Training Camp Tim Nasional Basket Putra untuk SEA Games 2017 (Los Angeles, Amerika Serikat, 12 - 22 Juni 2017)

“Bagaimana latihan hari ini?” Tanya Bryce Browne kepada Vincent Rivaldi Kosasih, pemain muda Aspac Jakarta yang baru berusai 21 tahun dan sudah mendapat kesempatan mengikuti seleksi tim nasional untuk SEA Games 2017.

Browne adalah instruktur atau kepala pelatih yang memberikan materi latihan fisik hari ini (19 Juni, Los Angeles). Tidak banyak mengangkat beban, tetapi variasi latihannya sangat menguras tenaga.

“Sangat melelahkan,” kata Vincent menjawab pertanyaan Browne.

“Bagus kalau begitu. Itu jawaban yang saya harapkan,” timpal Browne.

Setelah melewati latihan drill-drill basket sejak pukul 11 pagi, 14 pemain yang mengikuti pemusatan latihan di Sports Academy, Los Angeles langsung bergerak ke ruang kebugaran (gym) yang terbuka di sisi lapangan basket. Bryce Browne dan timnya sudah menunggu. Waktu istirahat yang didapat oleh para pemain, praktis hanya jalan kaki ringan dari lapangan basket ke gym yang berjarak sekitar 50 meter.

“Hari ini kami memberikan materi full body work out yang pasti sangat melelahkan. Awalnya pemanasan, lalu latihan kelincahan, cardio, dan overload. Semua di stasiun-stasiun yang terpisah. Kami ingin membuat mereka menjadi lebih kuat setiap hari,” jelas Bryce Browne.

Latihan kelincahan dimulai dengan gerakan ketangkasan melewati alat peraga berbentuk tangga (ladder) yang disimpan di lantai. Vamiga Michel dan Hardianus menjadi dua pemain yang pertama mencoba stasiun ini.

Pada tempat lain, beberapa pemain langsung berlari sprint di atas treadmill. Ada yang langsung mendorong beban sambil berlari, memukul tali tambang besar (rope) untuk membentuk gelombang, menarik beban, dan lain-lain.

“Saya harusnya tidak memulai dengan mendorong beban. Berat sekali! Selesai itu, kaki saya langsung lemas. Padahal baru mulai dan masih banyak stasiun lain yang harus dilewati,” ungkap Ferdinand Damanik.

Latihan fisik hari ini seperti ingin menagih tabungan tenaga para pemain timnas yang libur satu hari pada hari Minggu. “Ini latihan fisik paling berat selama di Amerika Serikat,” ujar Abraham Damar Grahita.

Walau terlihat sangat berat dan super melelahkan, semua pemain timnas mampu menyelesaikan semua materi termasuk pengulangannya dengan baik. Mario Wuysang, pemain paling senior di timnas saat ini mengungkapkan bahwa latihan fisik hari ini memang berat, tetapi setiap pemain harusnya sudah terbiasa.

“Secara keseluruhan kami ingin ketahanan dan kekuatan mereka bertambah. Dalam permainan, dampaknya adalah mereka menjadi lebih cepat, mampu bermain lebih lama, lebih kuat, dan karena mereka semakin kuat, maka mereka akan lebih fokus,” Browne menjelaskan kegunaan latihan berat yang ia berikan.

Tim nasional akan berada di Amerika Serikat hingga tanggal 22 Juni mendatang. Pada hari Kamis, 21 Juni, timnas rencananya akan kembali melakukan uji tanding melawan tim lokal di Los Angeles.

“Mendekati SEA Games seperti ini, kita seharusnya lebih sering melakukan latih tanding. Mumpung kita di Amerika Serikat. Kita harus bisa memanfaatkannya sebaik mungkin untuk menggali pengalaman,” tambah Mario Wuysang.

Keseluruhan program pemusatan latihan di Amerika Serikat akan selesai pada tanggal 22 Juni. Jumat, 23 Juni dini hari, timnas akan kembali ke Indonesia. (*)

Komentar