LeBron James bersitegang dengan Draymond Green. Setelah dilerai dan kembali berlaga, Green mencoba memicu emosi LeBron dengan beraksi menyebalkan di depannya. LeBron terlihat kesal, tetapi tidak memberi reaksi.

Beberapa saat kemudian, LeBron kembali cekcok. Kali ini dengan Stephen Curry. Keduanya terlihat beradu argumen. Singkat, tapi tak jelas. Saling tukar kalimat singkat di bawah atmosfer emosional juga terjadi antara LeBron dan Green di awal tadi.

Entah apa yang dikatakan para pemain tersebut. Namun ada situasi yang sedikitnya terbaca jelas. Pertama, LeBron jarang terlibat insiden seperti itu. Kedua, Cleveland Cavaliers tengah tertekan.

Game 4 Final NBA akhirnya dimenangkan oleh Golden State Warriors. Bermain di Cleveland, Curry dan kawan-kawan menang 108-97. Steve Kerr dan anak asuhnya kembali ke Oakland (markas Warriors) berbekal keunggulan 3-1.

Angka 3-1 yang dibawa pulang Warriors ibarat kado peralatan pesta yang akan digunakan nanti di Game 5. Dalam sejarah, tidak ada satu tim pun yang pernah mampu bangkit dari ketertinggalan 3-1 untuk kemudian menjadi juara NBA. Kalau di Final Wilayah atau Semifinal Wilayah, pernah terjadi. Tetapi di Final. Belum ada. Belum, karena Cavaliers punya peluang untuk membuat sejarah –yang sulit.

160610212819-lebron-james-2016-nba-finals---game-four.1000x563

Mampukah LeBron James membuat sejarah baru membawa Cleveland Cavaliers menjadi tim pertama yang juara setelah tertinggal 3-1? Tiga alasan berikut menolaknya.

Komentar