Program baru diusung Perbasi Kota Bandar Lampung masa bakti 2017-2021 yang dipimpin oleh Rezki Wirmandi. Pengurus baru ini berencana untuk membangkitkan basket di Kota Tapis Berseri tersebut. Sebagai langkah awal, ia menggelar pertandingan eksibisi, kompetisi 3x3 dan basketball clinic. Ini dimaksudkan agar masyarakat tahu keseriusan pengurus baru untuk menghidupkan basket di Bandar Lampung.
Agenda besar bertajuk Bandar Lampung Perbasi Day 2017 menjadi tanda bangkitnya basket Bandar Lampung. Rangkaian acara tersebut sudah dimulai sejak 16 April dan acara puncak digelar 18 April 2018. Acara puncak menyajikan laga eksebisi yang melibatkan pemain-pemain terbaik Lampung yang berkolaborasi dengan 10 pemain basket profesional.
Eki -sapaan akrab Rezki- menuturkan, gelaran ini berlangsung cukup sukses. Namun ini sebagai langkah awal mereka sebelum benar-benar menjalankan program kerja lima tahun ke depan. Eki ingin memulai dari hal yang terkecil dulu, yakni pendataan klub-klub lokal, lalu mengadakan pelatihan wasit, pelatih dan manajemen klub.
"Visi misi kami sebenarnya sederhana. Kami ingin memulai langkah awal basket melalui pembinaan, karena hanya omong kosong kalu prestasi didapat tanpa melalui proses pembinaan, oleh karena itu di periode kepemimpinan saya ini, saya cenderung mengarahkan ke pembinaan usia dini," lanjut Eki.
Ada satu gebrakan baru yang ingin dicoba, yakni menghidupkan kembali liga basket di Bandar Lampung. Menurutnya, liga tersebut sudah pernah ada di era 2008, namun hilang begitu saja. Kini pengurus baru berniat untuk menjalankannya kembali. Bandar Lampung sejatinya punya 24 klub yang aktif membina maupun tidak. Namun Eki yakin, bila liga kembali bergulir, mereka lambat laun juga akan bangkit lagi.
"Kami berencana menggelar liga serupa dengan yang sudah pernah ada sebelumnya. Hanya saja kami akan kemas lebih profesional dan ada beberapa bumbu yang kami siapkan agar lebih menarik," ucap Eki.
Salah satu hal baru yang akan ditambahkan di liga nanti yakni mewajibkan setiap klub memiliki "marquee player". Mereka adalah pemain-pemain yang pernah tampil di liga profesional alias pemain yang sudah pensiun. Ini bertujuan agar mereka bisa memberikan bimbingan sekaligus membuat pertandingan lebih menarik. Agar marquee player bisa bermain, maka jadwal pertandingan akan disesuaikan atau bermain di akhir pekan saja.
"Selain ada marquee player, nantinya setiap klub juga wajib punya pemain usia 18 tahun. Jadi kompetisi kami nantinya bisa digelar dua divisi, baik putra maupun putri," imbuhnya.
"Semua yang kami lakukan nantinya bertujuan untuk tetap mempertahankan predikat Bandar Lampung sebagai penguasa basket di provinsi Lampung. Empat tahun terakhir kami selalu sukses memboyong medali emas Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) putra dan putri. Ke depan kami ingin meningkatkan dengan merebut juga medali emas di 3x3."
Foto: Hari Purwanto