Pertandingan Cina melawan Cina Taipei menutup rangkaian laga semifinal yang digelar di Istora GBK, Kamis, 30 Agustus 2018. Cina berhasil lolos ke semifinal setelah melumat Indonesia sementara Cina Taipei melaju setelah melewati hadangan Suriah di perempat final. Bagi kedua tim, melaju ke semifinal adalah peningkatan prestasi dibanding Asian Games edisi sebelumnya. Pada gelaran tahun 2014 di Korea Selatan, kedua tim tak ada yang menyentuh babak semifinal.

Cina bermain sangat komplet pada laga ini baik secara bertahan ataupun menyerang. Terbukti dengan Cina hanya dua menit dalam posisi tertinggal di laga ini dan menutupnya dengan kemenangan 86-63.

“Ini kemenangan yang bagus dan akan menaikkan kepercayaan diri kami. Kami bermain sangat disiplin terutama dalam bertahan yang menjadi kunci kemenangan kami hari ini,” ujar Bernard Voogd, asisten pelatih Cina kepada Mainbasket.

Kemenangan ini membawa Cina kembali ke partai final Asian Games setelah absen pada edisi sebelumnya. Cina sejauh ini adalah peraih emas terbanyak untuk basket putra dengan tujuh medali dari 18 kali gelaran Asian Games. Cina sudah dinanti Iran di partai puncak yang pada laga sebelumnya mengandaskan Korea Selatan.

“Iran akan menjadi lawan sepadan bagi kami. Beberapa pemain mereka juga bermain di Cina, kami tahu sedikit banyak tentang mereka. Ini juga akan menjadi ajang adu taktik sepanjang laga. Mereka musuh yang tangguh,” imbuh Bernard.

Zhou Qi bermain sempurna pada laga kali ini. Sang Senter mencetak dobel-dobel 22 poin dan 16 rebound dengan akurasi menyentuh 73 persen. Selain itu, Zhou Qi juga sama sekali tidak membuat pelanggaran. Tandemnya di bawah ring, Wang Zhelin menyusul dengan 18 poin dan 9 rebound. Ding Yanyuhang melengkapi daftar pencetak angka dengan digit ganda setelah mengemas 14 poin dan 5 rebound.

Cina Taipei masih mengandalkan Liu Cheng sebagai mesin poin mereka dengan 24 poin dan 5 rebound. Cheng Yingchun menyusul dengan 14 poin sementara Hu Longmau membukukan 13 poin.

Cina Taipei membuka laga melalui tripoin Douglas Creighton. Dalam sekejap, Cina membalas melalui layup akrobatik dari Ding Yanyuhang. Wang Zhelin membawa keunggulan bagi Cina semenit kemudian melalui dunk bertenaga di hadapan dua pemain Cina Taipei. Empat menit pertandingan berjalan, Cina semakin menjauh 11-3 melalui tripoin Ding Yanyuhang. Cina Taipei berusaha mengejar ketinggalan mereka melalui Creighton dan Liu Cheng. Namun Cina masih mampu mepertahankan keunggulan mereka dan menutup kuarter pertama dengan 26-19.

Abudushalamu Abudurexiti menjadi pemain pertama yang mencetak poin di kuarter dua melalui layup. Kapten Cina Taipei, Chen Yingchun, membalas melalui permainan pos (post play) sempurna berujung pada layup mudah. Cina mulai kesulitan menemukan tembakan mereka. Selama tujuh menit kuarter dua, tim asuhan Li Nan hanya mampu mencetak lima poin. Di sisi lain, Cina Taipei terus mendekat melalui angka-angka yang diciptakan pleh Chen Yingchun dan Liu Cheng. Pemain Houston Rockets, Zhou Qi, mengambil perannya. Ia mencetak lima poin berturut untuk menjaga jarak dengan Cina Taipei. Cina menutup paruh pertama dengan keunggulan 37-30.

Kuarter tiga dibuka oleh Cina dengan enam poin cepat dari dalam area kunci Cina Taipei. Sementara tiga penguasaan bola Cina Taipei tak berujung poin. Tiga menit kuarter tiga berjalan, Cina Taipei akhirnya memecah kebuntuan melalui layup Liu Cheng. Namun Cina semakin nyaman mencetak angka. Tripoin Zhou Qi membawa Cina unggul 53-32 di sisa lima menit kuarter tiga. Cina semakin leluasa melakukan apapun yang mereka mau dan menutup kuarter ini dengan keunggulan 26 poin, 68-42.

Cina Taipei sama sekali gagal “melukai” pertahanan Cina dan membuat jarak semakin jauh di kuarter akhir. Cina menutup laga dengan kemenangan 86-63.

Foto: Hariyanto

 

Populer

FG Nol Persen Lawan Grizzlies, Stephen Curry: Ini Memalukan
Galeri Hasil Kolaborasi Air Jordan dan Drake
Alasan Donovan Mitchell Ada di Urutan ke-6 Dalam Daftar Calon MVP dari ESPN
Jokic-Murray Dobel-dobel, Nuggets Ungguli Timberwolves
Ajang Pertarungan 10 Klub Terbaik Asia (FIBA Asia Champions Cup 2017)
Mengulang Kejayaan Lewat SMASA Cup 2018
Yuni Anggraeni: Hanya Waktu yang Bisa Menjawab
Tanpa Kawhi Leonard, Toronto Raptors Tumbangkan Heat
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA
LeBron James Menyingkirkan Kareem Abdul-Jabbar (Lagi)