Prestasi menawan diukir timnas basket Lithuania ketika tampil di Piala Dunia FIBA 2010 (Turki). Lithuania kalah di babak semifinal dari Amerika Serikat dengan skor 89-74, namun mereka berhasil menumbangkan Serbia 99-88 di perebutan tempat ketiga. Salah satu aktor dibalik prestasi tersebut adalah kapten tim Mantas Kalnietis. Setelah absen di Piala Dunia FIBA 2014, Kalnietis kembali bergabung dengan timnas Lithuania di edisi 2019. Kini ia sudah berhasil membuat timnya lolos ke babak utama dengan rekor 8-0 di babak kualifikasi.

Mantas Kalnietis lahir di Kaunas, Lithuania, 32 tahun silam. Karir profesionalnya sudah dimulai sejak tahun 2003. Banyak prestasi yang sudah ditorehkan seperti empat kali juara Baltic Basketball League (BBL), juara Legabasket Serie A (LBA) Italia dan banyak lagi turnamen-turnamen yang sudah pernah ia menangkan. Kalnietis juga menjadi juara kontes dunk serta memimpin perolehan asis di Liga Lithuania pada tahun 2012. Hanya saja, Kalnietis justru lebih terkenal ketika dirinya berseragam timnas Lithuania.

Kalnietis muncul sebagai garda cadangan timnas Lithuania di Piala Dunia FIBA 2006 (Jepang). Ia rata-rata mencetak 6,0 PPG dan 2,8 APG per laga. Kemudian tahun 2010 ia naik pangkat menjadi garda utama. Kalnietis membuat Lithuania membawa pulang medali perunggu. Selanjutnya Kalnietis memimpin timnya ke Olimpiade London 2012 hingga di EuroBasket 2013. Di EuroBasket 2013, ia mencetak 12,1 PPG dan 5,0 APG serta membawa pulang medali perak. Lalu setelah itu, Kalnietis menghilang.

Garda setinggi 1,96 meter tersebut harus menepi satu tahun lantaran cedera Dislokasi Tulang Klavikula atau yang lebih dikenal dengan tulang kerah. Kondisi tersebut membuat Kalnietis harus berhenti dari basket cukup lama. Bahkan ia melewatkan Piala Dunia 2014 di Spanyol. Namun meski tanpa Kalnietis, Lithuania finis di urutan keempat.

Kalnietis muncul kembali di EuroBasket 2015. Lithunia kembali mencapai babak final meski akhirnya harus puas dengan medali perak. Tapi Kalnietis lagi-lagi menjadi "Raja Asis" dengan 7,8 APG di turnamen ini atau dengan jumlah total 70 asis. Bahkan pada 7 September 2015 saat tim Lithuania melawan Belgia, Kalnietis mencetak 13 asis.

Kalnietis dan bintang Toronto Raptors Jonas Valanciunas bahu membahu di EuroBasket 2017 yang menjadi pintu masuk Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 Zona Eropa. Valanciunas menjadi pencetak poin terbanyak dengan 15,8 PPG, sedangkan Kalnietis berhasil mengirimkan 7,2 asis per pertandingan. Sayangnya, Lithuania gugur di babak 16 besar EuroBasket 2017 karena kalah dari Yunani.

Lithuania mengawali Ronde Pertama Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 Zona Eropa dengan baik. Mereka unggul 6-0, di Grup C yang berisi Polandia, Hungaria dan Kosovo. Jonas Valanciunas tampil di dua laga awal, setelah itu absen sisa laga Ronde Pertama dan Ronde Kedua. Di sini, Mantan Kalnietis muncul kembali. Raja asis Eropa tersebut akhirnya membawa Lithuania menang delapan laga beruntun di babak kualifikasi. Dalam empat pertandingan, Kalnietis mampu menghasilkan 12,0 PPG, 2,3 RPG dan 6,0 APG. Sedangkan untuk mesin poin Lithuania, mereka mengandalkan pemain 28 tahun, Eimantas Bendzius yang mencetak 12,0 PPG di delapan pertandingan.

