Dalam pagelaran basket pelajar di Amerika Serikat, Maret adalah bulan besar. NCAA selaku induk kompetisi menyelenggarakan March Madness yang mampu mengundang perhatian nyaris seantero penggiat basket di Negeri Paman Sam. Persaingan pihak sponsor dalam memberi dukungan pun tak terbendung. Kali ini, Under Armour melepas tiga edisi khusus untuk meramaikan March Madness 2019.

Paket terbaru ini memuat Under Armour Curry 3Zero II Mid dan Anatomix Spawn. Warna putih-emas dan hitam-emas dipilih dengan mengambil tema “Unleash Chaos”. Warna emas mewakili usaha para pebasket pelajar untuk meraih gelar pemenang dan jadi legenda dengan cara masing-masing. Kedua edisi sepatu dilengkapi pula dengan seragam kandang khusus bertema dan warna senada.

Total ada 29 tim yang terdiri atas 17 putra dan 12 putri yang akan mendapatkan edisi ini. Mereka akan berlaga di ajang March Madness menggunakan sepatu dan seragam yang sudah disediakan pihak sponsor. Peraturan NCAA memang melarang sebuah merek untuk mengontrak pebasket pelajar karena masih dianggap sebagai pemain amatir.

Under Armour dan Nike adalah pihak yang paling banyak mensponsori sekolah dalam bentuk seragam tanding juga sepatu. Si Contreng bahkan sudah menaungi 40 tim. Sebagian tim lain disponsori oleh pabrikan olahraga lain seperti adidas dan Russell Athletic.

Selain sebagai bentuk promosi, pabrikan besar juga sedang memantau bakat-bakat terpendam dari tim yang berpartisipasi di NCAA. Tak jarang tim tersebut berhasil mencetak prestasi fantastis. Tahun lalu, University of Maryland adalah kampus yang disponsori Under Armour dengan rekor kemenangan beruntun terbanyak. Mereka berhasil mencetak 16 kemenangan beruntun dan hanya sekali kalah.

Fenomena semacam ini adalah manifestasi dari partisipasi yang membiayai prestasi. NCAA adalah kompetisi tingkat kampus yang jadi puncak dari segala kompetisi basket untuk mahasiswa. Mereka bisa mengundang animo besar juga sebagai ajang pencarian bakat pebasket terpendam untuk diproyeksikan ke NBA. Charmelo Anthony, LeBron James, dan Michael Jordan hanya tiga dari sebagian bintang NBA yang pernah berlaga di sana.

Sistem ini sejatinya bisa diaplikasikan di Indonesia. Pelaksanaan kompetisi berjenjang nan kompetitif adalah kuncinya. DBL Indonesia sudah berkontribusi untuk penyediaan pertandingan tertinggi setingkat SMA sederajat. Kompetisi laiknya NCAA masih belum bisa menemukan standar yang tepat sehingga kehadirannya pun kurang mendapatkan atensi.

Partisipasi untuk kompetisi basket akan datang bila penyelenggaraan liga berjenjang dilaksanakan dengan baik, Jika hal itu sudah terjadi, tidak menutup kemungkinan pihak sponsor akan memberi dukungan pada kompetisi berjenjang di Indonesia –sama halnya dengan Under Armour maupun Nike yang mensponsori tim partisipan NCAA.

Foto: Wear Testers, Under Armour

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Faktor Pembeda Kekalahan Indonesia dari Korea Selatan