Tampil nyaris hanya dengan pemain-pemain berposisi 1 dan 2, Satya Wacana Salatiga berhasil menundukkan Hangtuah, 81-78. Garda asing Satya Wacana Madarious Gibbs mencetak tripel-dobel 33 poin, 14 rebound, dan 11 asis. Garda lokal Andre Adriano menjadi pengumpul angka terbanyak kedua dengan 15 poin.
Dari kubu Hangtuah, Jarad Scott mencetak poin terbanyak dengan 37 poin dan 14 rebound. Garda berpengalaman Gary Jacobs mencetak 16 poin dan 11 rebound.
Bermain di GOR Sahabat, Semarang, 30 November, Satya Wacana selalu unggul sejak kuarter pertama. Akurasi tembakan tiga angka yang sangat baik (62,5 persen) membuat raihan angka Satya Wacana bertambah cepat. Satya Wacana memasukkan 5 dari 8 tembakan tripoin. Andre Adriano dan Madarious Gibbs masing-masing memasukkan dua, dan Cassiopeia Manuputty satu kali. Satya Wacana unggul 26-18 di kuarter pertama.
Dengan total akurasi tembakan mencapai angka 51,4 persen, Satya Wacana masih cukup dominan di kuarter kedua. Gibbs yang sudah mencetak 10 angka di kuarter pertama menambah 8 poin lagi di kuarter kedua. Performa Gibbs berbanding lurus dengan Andre Adriano. Satya Wacana menjauh dengan kedudukan sementara 44-31.
Sempat unggul hingga 19 poin di kuarter ketiga, Satya Wacana terkejar. Tembakan Abraham Wenas di menit ketujuh kuarter empat sempat membawa Hangtuah mendekat 59-60. Namun Hangtuah tak pernah mampu melampaui angka Satya Wacana.
“Semuanya sesuai rencana. Tapi saya sempat kesulitan dengan Jarad Scott (Hangtuah). Dia konsisten main di dalam terus, mencetak 37 poin, dan kami kesulitan,” jelas Efri Meldi, kepala pelatih Satya Wacana di konferensi pers seusai laga. “Kelemahan (tim) saya, terlambat di help defense.”
Komposisi pemain Satya Wacana memang membuat Efri Meldi harus memutar otak dalam menghentikan pemain besar Hangtuah. Pertahanan dengan sistem zona menjadi alternatif terbaik menurutnya. “Kalau saya main satu lawan satu dengan Hangtuah, saya pasti kalah. Jadi saya minta anak-anak bermain zona. Sayangnya, kami sering terlambat saat membantu teman yang diserang,” tambah Meldi.
Memasuki musim 2018-2019, Hangtuah kehilangan dua pemain pilar. Kelly Purwanto hijrah ke Bogor Siliwangi, dan Ary Sapto memutuskan pensiun. Meski demikian, Hangtuah juga mendapatkan kekuatan senior baru pada diri Yan Steven Pattikawa yang memutuskan kembali bermain setelah sempat pensiun beberapa musim.
“Sejak ditinggal pemain senior, pemain lokal saya seolah kehilangan mentor. Mereka bagus, tetapi di dalam lapangan, mereka masih butuh mentor,” kata Andika Supriadi, kepala pelatih Hangtuah. “Di seri Semarang ini, saya setidaknya harus menang satu kali. Target akhirnya adalah lolos ke babak playoff.”
Di Semarang, Hangtuah masih akan bermain melawan NSH Jakarta dan Bogor Siliwangi. Sementara Satya Wacana akan berhadapan dengan Bima Perkasa Yogyakarta dan Stapac Jakarta. (Rdn)
Foto: Hariyanto