapatkan gelar pemain bertahan terbaik tahun ini tidaklah mudah. Sebab, ada dua pesaing lain yang bertahan dengan baik di musim yang sama.

Selain Gobert, Giannis Antetokounmpo (Milwaukee Bucks) dan Paul George (Oklahoma City Thunder) juga masuk ke dalam daftar calon peraih gelar pemain bertahan terbaik. Ketiga pemain itu merupakan anggota NBA All-Defensive First Team dengan nilai tertinggi. Gobert (196) di peringkat satu, Antetokounmpo (195) di peringkat dua, dan George (193) di peringkat tiga.

Rudy Gobert

Gobert semakin menegaskan posisinya sebagai seorang pemain bertahan terbaik di NBA. Seperti sebutannya, ia adalah Stiffle Tower—menara kuat yang menjaga ring timnya dari serangan lawan. Boleh dibilang, ia adalah sosok sentral dalam sistem pertahanan Jazz.

Gobert mencetak 9 defensive rebound, 2,3 blok, dan 0,8 steal selama 2018-2019. Ia membantu Jazz berada di peringkat 10 besar dalam beberapa kategori, di antaranya: defensive rating (2), opponent points per game (4), dan opponent field goal percentage (8).

Sang Senter juga membuat timnya berada di peringkat 2 dan 10 dalam opponent second chance points dan opponent points in the paint. Kebetulan itu merupakan area yang paling sering dijaga Gobert.

Selain itu, pemain berkebangsaan Prancis itu punya prestasi individu. Ia finis di peringkat tiga dalam hal mengeblok bola. Ia rata-rata mengeblok 2,3 blok pada 2018-2019.

Gobert memang piawai melakukan blok. Ia selalu mengoleksi setidaknya 2 blok per pertandingan selama 5 musim beruntun. Tidak heran jika ia berhasil masuk ke jajaran All-Defensive First Team selama tiga musim terakhir, termasuk 2018-2019.  

Giannis Antetokounmpo

Antetokounmpo baru pertama kali masuk ke jajaran All-Defensive First Team pada 2019. Sebelumnya, ia terantuk di jajaran All-Defensive Second Team saja (2017). Antetokounmpo bahkan absen di jajaran pemain bertahan terbaik pada 2018.

Forwarda andalan Bucks itu bisa masuk ke jajaran All-Defensive First Team setelah bertahan dengan baik sepanjang 2018-2019. Dengan pengalaman dan kemampuannya bermain di berbagai posisi, ia jadi bisa menjaga lawan dengan posisi apa pun. Itu terlihat di musim ini. Kepala Pelatih Mike Budenholzer tidak bingung menempatkannya ketika bertahan.

Antetokounmpo termasuk pemain yang produktif ketika bertahan. Ia mencetak rata-rata 10,3 defensive rebound, 1,5 blok, dan 1,2 steal. Statistik itu membantu Bucks meningkatkan pertahanannya. Mereka bahkan berada di urutan pertama dalam hal defensive rating dan opponent field goal percentage di NBA.

Secara individual, Antetokounmpo berada di urutan kedua dalam hal defensive rebound dan 11 dalam blok. Ia berkesempatan untuk menjadi pemain bertahan terbaik kedua dalam sejarah tim. Sebab, sejauh ini, hanya ada satu pemain Bucks yang pernah mendapat gelar tersebut, yaitu Sidney Moncrief.

Moncrief bahkan mendapatkannya dua kali beruntun pada 1983—1984. Itu merupakan dua penghargaan pemain bertahan terbaik pertama di NBA.  

Antetokounmpo juga berpotensi mengikuti jejak Michael Jordan dan Hakeem Olajuwon. Jordan (1988) dan Olajuwon (1994) pernah menyabet gelar pemain bertahan terbaik sekaligus pemain terbaik (MVP) di tahun yang sama. Antetokounmpo kebetulan masuk dalam dua nominasi itu tahun ini.

Paul George    

 

Nasib George sama seperti Antetokonmpo. Sebab, ia juga berpotensi mengikuti jejak Jordan dan Olajuwon. George masuk nominasi pemain bertahan terbaik dan pemain terbaik pada 2018-2019. Namun, sayang, namanya tidak selalu berada di dalam radar perdebatan calon pemenang gelar. Ia seolah menguap dari perdebatan-perdebatan seperti itu.

Padahal, kalau mau adil, kita harus melihat George secara seksama. Ia sebenarnya telah melewati salah satu musim terbaiknya di NBA. Ia mencetak rata-rata 28 poin, 8,2 rebound, 4,1 asis, dan 2,2 steal pada 2018-2019. Ia meningkat dalam semua kategori statistik itu.

George bisa masuk ke dalam daftar calon peraih gelar pemain terbaik juga karena penampilannya. Ia mencetak 6,8 rebound, 2,2 steal, dan 0,4 blok per pertandingan. Perolehan defensive rebound dan steal-nya merupakan perolehan tertinggi selama kariernya. Ia bahkan menjadi pencuri ulung karena memimpin perolehan steal di antara pemain NBA pada 2018-2019.   

Prediksi

Prediksi pemain bertahan terbaik NBA 2018-2019 termasuk prediksi yang sulit. Saya berpikir semuanya telah bermain bagus secara defensif. Gobert konsisten. Antetokounmpo mampu membuat Bucks lebih baik. George—meski di bawah radar—ternyata punya statistik yang meningkat. Namun, saya harus memilih salah satu.

Sebagai langkah awal, saya ingin mengeliminasi George. Sebab, jika dilihat dari dampaknya kepada tim, peran George tidak lebih baik dari dua pemain lainnya. Oleh karena itu, mari kita singkirkan saja forwarda andalan Thunder itu.

Berikutnya, fokus saya berarti tertuju pada Gobert dan Antetokounmpo. Ini merupakan pilihan yang sulit, tetapi saya cenderung memilih Antetokounmpo sebagai pemenangnya. Secara statistik dan dampaknya kepada tim, keduanya memang bagus.

Saya memilih Antetokoumpo sebenarnya karena ia tampak lebih luwes. Bintang utama Bucks itu, seperti saya bilang, bisa menjaga berbagai posisi, sehingga rata-rata steal dan bloknya pun cukup baik. Ia memiliki semacam usaha lebih untuk menjaga lawan-lawannya. Tidak hanya di area bawah ring, tetapi juga perimeter. Apalagi di era tembakan tripoin seperti ini.

Foto: NBA

Populer

Juara NBA Cup 2024, Bucks Tidak Pesta Sampanye
Taurean Prince Mengumpulkan Rp16 Miliar Hanya dari NBA Cup
Dame Akan Bagi Bonus NBA Cup Dengan Karyawan Bucks
Milwaukee Bucks Juara Emirates NBA Cup 2024!
Darvin Ham Jadi “Jimat” Juara NBA Cup
De’Aaron Fox Ingin Melihat Keseriusan Kings Bersaing di NBA
Kekalahan di Final NBA Cup 2024 Jadi Pelajaran Berharga Bagi Thunder
KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
Nuggets Tertarik Mendatangkan Zach LaVine
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA