Hangtuah menjelma menjadi kekuatan baru di dua seri gelaran Indonesian Basketball Legaue (IBL) 2018-2019. Melakoni lima gim, tim asuhan Andika Saputra ini memenangi empat di antaranya dan kini bertengger di puncak klasemen sementara Divisi Merah. Hal ini terasa lebih impresif saat melihat ke dalam skuat mereka. Setelah kehilangan Kelly Purwanto dan Fidyan Dini, praktis hanya Yan Steven Pattikawa yang memiliki pengalaman berkarir di liga pro Indonesia lebih dari tiga tahun.
Selain kekompakan permainan para pemain lokal, laju apik Hangtuah ini juga tak lepas dari performa apik dua pemain asing mereka, Jarad Scott dan Gary Jacobs Jr. Nama yang terakhir disebut bukanlah nama baru di IBL. Sudah tiga musim terakhir ia berkiprah di tanah air bersama NSH Jakarta, Garuda Bandung (kini Prawira), dan sekarang Hangtuah. Sang Pemain bahkan sempat meraih gelar pemain asing terbaik, dua musim lalu.
Namun, ada yang berubah dari penampilan Jacobs musim ini dengan dua musim sebelumnya. Selain tampak lebih tenang di lapangan, Jacobs juga merubah gaya bermainnya. Di dua musim sebelumnya, Jacobs memiliki rataan 26,4 poin, 7,7 rebound, dan 4,6 asis per gim dengan akurasi 40,5 persen. Rata-rata ia melepaskan 22 tembakan per gim dalam kurun waktu tersebut.
Musim ini, nyaris seluruh angka Jacobs turun kecuali jumlah asis dan reboundnya. Dari lima laga yang sudah dimainkan, pemain berusia 26 tahun ini mengemas 20,8 poin, 8,2 rebound, dan 6,8 asis per gim dengan akurasi 41 persen. Jumlah poin yang turun itu lantaran ia hanya melepas 18 tembakan per laga sekarang.
Mainbasket mendapatkan kesempatan berbincang dengan pemain bernomor punggung lima ini usai laga terakhir seri 2 Jakarta. Lengkap dengan sepatu Nike Air Force 1 hitamnya, ia menjawab pertanyaan dengan nada dan raut yang cukup riang. Simak wawancara berikut.
Hai Gary, apa kabar?
Hai, cukup baik, sangat senang bisa memenangi pertandingan hari ini.
Tim Anda sekarang dalam tren yang luar biasa dengan memenangi empat dari lima laga, bagaimana Anda melihat hal ini?
Ini baru permulaan, kami baru memainkan lima laga dan ini masih sangat awal. Kami memiliki target besar untuk musim ini dan kami akan berusaha terus dalam jalur kemenangan demi meraih target tersebut.
Melihatke statistik, cukup banyak hal yang berubah dari diri Anda musim ini. Apa yang mendasari perubahan tersebut?
Saya memang ingin merubah gaya bermain saya sedikit musim ini. Saya rasa saya sudah membuktikan kepada semuanya bahwa saya adalah skorer yang handal di liga ini. Sekarang saya hanya ingin membuktikan bahwa saya juga fasilitator yang baik. Saya punya tim yang cukup baik sekarang, jadi saya ingin mereka lebih banyak memegang bola dan melepaskan tembakan. Tetapi, saya masih akan tetap mencetak angka saat dibutuhkan.
Bicara tentang rekan setim, bagaimana Anda melihat barisan pemain lokal Hangtuah?
Seperti yang Anda lihat, Hangtuah memiliki pemain lokal yang luar biasa. Wenas (Abraham Wenas) adalah bintang muda, Neno (Stevan Neno) adalah penembak jitu, Riggs (Riggs Ronsumbre) juga cukup bagus,. Secara keseluruhan semua pemain di tim ini mampu memberi kontribusi saat dibutuhkan.
Selain itu, tim ini juga masih sangat muda. Bahkan, Jarad Scott masih berusia 23 tahun, bagaimana ANda melihat peran Anda untuk tim?
Ya, saya bahkan terhitung menjadi salah satu yang tertua di tim ini. Saya merasa cukup bangga dan senang bisa menjadi sosok pemimpin untuk mereka yang dapat mereka andalkan kapan saja. Saya senang membangun rasa percaya diri mereka sebelum pertandingan, saya suka peran saya sekarang, ini terasa cukup bagus.
Melihat laju baik kalian, tim mana yang memiliki peluang untuk menggulingkan Hangtuah?
Satria Muda dan Pelita Jaya selalu menjadi unggulan, kita semua tahu itu. Selain itu, banyak sekali tim yang semakin membaik musim ini. Kami berusaha menjaga mental kami untuk tetap tajam dan tidak meremehkan siapapun lawan kami mendatang. Yang terpenting adalah kami harus mempertahankan gaya bermain kami dan terus meningkatkannya di tiap laga.
Terakhir, apa yang diincar oleh Gary Jacobs musim ini?
Juara, saya ingin juara, saya sangat menginginkannya. Saya sudah di sini tiga tahun dan bisa dibilang sudah merasakan segalanya. Kini saya butuh gelar juara untuk melengkapi perjalanan saya, dan semoga bersama Hangtuah saya bisa mendapatkannya.
Foto: Hariyanto