Pau Gasol mesti mengakhiri musim 2018-2019 lebih cepat dari teman-temannya di Milwaukee Bucks. Ia baru saja selesai operasi kaki dan mesti melakukan pemulihan. Namun, Gasol tetap akan berada di dekat tim dengan peran spesial.
Kepala Pelatih Mike Budenholzer sebenarnya cukup kecewa ketika tidak bisa memainkan Gasol di playoff. Untungnya, Sang Pelatih tidak putus harapan. Budenholzer memberi Gasol peran sebagai pemimpin di sisa musim. Ia tahu suara pemainnya itu akan berguna di saat penting.
Sebagai seorang veteran, Gasol memang sosok yang dibutuhkan Bucks untuk bersaing di tingkat yang lebih tinggi. Budenholzer berharap suara senter-forwarda Spanyol itu didengar teman-temannya. Apalagi Gasol sudah sangat berpengalaman dengan persaingan di playoff.
Selama kariernya, Gasol sudah merengkuh dua gelar juara beruntun bersama Los Angeles Lakers. Bucks melihatnya sebagai salah satu pemain bintang yang punya cukup pengalaman untuk mendorong tim. Gasol akan menjadi sosok mentor yang tepat bagi pemain kurang pengalaman seperti Giannis Antetokounmpo. Sebab, sejago apa pun, Antetokounmpo berlum pernah merasakan atmosfer final wilayah.
Bucks terakhir kali sampai ke final wilayah pada 2000-2001. Saat itu Antetokounmpo bahkan belum bermain di NBA.
Dengan adanya Gasol, Antetokounmpo bisa belajar menangani persaingan final wilayah. Budenholzer menilai Gasol memiliki beberapa teknik mematikan yang bisa dipelajari. Seandainya pemain berjuluk Greek Freak itu bisa mengadopsi beberapa teknik Gasol, ia akan membantu Bucks untuk maju.
Sementara itu, pemain lain bisa melakukan hal yang sama. Mereka bisa belajar dari Gasol yang berpengalaman. Bucks punya kesempatan ke final lagi sejak tampil terakhir kali pada 1974. Mereka berusaha memaksimalkan kesempatan itu dengan memperkuat timnya dari dalam. (GNP)
Foto: NBA