Pascal Siakam dan Fred VanVleet telah melalui banyak hal berdua. Mereka bahkan menjadi juara bersama-sama. Satu dengan Raptors 905 di NBA D League (sekarang G League) pada 2017. Satu lagi dengan Toronto Raptors di NBA pada 2019.
Siakam dan VanVleet memulai karier dengan cara yang sama. Namun, jalan mereka tentu berbeda. Siakam dipilih Raptors di urutan 27 pada NBA Draft 2016. Sementara, itu VanVleet masuk lewat jalur lain karena tidak terpilih (undrafted). Ia masuk ke roster Raptors karena memukau di tim NBA Summer League.
Di musim perdananya pada 2016-2017, kedua pemain sama-sama menyicipi lebih dari 30 pertandingan. Siakam bermain sebanyak 55 kali dengan menjadi starter setidaknya 38 kali. VanVleet lebih sedikit karena ia hanya bermain sebanyak 37 kali.
Selama 2016-2017, Raptors beberapa kali mengirim Siakam dan VanVleet ke tim afiliasi mereka di D League. Kedua pemain itu pun beberapa kali tampil membela 905. Saat itu 905 berada di bawah asuhan pelatih tahun pertama, Jerry Stackhouse.
Siakam dan VanVleet membantu Stackhouse untuk mencetak sejarah. Mereka meraih gelar juara D League setelah membukukan rekor menang-kalah 45-12 di musim reguler. Itu merupakan rekor menang-kalah kedua terbanyak sepanjang sejarah liga.
Di pertandingan final, 905 berhasil menumbangkan Rio Grande Valley Vipers. Siakam dan VanVleet menjadi tenaga tambahan yang membuat 905 kuat. Siakam bahkan meraih gelar pemain terbaik di pertandingan itu. Ia telah membuktikan kualitasnya sebagai calon bintang masa depan.
Karier keduanya terus menanjak ketika mereka mulai mendapat tempat di skuat Raptors pada 2017-2018. VanVleet—yang sebelumnya hanya tampil 37 kali—juga mendapat kesempatan lebih banyak. Ia tampil sebanyak 76 kali selama semusim itu.
Dengan kesempatan itu, VanVleet membuktikan diri sebagai garda pelapis Kyle Lowry. Ia menunjukkan bahwa dirinya punya kontribusi penting untuk tim itu. Ia mencetak 8,6 poin, 2,4 rebound, dan 3,2 asis per pertandingan.
Sementara itu, Siakam tampil konsisten sepanjang musim. Ia mampu menjaga dirinya tetap sehat. Forwarda berkebangsaan Kamerun itu bahkan hanya absen sekali di musim reguler. Siakam mencetak 7,3 poin, 4,5 rebound, dan 2 asis per pertandingan.
Kontribusi Siakam kemudian meningkat pesat di 2018-2019. Ia bahkan masuk ke jajaran calon peraih Most Improved Player of the Year. Peningkatan itu terjadi setelah ia masuk ke barisan starter. Siakam tampil di 80 pertandingan dengan 79 kali menjadi starter.
Saat itu, Siakam mencetak rata-rata 16,9 poin, 6,9 rebound, dan 3,1 asis. Ia membantu Raptors menembus playoff dengan rekor 58-24. Tim asal Toronto itu bertengger di peringkat dua Wilayah Timur di bawah Milwaukee Bucks yang memuncaki klasemen.
Peran Siakam dan VanVleet semakin vital pada 2018-2019. Sebab, mereka mampu menjadi bintang ketika Kawhi Leonard dan Kyle Lowry tidak ada. Apalagi Raptors tidak banyak memainkan Leonard di musim reguler mengingat ia telah absen hampir satu musim di 2017-2018. Mereka baru benar-benar melepasnya di playoff.
Selain Leonard, Siakam dan VanVleet juga berkontribusi besar selama playoff. Siakam mendapat pujian dari Kepala Pelatih Nick Nurse karena tampil gemilang di pertandingan final pertama. VanVleet memukau semua orang di Final Wilayah melawan Bucks. Salah satunya penyebabnya adalah kelahiran anak keduanya. Kelahiran anak itu mendorong batas kemampuan VanVleet ke tingkat yang lebih tinggi. Ia tampil sangat bersemangat sejak itu.
Sayangnya, ketika VanVleet bersemangat, Siakam mendapat kritikan dari Nurse. Sang Pelatih menariknya dari lapangan di pertandingan final kelima karena pertahanannya lemah. Siakam kesulitan menjaga pemain-pemain Warriors yang berpengalaman. Raptors pun kalah di pertandingan itu sehingga terpaksa memperpanjang seri ke pertandingan keenam. Padahal mereka hanya berjarak satu kemenangan lagi untuk menjadi juara.
Kendati demikian, Siakam berhasil membuktikan dirinya sekali lagi. Ia bermain baik di pertandingan keenam dengan mencetak dobel-dobel 26 poin dan 10 rebound. Nurse pun memujinya. Ia mengatakan bahwa Siakam telah membuktikan dirinya. Raptors pun juara.
Kini Siakam dan VanVleet tinggal menikmati gelar juara NBA pertama mereka. Kedua pemain itu telah melalui satu cerita bersama lagi. Sementara itu, di depan sana, terpampang cerita lain yang akan melewati lewati. (put)
Foto: NBA