Dalam tiga playoff terakhir, Rodney Hood telah membela tiga tim berbeda. Ia bermain untuk Utah Jazz (2017), Cleveland Cavaliers (2018), dan Portland Trail Blazers (2019). Namun, mimpi buruknya di playoff selalu sama: Golden State Warriors.
Hood sebenarnya sudah bermain di NBA sejak 2014. Namun, baru mencicipi playoff pada 2017. Saat itu ia masih bermain bersama Jazz. Mereka tumbang di playoff karena Warriors.
Kilas balik mimpi buruk Hood menegaskan betapa dominannya tim kaliber juara itu belakangan ini.
Utah Jazz
Hood sedang melakoni musim ketiganya di NBA ketika Jazz lolos ke playoff. Mereka lolos ke babak itu setelah finis di peringkat lima Wilayah Barat dengan rekor 51-31. Hood merupakan salah satu pemain penting, meski Jazz masih berpusat pada Gordon Hayward.
Jazz kemudian bertemu dengan Los Angeles Clippers di putaran pertama. Hood dkk. bersaing dalam tujuh pertandingan. Jazz lolos ke semifinal wilayah setelah mengalahkan Clippers 4-3.
Hood lantas bertemu Warriors untuk pertama kalinya di playoff. Saat itu ia dan timnya tidak diunggulkan. Apalagi Warriors finis di puncak Wilayah Barat dengan rekor 67-15. Mereka juga mengalahkan Blazers dengan sapu bersih di putaran pertama.
Di semifinal wilayah itu, Warriors melanjutkan tren positifnya. Mereka membuat Jazz kalang kabut. Warriors menang sapu bersih. Hood bahkan tidak bisa mencetak dobel digit poin dalam rangkaian pertandingan itu, kecuali di pertemuan pertama.
Warriors sendiri menjadi juara tahun itu. Mereka mengalahkan San Antonio Spurs di final wilayah. Mereka juga mengalahkan Cavaliers 4-1 di pertandingan final. Kevin Durant menjadi pemain terbaik di final.
Cleveland Cavaliers
Setelah tiga musim bersama Jazz, Hood pindah ke Cavaliers. Ia baru datang ke Cleveland pada 8 Februari 2018. Sebab, Jazz dan Cavaliers melakukan pertukaran melibatkan tiga tim saat itu. Satu tim lagi adalah Sacramento Kings.
Hood kemudian bermain sebanyak 21 kali bersama Cavaliers di setengah musim reguler. Cavaliers sendiri berhasil lolos ke playoff setelah memenangkan 50 dari 82 pertandingan. Mereka finis di peringkat empat Wilayah Timur.
Cavaliers lantas bertemu dengan Indiana Pacers di putaran pertama playoff. Mereka bermain sampai pertandingan ketujuh. Cavaliers menang dengan kedudukan 4-3.
Setelah itu, Hood dkk. mesti bertemu dua tim papan atas. Pertama, mereka bertemu Toronto Raptors di semifinal wilayah. Mereka menang 4-0. Kedua, mereka bertemu Boston Celtics di final wilayah. Mereka lagi-lagi menang, tetapi dengan kedudukan 4-3.
Cavaliers pun berhasil menembus Final NBA.
Di final, Cavaliers mesti bertemu seteru yang sama dalam empat musim terakhir. Mereka adalah Warriors.
Cavaliers tidak diunggulkan untuk juara. Sebab, Warriors mengerikan musim itu. Mereka masih punya kekuatan inti yang sama seperti saat juara musim sebelumnya. Warriors bahkan mampu menyapu bersih Cavaliers pada akhirnya.
Hood lagi-lagi harus tumbang oleh Warriors
Portland Trail Blazers
Setelah satu musim bersama Cavaliers, Hood kembali melancong ke tempat lain. Sebab, Cavaliers menukarnya untuk mendapatkan Nik Stauskas, Wade Baldwin IV, dan dua hak pilih putaran kedua dari Blazers. Hood pun mendarat di Portland pada 4 Februari 2019. Ia masuk di tengah-tengah kompetisi.
Bersama Blazers, Hood mulai mendapat tempat yang layak. Ia bermain sebanyak 27 kali dengan rata-rata 9,6 poin, 1,7 rebound, dan 1,3 asis per pertandingan. Hood bahkan berperan penting di playoff. Ia menunjukkan kontribusi besarnya ketika menghadapi Denver Nuggets di semifinal wilayah.
Hood mencetak dobel digit empat kali di semifinal wilayah. Ia bahkan mampu mencetak 25 poin di pertandingan keenam. Ia membuat Blazers berhasil menekan Nuggets sampai ke pertandingan ketujuh.
Blazers mengalahkan Nuggets di pertandingan terakhir itu, sehingga mereka berhak ke final wilayah. Namun, lawan di final wilayah sangatlah berat. Blazers harus berhadapan dengan Warriors. Di sanalah mimpi buruk Hood kembali datang.
Warriors menyapu bersih Blazers. Hood hanya sempat mencetak dobel digit poin di dua pertandingan pertama. Sisanya, ia hanya menonton timnya kalah. Hood mencetak masing-masing 3 dan 7 poin di dua pertandingan terakhir. Ia tidak bisa melakukan apa pun dengan poin seminim itu. Warriors benar-benar mimpi buruk yang menjadi kenyataan. (GNP)
Foto: NBA