Dalam menghadapi musim 2018-2019 ASEAN Basketball League (ABL), CLS Knights Indonesia tak lagi setengah-setengah dalam membangun tim. Mengumpulkan talenta-talenta asing terbaik yang sesuai dengan gaya permainan mereka seperti Maxie Esho, Stephen Hurt, dan Montay Brandon, CLS juga tak lupa memperkuat pemain lokal mereka.
Dengan aturan terbaru yang diterapkan oleh ABL, CLS berhasil merekrut dua pemain keturunan dengan status lokal dalam diri Brandon Jawato dan Wong Wei Long. Jawato bukan nama asing di basket Indonesia setelah sempat memperkuat Pelita Jaya di Indonesian Basketball League (IBL) 2016 lalu. Sementara Wei Long, meski cukup asing di telinga penggemar basket Indonesia, namanya sudah sangat familiar di ajang ABL.
Ia tercatat pernah bermain selama tujuh musim bersama Singapore Slingers dan dua kali meraih gelar Most Valuable Player (MVP) lokal pada musim 2014 dan 2016. Mainbasket mendapat kesempatan berbincang dengan pemain berusia 30 tahun ini saat CLS melakukan perkenalan tim di musim baru. Dengan nada riang dan mimik wajah yang ramah, Wei Long menjawab beberapa pertanyaan kami. Simak wawancara berikut:
Halo Wei Long, apa kabar?
Baik-baik, cukup panas ya di Surabaya?
Ya, seperti ini kurang lebih setiap harinya. Bagaimana sejauh ini adaptasi dengan cuaca?
Sejauh ini tidak masalah, memang cukup panas tapi saya tidak masalah.
Langsung saja, bagaimana rasanya kembali ke ABL dan bermain untuk CLS?
Sejujurnya, saya cukup bersemangat bermain untuk CLS. Saya tidak sabar untuk segera bermain dengan seragam CLS.
Selama bermain di ABL, Anda terkenal sebagai salah satu garda lokal terbaik dengan kemampuan membagi bola dan menembak yang cukup akurat. Bagaimana Anda menyesuaikan diri dengan gaya bermain di CLS? ada kesulitan atau sama saja?
Saya rasa peran yang diberikan pelatih kepada saya di CLS ini nyaris serupa dengan yang saya mainkan sepanjang karir saya. Mereka menginginkan saya sebagai garda yang mampu menciptakan peluang bagi diri saya sendiri dan rekan setim saya. Secara keseluruhan, saya tak merasa banyak kesulitan.
Anda absen dari liga musim lalu, bagaimana Anda melihat perkembangan liga ini secara materi dan kekuatan tim?
Sebelum absen musim lalu, saya bermain di ABL selama tujuh musim. Saya rasa ABL musim lalu dan musim ini memiliki standar yang benar-benar tinggi secara permainan. Selain itu, jumlah tim yang jauh lebih banyak dari saat saya masih bermain juga menjadi bukti bahwa liga ini terus berkembang menjadi lebih kompetitif.
Anda tercatat memiliki tinggi 175 sentimeter, bagaimana cara Anda mengatasi faktor tinggi badan di liga yang penuh dengan pemain lebih tinggi dari Anda? Bahkan hingga meraih dua gelar MVP
Sebenarnya, tinggi saya hanya 174 sentimeter. Saya selalu menerapkan pola pikir bermain dengan sepenuh hati. Jika bola lepas, saya akan menjadi pemain pertama yang jatuh untuk merebutnya. Saya selalu menanamkan kepada diri saya untuk jangan pernah takut, percaya dengan diri sendiri, dengan apa yang Anda lakukan, dan pastikan bahwa Anda benar-benar mencintai permainan ini. Saya rasa itu adalah kunci keberhasilan saya.
Oke, Terima kasih atas waktunya Wei Long, semoga sukses di musim ini!
Sama-sama, jangan lupa untuk mendukung CLS di semua laga! (DRMK)
Foto: Yoga Prakasita