NBA 2018-2019 segera dimulai Oktober 2018 ini. Klub-klub peserta dari Amerika Serikat dan Kanada pun melakukan semacam “ritual” bersama awak media pada Senin, 24 September 2018 waktu setempat. Mereka menyambut dan menyilakan media meliput bahkan mengambil foto setelah mengumpulkan para pemain, pelatih, dan manajemennya di suatu tempat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan bertajuk Media Day ini selalu menarik antusiasme para pewarta—tidak terkecuali Mainbasket.
Meski tidak langsung hadir ke tempat kegiatan, Mainbasket memantau Media Day dari berbagai sumber. Entah itu tulisan, unggahan media sosial, maupun cuplikan-cuplikan video. Kami melihat semuanya dan menemukan hal-hal menarik yang menjadi catatan seru dari kegiatan itu.
Berikut 10 catatan Mainbasket dari Media Day:
Cedera Kristaps Porzingis
New York Knicks kehilangan pemain andalan mereka, forwarda-senter Kristaps Porzingins, karena cedera musim lalu (2017-2018). Ia mengalami luka pada anterior cruciate ligament (ACL) di lutut kirinya sehingga memaksanya naik ke meja operasi pertengahan musim lalu. Akibatnya, Porzingis hanya bisa tampil di 48 pertandingan sementara Knicks gagal ke playoff.
Kini, Porzingis sudah berangsur pulih. Ia mengatakan, kakinya sudah semakin kuat. Ia bahkan hadir di hadapan awak media pada saat Media Day. Namun, ia belum bisa memastikan diri untuk kembali bermain.
“Sangat sulit untuk dikatakan. Tidak ada batas waktu, seperti saya bilang. Saya akan kembali ketika saya sehat,” ujar Porzingis, seperti dikutip Mike Vorkunov, The Athletic, lewat akun Twitternya (@MikeVorkunov).
Dari pernyataannya, Porzingis tampak tidak ingin memaksakan diri untuk kembali secepatnya. Ia tidak ingin mengambil resiko melukai cederanya lagi hanya karena memaksakan diri. Apalagi Knicks juga tidak memintanya melakukan itu.
“Ketika ia (Kristaps Porzinigs) merasa nyaman 100 persen, begitu pun kami, dan kami tidak mengambil resiko dengannya, dia akan kembali,” kata Mills kepada reporter, seperti dikutip Yahoo! Sports.
Tanpa Porzinigis, sebenarnya Knicks akan kesulitan. Bagaimanapun, selama tiga musim belakangan, peran pemain berkebangsaan Latvia itu cukup vital. Ia selalu berada di lima besar pencetak angka terbanyak timnya. Musim lalu saja, meski hanya tampil di 48 pertandingan, Porzingis bisa mencetak rata-rata 22,7 poin, 6,6 rebound, 2,4 blok, dan 1,2 asis. Ketika ia menepi karena cedera, Knicks tambah gelagapan.
Dwight Howard Absen di Kamp Latihan
Washington Wizard merombak skuatnya dengan menambah pemain baru. Mereka mengirim senter Marcin Gortat ke Los Angeles Clippers untuk mendapatkan Austin Rivers, lalu merekrut senter veteran Dwight Howard untuk mengisi poros tengah yang kosong. Sayangnya, kabar mengatakan, Howard kemungkinan tidak akan mengikuti kamp latihan yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Ia mengalami masalah pada punggungnya.
Kepala Pelatih Scott Brooks mengatakan, timnya tidak akan mendorong Howard untuk buru-buru. Mereka membutuhkannya di posisi senter untuk menambah daya gedor para pemain kecil (small man) seperti duo John Wall dan Bradley Beal. Namun begitu, memulihkan diri terlalu lama juga bukan opsi yang bagus bagi Howard. Ian Mahinmi, senter lainnya, bisa saja mengambil perannya di skuat utama. Jika Mahinmi—atau siapa pun yang bisa mengisi posisi senter—berhasil tampil memukau di awal musim 2018-2019, Howard boleh jadi hanya tampil sebagai pemain pengganti, terutama karena Wizards juga tidak terlalu mengandalkan senter melainkan pemain-pemain kecil. Musim lalu saja, Brooks lebih mengandalkan Bradley Beal (22,6) dan John Wall (19,4) sebagai pencetak angka ketimbang pemain besar seperti Gortat.
