Di ranah basket, Toronto Raptors baru saja memenangkan gelar juara NBA musim 2018-2019. Di sisi lain, Liverpool berhasil menjuarai Liga Champions Eropa setelah lima tahun berpuasa. Dua prestasi tersebut juga membawa kemenangan luar biasa bagi pabrikan asal Boston, New Balance. Pernyataan itu muncul karena mereka berhasil menjadi bagian dari dua hal besar di bidang olahraga.
Bagi Liverpool, New Balance adalah sponsor utama untuk seragam dan pernak-pernik busana. Kerja sama besar ini membantu Sang merek untuk mendekatkan diri kepada pangsa pasar sepak bola. Bahkan, Jurgen Klopp selaku pelatih dibuatkan koleksi busana olahraga khusus yang menyertakan namanya. Sayangnya, kontrak ini terancam berhenti. Nike sudah berbincang dengan “The Reds” untuk kerja sama klub-produk olahraga terbesar di dunia mengalahkan nominal €750 juta milik adidas dan Manchester United.
Setali tiga uang, New Balance juga sanggup menjadi merek pendatang baru di NBA yang berprestasi. Mereka bangkit dalam waktu yang nyaris bersamaan dengan Puma. Di laga final, DeMarcus Cousins jadi senjata utama mereka. Meski demikian, Golden State Warriors gagal membawa pulang trofi Larry O’Brien ke Kota Oakland. Setidaknya merek asal Jerman ini berhasil mencapai babak puncak. Patut diapresiasi.
Meski begitu, New Balance lebih efektif dibanding pesaingnya. Satu-satunya pemain yang dikontrak New Balance tahun ini adalah Kawhi Leonard. Berbeda dengan Puma yang membuat pergerakan masif dengan mengontrak hingga enam orang pemain. Selain juara, Kawhi juga dinobatkan menjadi MVP laga final. Sebuah gelar individu prestisius yang diharapkan memberi dampak pada pihak sponsor yang sudah mengontraknya mahal-mahal. Kawhi sukses membuktikan bahwa performa apiknya ditunjang lewat sepatu yang ia pakai.
Efektivitas New Balance juga tampak dari pengenalan produk. Hanya New Balance OMN1S yang dilepas ke publik. Setelah merengkuh gelar juara, mereka memiliki modal berharga. Varian sepatu basket lainnya masih dirahasiakan. Dampaknya adalah promosi nama New Balance di ranah basket. Hasil akhirnya adalah pengumpulan rasa penasaran khalayak ramai tentang siluet apa yang akan dikeluarkan. Hal ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk yang nantinya akan dipasarkan.
Lalu, apa yang didapat New Balance atas torehan ini? Yaitu meningkatnya kepercayaan pasar akan produknya.
Kerja sama New Balance dengan Liverpool bisa saja berakhir musim ini mengingat Liverpool terbuka dengan tawaran kerja sama dengan pabrikan lain untuk musim depan. Walau demikian, kemenangan tim Kota Pelabuhan tersebut tak bisa lepas dari New Balance yang logonya tersemat di dada pemain. Sorotan media inilah yang dicari.
Di dunia basket, keuntungan penjualan OMN1S jelas tidak sebesar Nike LeBron yang sudah sampai hingga edisi 16. Namun, sebagai permulaan, New Balance sudah berhasil memenangkan hati penikmat NBA lewat prestasi yang dihasilkan satu-satunya duta mereka. Setidaknya, New Balance punya nama baik bagi penduduk Toronto dan Kanada. Sorotan media membuat status New Balance mendunia. Inilah keuntungan non-materi yang tak kalah penting dari profit materi dari keuntungan penjualan produk.
Baca juga: Menelaah Peluang New Balance dan Kawhi Leonard di Kancah Sepatu Basket
Foto: Weartesters, Getty Images