NBA 2K19: Anthony Davis di Puncak, Kevin Love Keluar dari Lima Besar

| Penulis : 

NBA 2K belakangan semakin sering dimainkan, terutama karena NBA juga memiliki liga berbasis video gim bertajuk NBA 2K League. Di luar itu, para penggemar Playstation 4, Xbox One, Nintendo Switch, dan Microsoft Windows juga banyak yang memainkannya—tidak terkecuali pemain NBA. Beberapa pemain seperti Kevin Durant, Dwight Howard, dan Joel Embiid sering bermain NBA 2K jika tidak di lapangan.

“Jika saya tidak ada di lapangan, saya punya controller (joypad) di tangan,” ujar Kevin Durant, forwarda Golden State Warriors, seperti dilansir CNN.

(Baca juga: NBA Bentuk Liga Basket Virtual untuk Para Gamer)

Kini, percakapan soal NBA 2K tidak lagi berkutat pada permainan itu sendiri. Hal-hal pendukung seperti rating pemain juga bisa menjadi perdebatan seru di kalangan para penggemar gim ini. Para pemain NBA biasanya juga ikut membicarakan itu karena rating menyangkut seberapa hebat kemampuan mereka. Hal itu bahkan bisa saja berhubungan dengan performa mereka di dunia nyata. Beberapa pemain terpantau mengalami naik-turun rating akibat performanya di pertandingan sebenarnya.

Mainbasket lantas mengamati kumpulan pemain dengan rating tinggi di NBA 2K19 dan membuat daftar lima terbaik di tiap posisi: garda utama, garda tembak, forwarda kecil, forwarda besar, dan senter.

(Baca juga: Ikatan Video Game dengan Para Pebasket NBA

Sama seperti forwarda kecil (small forward), di posisi forwarda besar (power forward) juga ada pergantian pemain di jajaran lima besar. Kevin Love, fowarda Cleveland Cavaliers, misalnya, sudah tidak lagi berada di jajaran tersebut. Sementara itu, Anthony Davis, forwarda New Orleans Pelicans yang musim lalu masuk nominasi pemain terbaik NBA, tetap berada di puncak. Lantas, siapa yang kemudian berada di bawah Davis? Siapa pula yang menggantikan Love di lima besar?

Sedikitnya ada tiga pemain NBA All-Star 2018 yang masuk ke jajaran ini.

Simak lima forwarda besar dengan rating teratas di awal musim 2018-2019 ini, sebagai berikut:

Anthony Davis (94)

Anthony Davis tengah dalam masa jayanya sebagai seoang pemain basket. Pada 2017-2018, misalnya, ia masuk ke dalam nominasi pemain terbaik NBA bersama James Harden dan LeBron James. Davis saat itu bertengger di peringkat tiga sementara Harden menjadi pemenangnya dan James di peringkat dua.

Secara grafik dalam video gim NBA 2K18, perkembangan Davis terbilang stabil. Ia memulai musim dengan rating 94 dan menutupnya dengan rating yang sama. Selama 27 minggu, ia tetap menjaga performanya, terutama karena DeMarcus Cousins mengalami cedera parah sebelum NBA All-Star Weekend. Saat itulah Davis menanggung hampir semuanya. Ia menjelma pencetak skor terbaik di timnya. Ia adalah seorang target man, pencetak angka utama.

Di tahun kedelapannya di NBA, Davis bermain di 75 pertandingan reguler dan mencetak rata-rata poin terbaik dalam karirnya. Ia mencetak 28,1 poin dengan tambahan 11,1 rebound, 2,6 blok, dan 2,3 asis per pertandingan. Catatan itulah yang—salah satunya—membuat grafik rating Davis stabil selama semusim.

Dengan catatan pula ia mengantar Pelicans—yang kehilangan Cousins sejak pertengahan musim—kembali ke babak playoff. Sayangnya, mereka tumbang (1-4) oleh Golden State Warriors di putaran dua meski berhasil menyapu bersih Portland Trail Blazers (4-0) di putaran pertama.

Kini, di NBA 2K19, Davis memulai ratingnya di angka 94. Sama seperti rating terakhirnya di NBA 2K18. Rating itu membuatnya terus bertengger di peringkat pertama di antara pemain berposisi forwarda besar lainnya di NBA. Ia memimpin enam angka dengan pemain di peringat dua. Agaknya sulit untuk pemain lain menyusulnya jika tidak meningkatkan performa mereka di NBA 2018-2019. Sementara itu, Davis kelihatannya justru akan meningkatkan kemampuannya atau setidaknya menunjukkan performa yang sama seperti musim lalu.

