Penyanyi sekaligus penggila basket, Udjo Karim, tampak emosional saat hadir di GOR Kertajaya kemarin. Ia hadir secara khusus untuk menonton pertandingan ketiga final ABL antara BTN CLS Knights menghadapi Singapore Slingers.
Personil grup vokal Project Pop ini tidak sendirian. Ia membawa serta istri dan anak sekaligus hadir bersama Augie Fantinus juga beberapa sahabat. Mereka kompak mengenakan kaos berwarna ungu atau seragam tanding tim asli Surabaya itu. Bagi pria bernama asli Djoni Permato, laga yang dihadiri semalam menandai ketiga kalinya ia mendukung langsung Brandon Jawato dkk. bertanding musim ini.
Kesan pertama yang ia rasakan mengarah pada suasana yang riuh. “Sepertinya tidak ada tim ABL yang bisa mengalahkan atmosfer GOR Kertajaya. Suatu pengalaman yang tidak bisa ditemukan di tempat lain,” jawab Udjo dengan suara serak karena berteriak dan bernyanyi nyaris sepanjang laga.
Sebaga penggila basket, pria 47 tahun tersebut punya pandangan pribadi soal pertandingan. “Segila apapun penonton, sejatinya pertandingan basket adalah tentang dua tim yang bertanding di lapangan. Performa para pemain mungkin dipengaruhi oleh tekanan besar yang ada. Mereka tidak bermain lepas. Tidak bisa dibaca mana yang jadi pencetak angka. Yah, hari ini bukan hari kita,” ujarnya.
Di penghujung wawancara, Udjo sampaikan harapannya untuk tim asuhan Brian Rowsom. “Ada satu yang paling mendasar, mereka harus punya komitmen ikut liga apapun. Entah IBL, ABL, atau yang lain. Jangan sampai kecintaan warga Surabaya ini memudar,” kata Udjo. Andai kata juara, lanjutnya, maka gelar itu adalah anugerah dari Tuhan.
Udjo juga berujar bahwa perjuangan BTN CLS Knights untuk sampai ke taraf ini sungguh melebihi ekspektasi. Andai penduduk Surabaya mengamati proses tertatihnya, maka sampai laga final bagaikan mukjizat. Meski demikian, asa untuk memenangkan piala masih ada. “Masih ada dua gim lagi. Mereka harus memaksimalkan laga sisa. Tidak ada yang tidak mungkin,” tutupnya.
Selain Udjo Project Pop, tampak pula drummer Ikmal Tobing berada di sisi lapangan. Ikmal merupakan talenta asuh Ahmad Dhani dan sempat tampil di bawah nama band The Rock. “Ini kedua kalinya saya nonton basket. Dan apa yang saya dapat sungguh di luar dugaan,” pungkas Ikmal ditemui pascagim. Apapun olahraganya, Ikmal tetap bersemangat membela wakil Indonesia di pelbagai cabang olahraga mengingat BTN CLS Knights merupakan satu-satunya wakil Indonesia di ajang ABL.
Meski dibanjiri dukungan, penggawa BTN CLS Knights gagal mengambil momentum dan harus bertekuk lutut dengan skor 60-63 atas Singapore Slingers. Torehan ini diperburuk dengan catatan minor berdasar pada data statistic pertandingan. Mereka harus berjuang lebih keras untuk memenangkan gelar juara dengan memenangka dua laga tersisa.
Foto: Dika Kawengian, Achmad Rohman Ramadhan