Tawa Kawhi Leonard
Kawhi Leonard hampir tidak pernah menunjukkan ekspresinya. Ia selalu memasang muka datar seperti tidak ada kejadian apa-apa di sekitarnya. Mengharapkannya tersenyum saja mungkin sulit, apalagi membayangkannya tertawa. Namun, saat menghadiri Media Day bersama tim barunya, Toronto Raptors, Leonard justru tertawa. Cuplikan videonya yang sedang tertawa itu lantas viral di media sosial NBA dan berbagai media massa, bahkan di akun-akun yang tidak jelas juntrungannya.
Bagi mereka, tawa Leonard tentu menjadi keajaiban. Tawa Leonard itu menakjubkan, dan kehadirannya di sana sama menakjubkannya. Apalagi mengingat dramanya musim lalu.
Pada 2017-2018, Leonard tidak banyak tampil bersama klub lamanya, San Antonio Spurs, dan menghindari timnya dengan alasan cedera. Lama-lama, maksud lain dari menghindari timnya pun terkuak. Leonard tidak ingin lagi bersama Spurs sehingga klub asal San Antonio itu menukarnya ke Raptors untuk mendapatkan DeMar DeRozan di musim panas ini.
Sementara Leonard mendapatkan keinginannya untuk pindah, DeRozan justru sebaliknya. Ia merasa dikhianati meski telah berjuang bertahun-tahun untuk membawa Raptors menjadi tim besar di Wilayah Timur. Oleh karena itu, musim depan akan menjadi pembuktian DeRozan sebagai seorang pemain bintang yang sakit hati. Ia akan menjadi amunisi baru Spurs yang siap menghancurkan Raptors ketika mereka bertemu nanti. Maka, pada titik ini, pertandingan Spurs versus Raptors menjadi pertandingan yang layak ditunggu. Kedua klub punya semangat dan harapan baru untuk menjadi pesaing terbaik di wilayahnya masing-masing.
Cleveland Tanpa Sang Raja
Cleveland Cavaliers kini harus menjalani hari baru tanpa LeBron James. Sang Raja memutuskan meninggalkan Cleveland dan bergabung ke Los Angeles Lakers. Ia meninggalkan “abdi-abdinya” di sana untuk melakoni babak baru di Kota Para Malaikat. Akibatnya, Cavs tidak lagi menjadi buah bibir di antara klub-klub calon juara.
Selepas kepergian James, Cavs memang kehilangan sebagian besar kekuatannya. Selama ini James menjadi tulang punggung yang menopang mereka sampai ke final. Namun, jika melihat skuatnya lagi, Cavs tidak benar-benar kehilangan semuanya. Mereka masih memiliki pemain-pemain seperti Kevin Love, J.R. Smith, Kyle Korver, dan lainnya. Maka, tidak heran jika Kepala Pelatih Tyronn Lue merasa masih bisa bersaing.
“Kami belum benar-benar kalah, bukan?” kata Lue kepada reporter, seperti dikutip Joe Vardon, The Athletic, lewat akun Twitternya (@joevardon).
Di sisi lain, Kyle Korver, garda tembak Cavs, juga berpikiran begitu meski kehilangannya atas James sulit ditampik. Selama ini, mereka memang mengandalkan Sang Raja dalam melakukan segalanya, dan semuanya telah berubah. Korver merasa Cavs harus mengatur ulang semuanya.
“Di tahun-tahun lalu, kami mengandalkan LeBron. Kini kami harus membangun hal baru. Membuat sebuah identitas. Kami mengembangkan permainan dan itu menyenangkan,” kata Korver.
Mental Juara LeBron James
Sementara Cleveland Cavaliers membangun ulang kekuatan mereka tanpa LeBron James, Los Angeles Lakers banyak mencuri perhatian di musim panas ini. Kedatangan Sang Raja bak angin segar yang membuat Lakers kembali diperhitungkan sebagai salah satu klub yang bakal melaju ke playoff. Belum lagi mereka juga diperkuat barisan pemain senior sarat pengalaman seperti Rajon Rondo, Lance Stephenson, Michael Beasley, dan JaVale McGee.
