CLS Knights Patut Waspadai Kebangkitan Mono Vampire

| Penulis : 

BTN CLS Knights Indonesia berhasil melaju ke semifinal ABL 2018-2019. Sebelumnya, CLS Knights menang 2-1 dari Saigon Heat, Vietnam, di babak playoff putaran pertama. Namun kini, CLS Knights akan menghadapi ujian berat. Mereka akan bertanding melawan Mono Vampire Basketball Club. Wakil Thailand tersebut tampil baik di babak playoff. CLS Knights patut waspada dengan kebangkitan Mono Vampire.

Semifinal pertama ABL musim ini sudah berlangsung. Hasilnya, Singapore Slingers berhasil mengalahkan Hong Kong Eastern Basketball Team dengan skor telak 2-0. Slingers kembali ke final ketiga kalinya dalam empat musim terakhir.

Sementara itu, semifinal kedua mempertemukan CLS Knights melawan Mono Vampire. Laga perdana akan berlangsung di GOR Kertajaya Surabaya pada Minggu, 21 April 2019. Sedangkan laga kedua digelar Rabu, 24 April 2019 di Stadium 29 Bangkok. Bila terjadi kedudukan sama kuat, maka laga penentuan berlangsung di Surabaya, Minggu, 28 April 2019.

CLS Knights memang baru kali ini lolos ke playoff, setelah bergabung dengan ABL musim lalu. Sementara itu, Mono Vampire merupakan finalis musim lalu. Mereka kalah 2-3 atas San Miguel Alab Pilipinas di partai final.

Mono Vampire musim ini terseok-seok di awal. Mereka kehilangan Jason Brickman dan Samuel Deguara yang menjadi pemain kunci musim sebelumnya. Tapi tim ini tetap mempertahankan ujung tombak utama, Mike Singletary.

Bongkar-pasang pemain sempat terjadi di pertegahan musim. Mono Vampire sebelumnya sempat memakai jasa Christien Charles dan Marcus Keene. Namun akhirnya Malcolm White dan Romeo Travis yang dianggap paling cocok.

Di awal musim, Mono Vampire memainkan Moses Mogran. Garda keturunan Thailand-Amerika. Ternyata Morgan dianggap belum cukup oleh Kepala Pelatih Douglas Marty. Mono Vampire akhirnya mendatangkan Freddie Goldstein. Pemain yang pernah membela CLS Knights di ABL 2017-2018. Puncaknya pada 31 Januari 2019, Mono Vampire menambahkan Tyler Lamb. Pemain timnas Thailand dan Pemain Keturunan Terbaik di ABL 2016-2017. Lamb sebenarnya sudah tidak bermain di ABL musim ini. Terakhir ia bermain di ABL 2017-2018 bersama HK Eastern. Musim ini, Lamb bermain di Hong Kong D1 League bersama Slam Tycoon. Tapi Mono Vampire berhasil mendapatkan pemain tersebut di saat yang tepat.

Tyler Lamb berpengaruh besar bagi Mono Vampire. Sejak ia datang, Mono Vampire berhasil mengumpulkan 9 kali menang dari 12 laga terakhir musim reguler. Lamb juga berhasil menyelamatkan muka Mono Vampire. Tim ini akhirnya lolos playoff, meski ada di urutan terakhir atau peringkat delapan.

Derita Mono Vampire masih berlanjut. Kepala Pelatih Douglas Marty pergi tepat sebelum playoff bergulir. Manajemen Mono Vampire menunjuk Tongkiat Singhasene sebagai pengganti Doug Marty. Singhasene adalah pelatih timnas muda Thailand di beberapa turnamen FIBA.

Hasilnya mengejutkan. Di bawah kendali Kepala Pelatih Tongkiat Singhasene, Mono Vampire mampu memulangkan Formosa Dreamers lebih awal. Mono Vampire melibas pimpinan klasemen ABL 2018-2019 dengan kemenangan mutlak (2-0). Ini jadi prestasi yang luar biasa. Mengingat Mono Vampire yang berada di peringkat delapan, mampu menumbangkan tim terbaik di ABL musim ini.

Itulah sedikit cerita mengenai Mono Vampire. Lawan CLS Knights di semifinal ABL 2018-2019.

Beralih ke CLS Knights Indonesia. Musim ini, mereka dipimpin oleh Kepala Pelatih Brian Rowsom. Ia pernah menangani tim-tim Asia, seperti Al Rayyan dan Al Ahli (Qatar), serta Muharraq (Bahrain), hingga Wild Cats Vietnam. Mantan pemain Indiana Pacers dan Charlotte Hornets tersebut membawa perubahan besar di tim CLS Knights.

CLS Knights juga mendapatkan jasa Wong Wei Long dan Brandon Jawato. Dua-duanya diakui sebagai pemain lokal di ABL 2018-2019. Sedangkan tiga pemain asingnya adalah Maxie Esho, Montay Brandon, dan Stephen Hurt. Tetapi komposisi ini kurang bagus. CLS Knights kalah 6 kali dari 8 laga.

Pada akhir Desember 2019, CLS Knights memasukkan Doug Herring Jr. dan Darryl Watkins, menggantikan Montay dan Hurt. Hasil pergantian pemain ini terlihat nyata. CLS Knights bisa melaju ke playoff, menempati peringkat keempat klasemen akhir dengan rekor 15-11.

Tiga pemain CLS Knights pernah menjadi Player of The Week dari 16 minggu pelaksanaan musim reguler 2018-2019. Mereka adalah Maxie Esho (minggu ke-8), Wong Wei Long (minggu ke-9), dan Doug Herring Jr. (minggu ke-16). Tujuh kemenangan beruntun di pertengahan musim menjadi bukti keperkasaan CLS Knights. Selain itu, mereka menutup musim reguler dengan empat kemenangan berturut-turut.

CLS Knights menghadapi ujian berat di playoff putaran pertama. Mereka berhadapan dengan Saigon Heat, Vietnam. Di laga pertama, CLS Knights menang 84-59. Kemudian Heat menyamakan kedudukan menjadi 1-1, setelah mereka menang 86-81 atas CLS Knights di CIS Arena, Ho Chi Minh City. Akhirnya CLS Knights bisa melaju ke semifinal setelah menang 68-56 atas Saigon Heat di Surabaya.

Artinya kedua tim, CLS Knights dan Mono Vampire, sama-sama dalam keadaan siap tempur. Rekor pertemuan kedua tim tercatat sama kuat (3-3), termasuk musim lalu. Sedangkan di musim 2018-2019, CLS Knights unggul 3-1 atas Mono Vampire.

Tapi semua kemungkinan bisa terjadi di playoff. Belum bisa dipastikan, siapa lawan Singapore Slingers di final ABL musim ini. Apakah CLS Knights, atau Mono Vampire kembali ke final lagi. (*)

Foto: Yoga Prakasita dan ASEAN Basketball League

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025