Dominasi Cavaliers dan Torehan Sejarah LeBron James

| Penulis : 

Akhirnya, setelah melewati enam laga, Lebron James berhasil membawa Cleveland Cavaliers keluar sebagai juara beruntun Wilayah Timur dan melaju ke Final NBA setelah menaklukan Toronto Raptors 4-2.

Ini merupakan Final NBA ketiga Cavaliers (2007, 2015, 2016), dan ketujuh bagi Lebron yang membuatnya sama dengan torehan Kobe Bryant sebagai pemain terakhir yang pernah merasakan rasanya tujuh kali masuk final NBA. Lebih hebat lagi, ini merupakan keenam kalinya secara beruntun Lebron James akan bermain di Final NBA, menyamai rekor Bill Russel dan Celtics di era 60-an yang enam kali beruntun masuk final.

Semestinya final wilayah Timur ini bisa selesai lebih cepat, andaikata Cavs tak perlu kalah pada game ke-3 dan 4 manakala bertandang ke Air Canada Centre. Dalam empat kemenangan Cavs, mereka begitu mendominasi Raptors dan selalu menang dengan margin di atas 20 poin, kecuali game pertama yang hanya 19 poin. Bahkan sampai game kedua Cavs telah 10 kali menang beruntun di Playoff kali ini, jadi tak semestinya mereka tiba-tiba kalah beruntun.

Namun Lebron sendiri mengakui bahwa Toronto Raptors memberikan perlawanan yang sangat sengit, ditambah dukungan penonton Toronto yang begitu menggelora dan tak henti-hentinya.

"Lihatlah para fans ini, tidak sekalipun dalam 13 tahun karirku, aku merasakan atmosfer seperti ini," ungkap James merujuk pada suasana yang ia rasakan ketika bertanding di Air Canada Centre.

Namun kemenangan Cavs bukan karena kerja keras James sendiri seperti tahun lalu. Semua pemain Cavaliers berperan penting. Kyrie Irving dan Kevin Love sebagai bagian dari Big Three Cavs bersama Lebron, juga torehkan poin terbanyak, dan membantu Cavs dalam memainkan serangannya.

JR Smith yang sering dilabeli anak bandel, kini berubah jadi seorang pemain yang sangat gigih dalam defense, sampai-sampai Tyron Lue, pelatih Cavs memberikan nama JR Smith sebagai pemain bertahan terbaik di timnya.

Tristan Thompson, meskipun sedikit kewalahan di series ini, tetap menampilkam atraksi box out dan seni rebounding yang baik. Channing Frye, rekrutan anyar di tengah musim, menunjukkan tajinya sampai membuat David Griffin, GM Cavs terlihat sangat jeli dalam memilih pemain. Belum lagi Iman Shumpert, Dellavedova, Richard Jefferson yang selalu memberikan energi terbaik mereka.

Boleh dibilang, keberhasilan Cavaliers dalam memenangi tiga seri playoff mereka adalah hasil kerja kolektif. Semua pemain berkontribusi luar biasa, sehingga James yang biasanya harus memikul semua beban di pertandingan, sepanjang playoff ini hanya perlu mengorkestrasi, tanpa harus menunjukkan ego dan kapabilitasnya sebagai pemain yang pernah empat kali jadi MVP NBA.

Saya rasa, dari tujuh kali final yang dilakoni James, komposisi tim ini yang paling ideal, lengkap di semua lini. Segala jenis offense bisa diperagakan, segala jenis defense bisa dimainkan dan sudah mereka buktikan.

Pemanfaatan keunggulan kandang sudah mereka maksimalkan. Kondisi tim yang sehat dan komplit sudah mereka dapatkan. Satu-satunya kelemahan mungkin terletak pada Tyron Lue yang merupakan pelatih debutan (rookie). Tapi tak masalah, Billy Donovan, pelatih Oklahoma City Thunder juga rookie, Steve Kerr (Warriors) juga baru dua musim, kekurangan itu tak terasa.

Kini mereka hanya perlu menunggu lawan, dan saya jamin, siapapun yang jadi lawan mereka, baik itu Oklahoma City Thunders maupun Golden State Warriors; sebuah final yang menegangkan akan tersaji.

Foto: NBA

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Faktor Pembeda Kekalahan Indonesia dari Korea Selatan