Kendati demikian, kepindahan James dkk. ke Lakers tidak serta merta membuat mereka menjadi primadona di Wilayah Barat. Mereka belum tentu bisa menjadi juara sebab nama-nama seperti Golden State Warriors dan Houston Rockets masih terlalu kuat sebagai dua klub teratas di wilayah itu. Untungnya, dengan mental juara yang dimiliki James, ia tidak khawatir dengan tekanan yang ada di sana.
“Tidak ada,” kata James ketika ditanya soal mengalami tekanan.
Dengan sikap ini, Sang Raja membuat timnya bisa sedikit tenang. Ia menunjukkan mentalitas juara yang dapat dipercaya. Apalagi Lakers tidak hanya diperkuat pemain senior melainkan juga pemain muda. Lonzo Ball dan Kyle Kuzma, misalnya, akan bermain di tahun kedua mereka.
Sejauh ini, kedua pemain muda itu menunjukkan kesan positif di mata para senior. Rondo bahkan siap membantu Ball menjadi garda utama yang lebih baik. Namun, untuk sementara, Rondo akan menjadi garda utama Lakers ketika Ball memulihkan diri dari cederanya. Sementara itu, Kuzma akan menjadi lebih kuat lagi di bawah bimbingan James sebagai salah satu pemain terbaik di NBA. Pengaruh James di setiap tim yang pernah ia bela selalu berbuah baik.
Carmelo Anthony Jadi Pemain Pengganti
Houston Rockets sudah semakin kuat sejak terakhir kali tampil di NBA. Namun, Golden State Warriors tampaknya masih lebih kuat dari mereka. Kepala Pelatih Mike D’Antoni pun membutuhkan amunisi baru yang membut Rockets bisa bersaing dengan Warriors di musim depan. Oleh karena itu, mereka merekrut Carmelo Anthony, pemain dengan nama besar di NBA.
Anthony musim lalu membela Oklahoma City Thunder. Akan tetapi, semuanya tidak berjalan cukup baik baginya di sana. Ia tidak bisa tampil seeksplosif sebelumnya ketika tampil bersama New York Knicks. Namun, ia tetap memberikan kontribusinya dengan mencetak rata-rata 16,2 poin, 5,8 rebound, 1,3 asis per pertandingan.
Kini, Anthony punya harapan baru di Rockets. Ia ingin membantu tim ini sebisa mungkin, bahkan jika itu mengharuskannya bermain dari bangku cadangan. Mereka memang belum membicarakan hal itu, tetapi kemungkinanya bisa saja terjadi seperti itu. Apa pun keputusan pelatih nanti, Anthony akan siap bermain dari mana pun, terutama karena ia merasa diinginkan di tim barunya ini.
Tahun Terakhir Wade dan Haslem
Dwyane Wade dan Udonis Haslem pada akhirnya memutuskan memperpanjang kontrak dengan Miami Heat semusim lagi. Keduanya telah lama bermain bersama di tim itu dan ingin mengakhiri karirnya bersama-sama juga. Maka, boleh jadi ini adalah Media Day terakhir mereka sebagai pemain Heat.
Kini, peran Wade dan Haslem di Heat juga sudah berbeda. Jika dulu mereka sempat menjadi pemain utama, sekarang zaman sudah berubah. Ada nama-nama yang lebih muda menggantikan mereka. Wade dan Haslem kali ini bertugas membimbing mereka untuk mengarungi kompetisi yang semakin panas.
Tempat Terbaik Kyrie Irving
Boston Celtics mengalami musim luar biasa pada 2017-2018. Saat itu, mereka kehilangan dua pemain utamanya: Gordon Hayward dan Kyrie Irving. Hayward mengalami cedera kaki parah yang mengharuskannya absen selama satu musim. Sementara itu, Irving harus niak ke meja operasi setelah mengalami cedera lutut lagi di pertengahan musim. Untungnya, pemain-pemain seperti Terry Rozier III dan ruki Jayson Tatum dapat menggantikan mereka.
Kini, pemain Celtics yang mengalami cedera berangsur pulih. Mereka bahkan akan mengikuti kamp latihan untuk kembali membiasakan diri dengan latihan tim. Saat Media Day, mereka pun tampak percaya diri untuk bersaing di Wilayah Timur setelah gagal ke final musim lalu. Beberapa media juga tampak percaya kepada mereka. Apalagi jika mereka benar-benar pulih 100 persen.
