ASEAN Basketball League ABL 2018-2019 mulai bergulir 14 November 2018 mendatang. Musim ini ada 10 kontestan yang bersaing. Di peringkat terbawah ada Formosa Dreamers dan tim baru Zhuhai Wolf Warriors. Kedua tim ini tak ingin hanya menjadi sekadar penggembira di liga. Dreamers memperbaiki komposisi pemain serta mendatangkan pemain asing baru yang dianggap lebih berkualitas seperti Malcolm Miller. Sedangkan Wolf Warriors merekrut salah satu garda senior terbaik dari Indonesia yaitu Mario Wuysang.

Tim baru Formosa Dreamers menjadi juru kunci di klasemen akhir ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018. Mereka hanya menang sekali dari 20 pertandingan. Tapi di musim keduanya di ABL nanti, Dreamers siap memperbaiki prestasi. Mereka mendatangkan Kepala Pelatih Dean Murray. Pemain asing untuk musim ini ada tiga yaitu Will Artino, Malcolm Miller dan Tevin Glass.

Pemain yang menjadi andalan kali ini adalah Malcolm Jamal Miller. Ia bukan Malcolm Miller yang bermain di Toronto Raptors musim lalu. Miller yang satu ini berasal dari Texas, Amerika Serikat. Ia pernah menjadi bintang Southern University di Southwest Athletic Conference (SWAC) di musim 2012 hingga 2014. Rata-rata mencetak 14,2 poin dan 5,6 rebound per pertandingan. Rekam jejak profesional Miller berawal di Luksemburg lalu pindah ke Hungaria. Kemudian Miller tampil di Maine Redclaws (NBA G-League) tahun 2016-2017. Terakhir Miller bermain di NBL Kanada membela klub Saint John Riptide. Selain itu, Dreamers masih diperkuat pemain-pemain asli Taiwan.

Tim terakhir atau kontenstan ke-10 adalah Zhuhai Wolf Warriors. Selain memberi kejutan sebagai kontestan baru, ternyata mereka juga membuat penggemar basket Indonesia terkejut dengan komposisi pemainnya. Wolf Warriors akan diperkuat oleh Mario Wuysang.

Setelah menyatakan pensiun dari tim nasional dan CLS Knights Indonesia, Mario merapat ke Wolf Warriors sebagai pemain asing. Selain Mario, pemain impor yang dimiliki Warriors adalah DeShawn Mitchell dan Eddy Curry.

Mitchell terakhir bermain untuk Charlotte Chess Center. Sedangkan Eddy Curry merupakan mantan pemain NBA. Ia pernah bermain untuk Chicago Bulls (2001-2005), New York Knicks (2005-2011), Miami Heat (2011-2012) dan Dallas Mavericks (2012). Eddy menjadi bagian dari Miami Heat saat menjadi juara NBA di tahun 2012.

Tim baru ini akan bermarkas di kota Zhuhai yang berada di wilayah selatan Guangdong, Cina. Mereka akan memakai stadion basket Universitas Jinan sebagai rumah. Arena ini berkapasitas 2.500 penonton. General Manager David Chu berjanji, bila animo penonton bagus, mereka bisa saja pindah ke arena yang lebih besar.(*)

Foto: Yoga Prakasita, nba.com, facebook.com/formosadreamers

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas