Setiap duta eksklusif Nike akan menerima desain sepatu berbeda setiap tahun. Hal itu tampak dari apa yang sudah diterima oleh LeBron James, Kevin Durant, hingga Michael Jordan saat masih bermain. Demikian pula dengan Paul George. Di tahun ketiganya bersama Nike, ia sudah bersiap untuk menerima edisi ketiga Nike PG. Rumor itu diperkuat lewat bocoran foto yang berhasil ditangkap beberapa akun di Instagram.
Setelah menggebrak atas kolaborasi dengan Play Station, Paul George dan Nike menggandeng NASA sebagai kolaborator untuk sepatu edisi tiga. Kerja sama ini tertuang pada detail-detail yang disematkan di sepatu ini. Mulai dari logo NASA, nomor kode di bagian sol samping, serta warna perak di bagian kerah yang terinspirasi dari warna pesawat ulang-alik.
Dari sisi tampilan, sepatu ini sedikit memajang unsur PG 1 dan PG 2 dengan konsep sepatu basket berkerah rendah. Pembeda paling kentara tampak dari bagian atas sepatu yang tidak lagi menyertakan fitur tali Velcro. Meski demikian, untuk tetap menyediakan kerapatan yang dibutuhkan, Nike menempatkan panel tambahan serta formasi lubang tali yang berbeda.
Paul George saat pengenalan Nike PG 2 x Play Station.
Pihak Nike menjanjikan para calon pembeli sudah bisa mendapatkannya per 19 Januari 2019. Walau begitu, mereka belum mengumumkan harga retail sehingga kita harus menunggu perkembangan perilisan sepatu ini.
Tahun 2016 bisa jadi tahun mengagumkan bagi sang pemain. George masuk dalam jajaran tim nasional basket putra Amerika Serikat untuk ajang Olimpiade Rio de Janiero. Selain itu, di saat hampir bersamaan, Nike mengontraknya sebagai duta. Atas permainannya yang gemilang, tak butuh waktu lama baginya untuk perumusan proyek sepatu Nike PG.
Di tahun kesembilannya di NBA, pemain asal Los Angeles itu menjelma sebagai bintang dengan rentetan iklan yang dibintangi. Ia sudah tampil untuk merek-merek ternama sekaliber Nike, Gatorade, New Era, Tissot, Bass Pro Shop, 2K Sport, dan yang terbaru adalah gerai retail Foot Locker.
Karirnya mulai jadi buah bibir di 2013, tahun ketiga karirnya di NBA. Ia berhasil masuk jajaran All-Star setelah sukses menggantikan peran Danny Granger yang dibekap cedera sehingga melewatkan hampir semua pertandingan dalam semusim. Oleh karenanya, George menjadi tumpuan Pacers dan hal itu meningkatkan performanya di lapangan.
Pengalaman bertandingnya meningkat di tahun berikutnya. Ia tampil baik untuk mengantarkan Pacers melaju hingga babak final konferensi Wilayah Timur. Sayangnya, mereka gagal menghadang dominasi LeBron James dan Miami Heat sehingga harus menelan kekalahan setelah bermain enam gim. Meski demikian, George tetap terpilih sebagai penggawa tim nasional Negeri Paman Sam di ajang Piala Dunia FIBA 2014 di Spanyol.
Di tahun tersebut, Nike sudah memantaunya untuk diproyeksi menjadi duta produk. Sayangnya, George mengalami cedera parah sehingga harus absen selama delapan bulan. Nike pun mengurungkan niatnya. Rencana itu berlanjut setelah sang pemain kembali fit pada 2016. Oleh karenanya, kerja sama ini dimulai pertengahan 2016. Ia mengidolakan Kobe Bryant sebagai contoh sukses seorang pemain. Nike Kobe pun jadi inspirasi pembuatan Nike PG terutama dengan desain sepatu basket berkerah rendah.
Lini Nike PG memang baru memasuki edisi ketiga. Meski demikian, konsistensi yang ditampilkan George akan membantu edisi ini untuk terus melaju di tengah persaingan sepatu-sepatu basket di era modern.
Foto: Nike, US11, NBA