Hayward, misalnya, akan menjadi forwarda berbahaya ketika ia kembali ke performanya. Di musim terakhirnya bersama Utah Jazz, ia bisa mencetak rata-rata 21,9 poin, 5,4 rebound, 3,5 asis, dan 1 steal per pertandingan. Irving, di sisi lain, mengoleksi 24,4 poin, 5,1 asis, 3,8 rebound, dan 1,1 steal dalam 60 pertandingan musim lalu sampai akhirnya cedera dan digantikan Rozier sampai ke playoff.
Pada 2018-2019, kemungkinan Irving akan kembali ke skuat utama sementara Rozier di bangku cadangan. Hayward juga bisa saja menggeser Tatum. Itu artinya, Celtics musim depan akan memiliki kedalaman skuat yang sulit dikalahkan.
Kendati demikian, Celtics juga bukan tanpa rumor. Irving, misalnya, dikabarkan bisa saja pindah musim panas depan. Namun, ia meredam isu itu dengan mengatakan betah di Celtics. “Saya percaya Boston adalah tempat terbaik untuk saya,” katanya, dikutip ESPN. Lewat pernyataannya itu, Irving bisa saja memperpanjang kontrak dengan Celtics sebelum masa kontraknya habis di musim panas nanti.
Drama Jimmy Butler
Jimmy Butler memutuskan untuk pindah tim setelah menemui Kepala Pelatih Tom Thibodeau dan Manajer Umum Scott Layden. Ia mengaku sudah tidak betah lagi di Minnesota dan mengajukan opsi pindah ke tiga tim: New York Knicks, Los Angeles Clippers, dan Brooklyn Nets. Namun, hingga sekarang, belum ada kabar lanjutan ke mana ia akan berlabuh.
Saat Media Day, Butler juga menolak hadir. Ia melakukan itu karena serius ingin pindah dari Minnesota. Apalagi ia juga sempat terlibat friksi dengan beberapa rekannya seperti Karl-Anthony Towns, meski Towns sendiri mengatakan mereka baik-baik saja. Sayangnya, gelagat mereka tidak menunjukkan hal itu.
Towns sebelum ini juga sempat mengurungkan niat perpanjangan kontrak. Ia ingin Timberwolves mengurus dulu masalahnya dengan Butler. Barulah setelah itu ia mau membicarakan kontraknya. Kemudian, ketika Butler memutuskan ingin pindah, Towns langsung memperpanjang kontrak selama lima tahun.
Di tengah-tengah panasnya suasana tim, Thibodeau justru tampak tenang ketika menghadapi awak media di Media Day. Ia mengatakan, timnya akan melakukan yang terbaik lewat pertukaran Butler. Ia yakin Sang Pemain merupakan salah satu yang terbaik di NBA sehingga ia dan timnya harus mendapat pertukaran yang sama baiknya.
“Kami tidak akan membuat keputusan buruk,” kata Thibodeau tentang upaya pertukaran itu, seperti dikutip ESPN.
(Baca juga: Ujung Drama Jimmy Butler dan Opsi Pelabuhan Barunya)
Dinasti Warriors
Los Angeles Lakers boleh saja mencuri perhatian di transfer musim panas ini dengan merekrut LeBron James dan beberapa pemain senior lainnya. Namun, Stephen Curry, pentolan tim juara bertahan Golden State Warriors, tidak merasa khawatir. Warriors masih memiliki skuat yang sama ketika mereka juara musim lalu, plus DeMarcus Cousins yang baru saja bergabung.
Meski tengah memulihkan diri dari cedera, kehadiran Cousins akan menjadi momok mengerikan bagi yang lain. Bagaimanapun, dengan adanya Sang Senter, Warriors jadi memiliki lima pemain berkelas All-Star di skuatnya. Dengan amunisi pemain seperti itu, mereka mengejar gelar juara ketiga secara beruntun untuk membangun Dinasti Warriors. Beberpa media bahkan percaya mereka bisa melakukannya. Tinggal menunggu saatnya tiba.
Foto: NBA.com