Kristaps Porzingis (88)

Kritaps Porzingis sebenarnya termasuk beruntung. Ia mengalami cedera pada anterior cruciate ligament (ACL) di lututnya, tetapi masih bisa naik ke peringkat dua di jajaran lima besar forwarda besar dengan rating terbaik di NBA 2K19. Padahal ratingnya benar-benar tidak stabil musim lalu akibat cedera itu tadi.

Porzingis, forwarda New York Knicks, memulai NBA 2K18 dengan rating 86 setelah menunjukkan performa baiknya pada 2016-2017. Setelah itu, ratingnya terus naik ke 88 dan mentok paling tinggi di angka 91 selama lima minggu (5-9). Namun, di minggu ke-10, ratingnya turun lagi ke 89 dan 88, lalu jatuh ke 74 karena cedera. Ia bertahan di angka 74 selama sembilan minggu sampai akhirnya 2K menaikkan ratingnya kembali ke 88 di dua minggu terakhir.

Pada 2017-2018 itu, forwarda asal Latvia tersebut hanya bisa tampil di 48 pertandingan reguler. Ia mencetak rata-rata 22,7 poin, 6,6 rebound, 2,4 blok, dan 1,2 asis per pertandingan.

Porzingis sudah menjalankan operasi, tetapi tidak ada yang tahu kapan ia akan kembali. Ia bahkan mengatakan tidak memiliki batas waktu dan tidak ingin buru-buru kembali jika memang belum siap. Ia akan kembali hanya jika benar-benar siap, terutama setelah mengingat karirnya dalam jangka panjang.

Dengan cedera itu, kemungkinan posisi Porzingis di lima besar akan bergeser. Ia tidak akan bisa membuat grafiknya stabil. Apalagi forwarda lainnya juga siap menggulingkannya di peringkat dua. Ada nama-nama seperti LaMarcus Aldridge, Draymond Green, dan Blake Griffin di bawahnya. Kevin Love di peringkat enam juga bisa jadi naik dan menggesernya, terutama karena Cleveland Cavaliers kini akan bertumpu padanya setelah ditinggal LeBron James.

LaMarcus Aldridge (88)

LaMarcus Alridge, forwarda San Antonio Spurs, bisa dibilang memiliki grafik yang meningkat di NBA 2K18. Saat pertama kali muncul di video gim tersebut, ia memulai musim 2017-2018 dengan rating 85. Angka itu kemudian berangsur-angsur naik ke 86, 87, dan 89 sejak minggu ketiga.

Di pertengahan musim, Aldridge sempat turun dari angka 89 ke 88 selama tiga minggu. Namun, ia berhasil mengembalikan ratingnya ke 89 di minggu ke-13 dan menjaganya sampai akhir musim. Saat itu, ia bermain di 75 pertandingan reguler dengan mencetak rata-rata 23,1 poin, 8,5 rebound, 2 asis, dan 1,2 blok per pertandingan.  

Sayangnya, dengan rating 89 itu Aldridge justru turun kasta. Kristaps Porzingis, forwarda New York Knicks yang memiliki rating serupa, berhasil menggesernya ke peringkat tiga di jajaran lima terbaik forwarda besar dengan rating tinggi. Namun begitu, ada kemungkinan ia kembali ke peringkat dua mengingat kondisi Porzingis yang sedang memulihkan diri dari cedera parah.

Di pertandingan pramusim 2018, Aldridge juga terbilang cukup nyetel dengan wajah baru Spurs. Ia bisa menjadi tumpuan mereka setelah ditinggal Kawhi Leonard dan Tony Parker yang pindah ke tim lain, juga Manu Ginobili yang pensiun. Pada pertandingan terakhir di pramusim melawan Orlando Magic, misalnya, ia mencetak dobel-dobel 13 poin dan 15 rebound, ditambah 4 asis, 2 blok, dan 1 steal selama 30 menit. Performanya selama pramusim menunjukkan ia siap menjadi andalan klubnya di musim baru.  

