Partai penuh gengsi tersaji Minggu, 9 Desember 2018. Stapac Jakarta bertemu dengan rival abadi mereka, Satria Muda Pertamina Jakarta di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Berlangsung sengit hingga akhir laga, Stapac mampu mengunci kemenangan 66-63 melalui pertahanan solid di detik-detik akhir pertandingan.
Kemenangan ini memastikan Stapac menyapu bersih dua laga mereka di seri 2 Jakarta. Stapac kini meraih tiga kemenangan dalam empat laga yang sudah dilalui. Sebaliknya bagi Satria Muda, kekalahan ini menutup perjalanan mereka di kandang sendiri dengan nestapa. Satria Muda bermain tiga kali dan meraih dua kemenangan.
Savon Goodman keluar sebagai top skor Stapac usai mengemas dobel-dobel, 16 poin, 15 rebound, 4 asis, dan 5 steal. Kaleb Ramot Gemilang menyusul dengan 12 poin dan 6 rebound. Dari 10 pemain Stapac yang turun berlaga, hanya Isman Thoyib yang tak menyumbang poin. Di kubu Satria Muda, Jamarr Andre Johnson dan Dior Lowhorn masih menjadi tumpuan. Jamarr mengemas 18 poin plus 16 rebound. Lowhorn mengumpulkan 17 poin dan 11 rebound. Sementara Hardianus melengkapi daftar dengan 11 poin dan 2 rebound. Seluruh poin Satria Muda datang melalui lima dari 10 pemain yang berlaga.
Gidedrius Zibenas, Kepala Pelatih Stapac, menyebutkan kepada Mainbasket bahwa offensive rebound adalah kunci kemenangan timnya di laga ini. Selain itu, kemenangan ini merupakan modal apik demi menjalani seri 3 Bali yang akan datang. "Mencuri 25 offensive rebound berbanding 22 rebound milik lawan tentu adalah hal besar di laga seperti ini. Tim saya menunjukkan kemajuan perlahan secara pola pikir saat bertahan. Di sisi lain, kemenangan ini akan memberi kepercayaan diri yang baik bagi kami untuk seri selanjutnya."
Satria Muda langsung mengambil inisiatif serangan di laga ini. Setelah kecolongan di penguasaan bola pertama, Satria Muda langsung tancap gas. Poin-poin dari Jamarr dan Lowhorn sempat membawa Satria Muda menjauh hingga enam poin. Namun, Stapac merespon dengan baik setelah tertinggal. Kumpulan poin dari Mei Joni dan Widyanta Putra Teja membawa mereka terus menempel Satria Muda. Satria Muda menutup kuarter pertama dengan keunggulan 17-14.
Lima menit pertama kuarter dua tak berjalan mudah bagi kedua tim. Akurasi yang tak terlalu bagus sedikit menghambat pergerakan poin. Namun, di lima menit kedua kuarter ini, Stapac berusaha membalik arah angin pertandingan. Melalui gempuran dari Rizky Effendi dan Widy, Stapac berhasil mengambil alih keunggulan. Keunggulan tersebut bertahan hingga bel paruh pertama berbunyi, Stapac memimpin 36-31.
Kuarter tiga tensi semakin meninggi. Secara bergantian kedua tim berebut keunggulan. Satria Muda masih bertumpu kepada kekuatan Lowhorn di bawah area kunci. Sementara Stapac mencoba semua pilihan yang mereka punya untuk membongkar rapatnya pertahanan Satria Muda. Total ada empat kali pergantian keunggulan dan empar kali posisi imbang di kuarter ini. Stapac berhasil menutup kuarter ini masih dalam posisi unggul 48-47 usai tembakan sambil berlari (runner) Oki Wira Sanjata menemui sasaran satu detik sebelum bel berbunyi.
Tensi sama sekali tak menurun di 10 menit terakhir pertandingan. Adu strategi serangan dan konsentrasi pertahanan terpampang jelas dari kedua tim. Dua kali tripoin Stapac melalui Mei Joni dan Kaleb membawa tim menjauh dengan tujuh poin. Kesalahan demi kesalahan yang dilakukan Satria Muda membawa Stapac unggul 61-50 dalam lima menit pertama.
Satria Muda mencoba bangkit di sisa laga. Upaya dari trio andalan mereka, Lowhorn, Jamarr, dan Arki membawa Satria Muda melaju 7-2 untuk menipiskan keadaan 63-57, laga kuarang dari tiga menit. Satria muda benar-benar menunjukkan mental mereka dengan semakin mendekat melalui tripoin Hardianus di sisa dua menit laga.
Stapac masih unggul 64-60 di sisa 43 detik pertandingan dan bola ada di tangan Satria Muda. Sebuah runner dari Arki gagal menemui sasaran, tapi Lowhorn dengan sikap merebut rebound. Rebound tersebut berbuah dua poin plus satu tembakan gratis yang dieksekusi dengan apik olehnya, Satria Muda makin mendekat 64-63, sisa laga 27 detik. Keadaan yang kurang menguntungkan Satria Muda tersebut membuat mereka terpaksa melakukan pelanggaran agar waktu tak bergerak banyak. Empat pelanggaran berselang, Stapac mendapatkan bonus dua tembakan gratis yang dieksekusi oleh Abraham Damar Grahita.
Dua tembakannya menemui sasaran dan Stapac dalam kondisi unggul 66-63, sisa 16 detik, dan Satria Muda melakukan time out. Menariknya, dua poin tersebut adalah dua poin perdana Abraham di laga ini. Upaya terakhir Satria Muda melalui tripoin tak ada yang menemui sasaran dan Stapac menang, 66-63. (DRMK)
Foto: Hariyanto