"Kami bisa menang di Ronde Pertama meski bukan tim favorit. Kami bermain baik sebagai tim yang mengandalkan pertahanan. Saya pikir, persaingan di Eropa tidak mudah. Jika lengah, maka lawan akan menghukum dengan cepat. Saya rasa ini perjuangan yang sulit, terutama kami bermain tanpa pemain kunci seperti Jonas Valanciunas dan Domantas Sabonis. Jadi kami harus bermain sebaik-baiknya di lapangan. Tapi hal yang paling penting saat ini adalah kami sudah berhasil mendapatkan tiket ke Cina," ucap Kalnietis menjelaskan situasi timnya saat ini.

Peran vital seorang kapten dengan mental baja diperlihatkan Mantas Kalnietis di dua laga pertama Ronde Kedua. Pada 14 September 2018, Lithuania mengakhiri perlawanan tuan rumah Kroasia dengan skor tipis 84-83.

Kroasia berupaya mengejar ketertinggalan di kuarter keempat. Saat itu, peran Kalnietis menggalang pertahanan Lithuania menjadi kunci kemenangan. Di sisa lima detik, Kalnietis memasukkan satu tembakan bebas yang membuat skor berubah 84-80. Meski di akhir laga Krunoslav Simon membuat tembakan tripoin, tapi Kroasia tetap kalah dengan selisih satu poin (83-84).

Lithunia mendapat giliran sebagai tuan rumah pada 17 September 2018. Kali ini mereka berhasil mengalahkan Belanda dengan skor 95-93. Drama penentuan lolosnya Lithuania ke Cina ini berakhir dengan dua tambahan waktu (double-overtime). Di sisa 26 detik, skor sama kuat 92-92. Kalnietis melakukan aksi heroik dengan tembakan tripoin. Lithuania pun akhirnya menang dengan keunggulan dua poin (95-93).

Lithuania tidak banyak gonta-ganti roster selama babak kualifikasi. Kepala Pelatih Dainius Adomaitis mengganti roster setiap dua fase kualifikasi. Jadi rata-rata pemain Lithuania tampil empat pertandingan. Tapi hanya tiga pemain yang tetap dibawa hingga delapan laga yaitu Adas Juskevicius, Rokas Giedraitis dan terakhir sang monster poin, Eimantas Bendzius.

Kembalinya Kalnietis tentu membuat tim semakin percaya diri. Apalagi bila dua pemain yang rajin mencetak poin sudah kembali yaitu Jonas Valanciunas (Toronto Raptors) dan Domantas Sabonis (Indiana Pacers). Saat ini Lithuania masih menyisakan empat pertandingan di babak kualifikasi.

"Satu hal yang dimiliki Kalnietis yang tidak ada di orang lain, yaitu keberanian. Mantas Kalnietis memilih peran yang luar biasa di tim. Ia selalu senang ketika membela negaranya, dan itu tercermin dalam permainan di lapangan," kata Kepala Pelatih Adomaitis.

Apapun yang terjadi di kualifikasi sudah menjadi cerita lalu. Kini Mantas Kalnietis sudah siap memimpin timnya ke babak utama Piala Dunia FIBA 2019 di Cina. Mereka akan mengulang memori manis di tahun 2010 atau bahkan bisa berpretasi lebih tinggi lagi.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pemain yang tidak ada dalam tim saat ini. Pemain yang sudah berkontribusi selama kualifikasi. Mereka sudaha berhasil membawa kami ke Cina," kata Kalnietis.(*)

Foto dan Video: fiba.com

Populer

Satria Muda Tantang CLS Knights di Semifinal (Playoff IBL 2016)
Kontrak Tidak Sesuai, Tyronn Lue Tolak Lakers
Debut Berharga Jaylen Brown dalam Mtn Dew Kickstart Rising Stars
Greg Monroe Merapat ke Toronto Raptors
Tolak Opsi Tim, Wizards Kejar Kontrak Baru Jabari Parker
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Pacific Caesar Cetak Sejarah, Lolos Semifinal Setelah Tundukkan Pelita Jaya
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers