Penutupan Asian Games 2018 yang Meriah

| Penulis : 

“Masih ada pertandingan atau perlombaan lagi, gak, pak, setelah acara penutupan ini?” Tanya sopir ojek daring ke saya saat kembali dari upacara penutupan Asian Games 2018 yang berlangsung di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu malam, 2 September.

Awalnya, saya menganggap pertanyaan pengendara ojek daring tersebut terlalu polos. “Ya jelas tidak ada, pak,” jawab saya.

“Oh, saya kira seperti pembukaan. Kan, ada olahraga yang sudah dimainkan sebelum upacara pembukaan.”

Wah, genius, pikir saya. Saya tidak pernah berpikir sejauh itu. Saya mengakui kehebatan pemikiran pengendara ojek daring tersebut dengan mengatakan, “Wah, benar juga, pak. Saya tidak sampai kepikiran ke sana. Bisa saja seperti itu. Tapi, tidak. Semua lomba dan pertandingan sudah selesai sebelum upacara penutupan,” tambah saya, sambil masih mengingat kembali kemeriahan upacara penutupan yang baru saja terlaksana.

Upacara penutupan yang dimulai pada pukul 19.00 diwarnai hujan, yang sebelumnya cukup deras, sejak sekitar pukul 17.00. Tidak ada olahraga yang masih dimainkan. Tidak ada parade para atlet. Hanya ada rombongan atlet dari setiap kontingen yang berbaur di dalam lingkaran besar di tengah lapangan sepak bola yang sudah diberi alas, tepat di tengah GBK. Di depan lingkaran besar tersebut berdiri sebuah panggung megah, diapit oleh dua panggung kecil di sebelah kiri dan kanannya.

Presiden Joko Widodo tak hadir seperti halnya upacara pembukaan. Beliau berada di Lombok (untuk ketiga kalinya dalam waktu sebulan terakhir), memberi sambutan dari dalam tenda pengungsi bencana gempa yang belum juga hilang dan entah kapan akan hilang sejak gempa besar mulai terasa sekitar tiga miggu yang lalu.

Pesta atau upacara penutupan Asian Games 2018 tak kalah meriah dibanding upacara pembukaan. Skala spektakulernya, bagi saya, sama saja. Sama-sama meriah. Sama-sama bikin menganga. Sama-sama wow!

Dari dalam GBK, performa para pengisi acara sangat-sangat spektakuler. Permainan cahaya, dahsyatnya tata suara, serta gemerlapnya kembang api yang muncul pada waktu-waktu yang tepat sesuai dengan pengisi acara di atas panggung membuat sulit untuk menemukan pembanding upacara atau acara ini di manapun di Indonesia.

Setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya yang ikut dinyanyikan bersama pada pukul 19.00, masyarakat yang memadati GBK langsung dihibur oleh penampilan marching band dari Akademi Kepolisian dan Akademi Militer. Parade para atlet yang tidak sebanyak upacara pembukaan sudah tak lagi menarik hati. Sambutan-sambutan dari beberapa tokoh penting yang terlibat dalam mensukseskan Asian Games kerap mendapat sambutan tepuk tangan dan gemuruh sorak-sorai karena banyak mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak, terlebih kepada keramahan dan kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah.

Panggung hiburan mulai terasa menghentak ketika Bams Samsons dengan Lea Simanjuntak menyanyikan lagu “Kemesraan”. Lagu ciptaan Franky Sahilatua yang dipopulerkan Iwan Fals, Rafika Duri dan beberapa penyanyi tahun 1980-an ini membuat para penonton di GBK ikut bernyanyi. Demikian pula saat band Gigi membawakan lagu “Rumah Kita” yang populer oleh band God Bless beberapa dekade lalu.

Panggung semakin memanas ketika para pengisi acara bergantian menunjukkan performa. Ada Denada, Siti Badriah, RAN, Winky Wiryawan, Jevin Julian, Bunga Citra Lestari, Jflow, Dira Sugandi, dan lain-lain. Dan GBK terasa semakin menghentak ketika grup Super Junior dan iKON mengisi panggung. Saya tidak tahu lagu mereka, tapi sangat menikmati performa epiknya. Dahsyat!

 

Asian Games 2018 akhirnya benar-benar usai. Empat tahun lagi, kegiatan dengan tajuk yang sama akan kembali digelar. Nantinya akan bertempat di Hangzhou, Cina. Pendiri grup bisnis Alibaba Jack Ma dan perenang Cina Sun Yang mengumumkan langsung dari atas panggung upacara penutupan. Empat tahun lagi. Selama empat tahun lagi, kita Indonesia punya tantangan tak mudah untuk mempertahankan capaian Asian Games 2018. Di cabang bola basket putra dan putri, target kita seharusnya melebihi raihan di tahun ini. Bagaimana caranya, sebaiknya sudah harus kita pikirkan bersama mulai hari ini juga.(*)

Foto-foto: Antara/Inasgoc

Populer

Dame Akan Bagi Bonus NBA Cup Dengan Karyawan Bucks
Taurean Prince Mengumpulkan Rp16 Miliar Hanya dari NBA Cup
Milwaukee Bucks Juara Emirates NBA Cup 2024!
Juara NBA Cup 2024, Bucks Tidak Pesta Sampanye
De’Aaron Fox Ingin Melihat Keseriusan Kings Bersaing di NBA
KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
Darvin Ham Jadi “Jimat” Juara NBA Cup
Kekalahan di Final NBA Cup 2024 Jadi Pelajaran Berharga Bagi Thunder
Kembali Merebut NBA Cup, Darvin Ham Menyindir Lakers
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA