Chris Bosh berdiri di tengah lapangan. Ia membiarkan kata demi kata mengalir dari mulutnya di AmericanAirlines Arena, Miami, Florida, Amerika Serikat, Selasa 26 Maret 2019 waktu setempat. Ia kemudian berbicara soal kondisi kesehatannya, juga tentang kakeknya. Saat kecil, kakeknya percaya Bosh akan menjadi orang spesial, dan memang begitulah ia tumbuh.
Bosh menjadi pemain kelima yang jerseynya dipensiunkan Heat. Ia bergabung dengan Alonzo Mourning, Tim Hardaway, Shaquille O’Neal, dan Michael Jordan. Ada sekitar 19 ribu orang datang dan menghormati upacara itu. Jersey Bosh pun naik ke langit-langit AmericanAirlines Arena. Sementara itu, Bosh sendiri berteriak “come on” untuk terakhir kalinya. Teriakan khas yang seringkali ia lontarkan saat masih membela Heat.
“Ketika saya tumbang dan tidak bisa apa-apa, ketika saya melalui hal-hal itu, kalian mengajarkan saya untuk bangkit. Terima kasih,” kata Bosh kepada hadirin di lapangan.
Bagi pemain seperti Bosh, jersey digantung di langit-langit itu adalah sebuah penghormatan. Bagaimanapun, ia sudah berusaha keras untuk membawa nama baik Heat selama berkarier di Miami. Bosh mengantarkan Heat dua kali juara pada 2012 dan 2013.
“Dia bukan hanya superstar. Dia manusia super luar biasa. Saya akan menyambut Chris Bosh, selamanya dan selalu, sebagai seorang Miami Heat,” kata Presiden Heat Pat Riley seperti dikutip ESPN.
Sementara itu, Dwyane Wade, rekan setim Bosh, mengingat kembali perjalanan mereka. Ia mengatakan, Bosh menjadi salah satu faktor Big Three Heat (2010-2014) menjadi trio legendaris. Mereka selalu ke final saat itu dan meraih gelar juara dua kali. Namun, trio itu bubar ketika James kembali ke Cleveland.
Bosh tetap berada di Miami sampai 2017. Sayangnya, ia tidak bisa tampil seperti dulu. Bosh jatuh sakit karena ada gumpalan darah di tubuhnya pada Februari 2015. Ia sempat kembali pada Oktober tahun itu, tetapi menepi lagi pada 2016. Heat tidak mau ambil risiko karena kondisi kesehatan Bosh saat itu berbahaya.
Pada September 2016, Bosh gagal melewati uji kesehatan. Ia tidak bisa mengikuti kamp latihan. Ia bahkan tidak tampil sampai tahun berikutnya. Pada akhirnya, NBA mengumumkan penyakit Bosh mesti menyudahi kariernya. Heat lalu mempensiunkan jerseynya hari ini.
Selama tujuh musim membela Heat, Bosh mencetak rata-rata 18 poin, 7,3 rebound, dan 1,8 asis per pertandingan. Ia masuk ke jajaran All-Star enam kali plus gelar juara dan kebesaran lainnya. Kini, Bosh mesti melaju ke kehidupan selanjutnya. (GNP)
Foto: NBA