Atlanta Hawks mungkin bukan tim yang paling disebut di NBA Draft 2019 ini. Namun, mereka tampaknya tahu betul masa depan yang ingin mereka tuju. Setelah melakukan pertukaran dengan New Orleans Pelicans untuk hak memilih nomor empat dan mempertahankan hak memilih nomor 10 yang mereka punya.
Hasil dari NBA Draft 2019, Hawks memilih DeAndre Hunter di urutan keempat dan Cam Reddish di urutan ke-10. Berbagai pengamat langsung bisa membayangkan bagaimana skuat utama Hawks musim depan dengan kedatangan dua pemain ini.
Trae Young, Kevin Huerter, Hunter, Reddish, dan John Collins akan menjadi skuat muda yang paling menarik untuk ditunggu. Saya pribadi tak ragu untuk menyebut skuat ini sebagai “The Splash Team.” Julukan yang merujuk kepada duet Golden State Warriors dengan duet mereka yang jago tripoin, Stephen Curry dan Klay Thompson.
Young sudah sangat kita kenal dengan gaya bermainnya yang mengandalkan tripoin dari berbagai arah baik setelah melakukan lantun bola (after dribble) ataupun tangkap dan lempar (catch n shoot). Young sendiri memiliki rata-rata enam percobaan tripoin per gim dan memiliki akurasi 32 persen. Di sisi lain, Young juga merupakan fasilitator dan pemimpin yang baik untuk skuat muda ini.
Huerter bisa dibilang sebagai tiruan dari Klay Thompson. Tipikal penembak sejati dengan pergerakan tanpa bola yang apik dan gerakan mekanik yang juga hampir serupa. Huerter rata-rata melepaskan 4,7 tripoin per gim dengan 38 persen di antaranya menemui sasaran. Serupa dengan Klay, saat lawan berfokus kepada kemampuan menembaknya, Huerter juga mampu menyerang ke dalam dengan kuat dan cepat. Ia jauh lebih atletis dari yang terlihat.
Dari deretan pemain muda ini, Collins adalah yang paling senior. Ia akan memasuki musim ketiganya di 2019-2020. Musim lalu, ia menjadi rekan kerja yang apik untuk Young saat memainkan pola pick n roll atau pick n pop. Di sisi lain, Collins juga menunjukkan perbaikkan kemampuan dari musim pertamanya. Di musim pertama, ia hanya melepaskan rataan 0,6 tripoin per gim dengan akurasi 34 persen. Sementara musim lalu, ia mencoba 2,6 tripoin per gim dengan akurasi 35 persen. Selain berhasil semakin baik secara akurasi, Collins juga tampak semakin percaya diri untuk menembak dari jauh.
Bagi saya, manajemen Hawks tahu benar bahwa kebutuhan utama mereka adalah pemain bertipikal 3D yang atletis. Oleh karena itu, mereka mengupayakan segala cara untuk mendapatkan Hunter. Secara fisik, Hunter sangat jelas terlihat atletis dan kuat. Ia juga memiliki kemampuan lantun bola yang tidak bisa dibilang buruk dan mampu melakukan tusukan ke area kunci. Dari belakang garis tripoin, Hunter rata-rata melepaskan 2,8 tripoin musim lalu dengan akurasi 44 persen. Ia bukanlah pilihan utama Virginia untuk menyerang, tapi ia pilihan utama untuk menjaga pemain terbaik lawan.
Terkahir ada nama Reddish yang namanya bisa dibilang tertutup oleh dua nama besar Zion Williamson dan R.J. Barrett. Reddish seolah melengkapi gempuran tripoin untuk tim ini secara keseluruhan. Reddish memiliki rataan 7,4 percobaan tripoin per gim dengan akurasi 33 persen. Jika dirangkum, maka Young adalah pemain dengan akurasi tripoin terburuk tapi sebagai pengolah bola dan fasilitator terbaik.
Kini, Hawks tinggal mencari satu atau dua pemain veteran yang mampu membawa dan memupuk mentalitas kemenangan tim ini. Terdengar tidak populer, tapi saya yakin tim ini akan melaju ke playoff atau setidaknya di peringkat sembilan. Apalagi, Kepala Pelatih Hawks, Lloyd Pierce akan menjadi pendamping Gregg Popovich di tim nasional Amerika Serikat. Jika ia bisa mengambil ilmu yang tepat dari Pops, Pierce bisa merubah skuat muda ini menjadi sangat berbahaya.
Foto: NBA