Efri Meldi, kepala pelatih Satya Wacana Salatiga tampak sangat bergembira setelah timnya mengalahkan Hangtuah Sumsel. "Kemenangan ini saya persembahkan untuk keluarga besar Satya Wacana. Hari ini semua nonton bareng di Salatiga," ujar Efri Meldi.

Sejak unggul di kuarter pertama, Satya Wacana tak pernah lagi terkejar oleh Hangtuah. Dalam lanjutan Seri 2 IBL 2016 di Malang, Respati Ragil Pamungkas dan kawan-kawan menang 70-65.

Menghadapi Hangtuah yang dalam beberapa musim terakhir selalu ada di atas timnya, coach Efri mengaku bahwa pertandingan hari ini merupakan duel strategi dirinya melawan Tondi Raja Syailendra, kepala pelatih Hangtuah.

"Saya rasa Hangtuah terbawa permainan kami. Kami yang mengendalikan permainan," ungkap Efri.

Pasca-hengkangnya beberapa pemain senior, Satya Wacana kini sangat bertumpu kepada Ragil, Budi Sucipto dan Firman Nugroho. Ketiganya pula yang bermain sangat baik hari ini.

Point guard Budi Sucipto menjadi pemecah benteng pertahanan Hangtuah. Budi beberapa kali dengan mudah melewati penjagaan man to man pemain Hangtuah.

"Saya akui kami lemah ketika menjaga Budi," ungkap Tondi Raja.

Walau datang dengan 12 pemain, Satya Wacana hanya memainkan tujuh pemain saja. Satu pemain, Vincent Sanjaya bahkan hanya bermain di bawah tiga menit.

Firman mencetak double-double dengan raihan 17 poin dan 16 rebound. Ragil terbanyak dengan 21 poin. Sementara Budi memasukkan 13 poin dan lima assist.

Hangtuah yang menelan kekalahan ketiga sepanjang sejarah bertemu Satya Wacana terlambat panas. Pemain senior Andrie "Yayan" Ekayana memasukkan  16 poin. Yayan juga menyumbang enam assist dan tujuh rebound. Fadlan Minallah menyumbang angka terbanyak dengan total 17 poin. (*)

Foto: Dokumentasi IBL.

Komentar