Penggawa Los Angeles Lakers Lonzo ball beri sinyal untuk hengkang dari Big Baller Brand (BBB). Hal itu tertangkap masyarakat Instagram setelah melihat unggahan di akun @zo sepuluh jam lalu. Berbagai masalah di dalam tubuh lini busana yang dirintis LaVar Ball itu jadi penyebabnya. Keadaan itu diperburuk dengan cedera yang menimpa Lonzo dengan sepatu yang dipakai sebagai kambing hitam.
Kasus internal terjadi lantaran kasus yang disebabkan oleh rekanan bisnis Keluarga Ball Alan Foster. Foster, yang membantu membangun merek BBB sejak 2016, menyimpan dana yang seharusnya jadi hak Lonzo Ball senilai AS$1,5 juta. Fakta ini disampaikan ESPN dalam laporan mendalam mengenai permasalahan BBB beberapa waktu belakangan.
Lonzo berujar bahwa sahabat ayahnya itu menguasai 16,3%, ungkapnya kepada media Amerika Serikat itu. Foster dianggap tidak membagi bagian yang jadi hak Lonzo dan menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Ia menegaskan sudah memutus hubungan dengan Foster sesaat setelah mengumpulkan segala bukti tentang kabar tersebut.
Unggahan ini jadi indikasi kuat hengkangnya Lonzo Ball dari BBB.
Hubungan keluarga Ball dan Alan Foster bermula ketika Lonzo dan anak Foster bermain basket bersama saat masih sekolah dasar. Tahun 2017, saat Lonzo menapaki karir profesional di NBA, Foster meyakinkannya untuk tidak mengambil semua tawaran sponsor demi membangun lini olahraga sendiri –yaitu BBB. Padahal, Nike dan adidas sudah bergerak untuk menjadikan Lonzo Ball sebagai duta. Keputusan ini membuatnya melewatkan peluang meraup AS$15 juta.
Permasalahan keuangan ini pertama kali diungkapkan penasehat keuangan keluarga bernama Humble Lukanga dari Life Line Financial Group. LaVar sejatinya sudah diperingatkan beberapa kali sejak Oktober 2018 tentang dugaan ini. Namun, ayah tiga anak itu dianggap terlambat mengambil keputusan hingga Lonzo mengindikasikan untuk hengkang dari merek yang didirikan keluarganya sendiri. Meski begitu, kepada ESPN, LaVar mendaku akan sesegera mungkin menyelesaikan masalah ini dan mendukung putra pertamanya dengan sepenuh hati.
BBB benar-benar di ujung tanduk andai Lonzo Ball benar-benar pergi. Ia adalah tombak utama pemasaran produk. Di samping itu, pemuda 22 tahun tersebut memegang 51% saham. Lebih banyak dari ayahnya yang mengantongi 16,4% dan ibunya sebesar 16,3%. Merek yang acap dianggap terlalu mahal ini akan kehilangan sosok terpentingnya.
Alan Foster dan LaVar Ball tahun 2017.
Pebasket lulusan UCLA ini terpaksa absen 47 pertandingan sepanjang musim ini akibat dari tiga cedera pergelangan kaki. Pihak kesehatan tim memperkirakan sepatu yang dipakai jadi penyebabnya. “Ya, mereka sudah menanyakan hal ini. Namun, saya yakin ini bukan soal sepatu yang saya pakai. Bila tidak nyaman, tentu tidak akan saya pakai. Saya juga memakai Nike LeBron namun hanya untuk latihan karena lebih berat,” katanya.
Kasus yang terjadi seakan memperburuk citra Big Baller Brand di khalayak ramai. Better Business Bureau, sebuah organisasi perlindungan konsumen Amerika Serikat, memberi predikat F untuk pelayanan konsumen BBB. Nilai tersebut diberikan lantaran 187 komplain konsumen yang tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Sementara itu, Federal Trade Commision bahkan menerbitkan laporan tentang 200-an protes pelanggan yang tidak selesai sejak April 2017 hingga pertengahan Januari 2019. Organisasi perdagangan swasta Negeri Paman Sam tersebut juga menerbitkan laporan dengan isi keluhan yang kurang lebih sama dengan yang diungkap Better Business Bureau.
Kumpulan masalah tersebut tampaknya sudah membuat Lonzo Ball jengah. Harrison Gaines selaku agen Lonzo juga sudah memperingatkan untuk segera mengambil tindakan demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan lain terjadi.
Baca Juga: BBB Mendapat Nilai Buruk dari Lembaga Perlindungan Konsumen AS
Foto: NBA, Abbie Parr/Getty Images, Joshua Blanchard/Getty Images, Jonathan Bachman/Getty Images