Draymond Green (87)

Draymond Green, forwarda Golden State Warriors, sedang menikmati masa jaya klubnya dengan merengkuh tiga gelar juara NBA selama empat musim terakhir. Sementara dalam video gim, ia kini berhasil menggeser Kevin Love di peringkat empat di jajaran lima terbaik forwarda besar dengan rating tinggi. Keberhasilan itu menunjukkan bahwa karir Green di NBA sedang meningkat. Apalagi ia juga berkali-kali sukses masuk ke jajaran NBA All-Star sejak 2016-2018.

Secara statistik, Green termasuk sebagai pemain dengan kontribusi tinggi. Ketika di timnya ada pemain sekelas Kevin Durant, Stephen Curry, dan Klay Thompson, Green masih bisa mencetak rata-rata poin di atas 10 (11 poin per pertandingan) plus 7,3 asis. Itu belum ditambah dengan kepiawaiannya menjaga area bertahan dengan 7,6 rebound, 1,4 steal, dan 1,3 blok.   

Dengan catatan di atas, grafik rating Green di NBA 2K18 pun terbilang unik. Ia hanya mengalami naik-turun rating dari 88-87 sampai akhirnya mentok di angka 87. Itu artinya, Green bisa menjaga performanya di sekitar itu sambil terus memberikan kontribusinya untuk tim super Golden State Warriors.

Kendati begitu, peran Green di tim itu agaknya akan semakin berkurang mengingat mereka juga merekrut DeMarcus Cousins. Itu berarti ada lima pemain NBA All-Star di Warriors yang akan berebut untuk menjadi yang terbaik. Green akan kesulitan untuk meningkatkan statistiknya karena ia mesti berbagi peran dengan yang lain. Ada kemungkinan ia akan turun kasta, tetapi ratingnya sendiri tetap stabil, terutama karena Blake Griffin—yang berada di peringkat lima—memiliki peran besar di Detroit Pistons.  

Blake Griffin (86)

Seperti disebutkan tadi, Blake Griffin akan menjadi kompetitor ketat Draymond Green. Ia bisa saja menggeser Sang Juara karena memiliki peran besar di Detroit Pistons. Dengan catatan, ia bisa menjaga kesehatannya.

Musim lalu, Griffin sebenarnya mengalami limbung karir bersama Los Angeles Clippers meski mencetak rata-rata 22,6 poin, 7,9 rebound, dan 5,4 asis dalam 33 pertandingan. Ia mengalami cedera sehingga harus absen sedikitnya empat minggu. Setelah sembuh, Clippers malah menukarnya ke Pistons.

Di Pistons, Griffin berhasil mengembalikan performanya meski hanya tampil di 25 pertandingan reguler. Ia bisa mencetak rata-rata 19,8 poin, 6,6 rebound, dan 6,2 asis per pertandingan. Namun, sayang, ia kembali cedera di akhir musim dan tidak bermain di playoff untuk pertama kalinya sejak 2012 karena timnya juga gagal melangkah ke babak itu. Akibatnya, grafik rating Sang Pemain juga tidak stabil.

Di NBA 2K18, Griffin memulai musim 2017-2018 dengan rating 87. Ia sempat naik ke angka 89 sebelum mengalami cedera yang menjerumuskannya ke angka 71. Setelah sembuh dari cedera dan pindah ke Pistons, ia berhasil mengembalikan performa dan meningkatkan ratingnya ke angka 86. Ia bertahan di angka itu selama 15 minggu sampai akhirnya turun ke 85 di dua minggu terakhir.

Kini, Griffin pun memulai NBA 2K19 dengan rating 85. Ia berhasil naik ke peringkat lima sementara Kevin Love jatuh dari peringkat empat ke enam. Namun begitu, Love masih punya kesempatan untuk kembali ke lima terbaik mengingat perannya di Cleveland Cavaliers akan sangat besar setelah ditinggal LeBron James ke Los Angeles Lakers. Itu artinya, pertarungan di peringkat 2-5 akan semakin seru sementara peringkat satu (Anthony Davis) akan sulit digulingkan.

Foto: NBA.com

Populer

Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Grizzlies Hajar Sixers, Pelatih Taylor Jenkins Pecahkan Rekor Waralaba
Russell Westbrook Pemain Pertama Dalam Sejarah dengan 200 Tripel-dobel!
Jayson Tatum & Patrick Mahomes Rebutan Ekspansi Tim WNBA