Seperti biasa, klub-klub NBA selalu sibuk jika mereka telah menyelesaikan satu musim kompetisi; entah itu dengan memilih pemain ruki (rookie) di NBA Draft maupun merekrut pemain anyar lewat bursa transfer di musim panas. Apa pun akan mereka lakukan untuk bisa menambah daya gedor timnya. Beberapa bahkan berusaha menahan pemainnya supaya tidak pergi meninggalkan tim.
Di musim panas 2018, semua klub melakukan hal tersebut. Beberapa bahkan merekrut dan atau mempertahankan pemainnya dengan durasi dan nilai kontrak yang tinggi. Saya pun tergiur mengumpulkan transaksi-transaksi NBA di musim panas itu dan membuat susunan lima utama (starting five) termahal di NBA (per 13 Agustus 2018). Saya menyusunnya berdasarkan kombinasi per posisi, durasi, dan nilai kontrak sehingga menjadi sebuah skuat utama yang sesuai kriteria.
Berikut susunan lima utama termahal NBA:
Chris Paul (Garda)
Chris Paul, garda senior NBA, baru melalui satu musim bersama Houston Rockets setelah kepindahannya dari Los Angeles Clippers pada 2017-2018. Selama satu musim kemarin, ia menjadi sosok penting Rockets di samping kehadiran James Harden sebagai pemain terbaik mereka. Paul mencetak rata-rata 18,6 poin, 7,9 asis, dan 5,4 rebound per pertandingan di musim reguler. Sayangnya, ia hanya bisa tampil di 58 pertandingan karena masalah cedera.
Dengan catatan di atas, Paul (atas bantuan Harden, tentunya) berhasil membawa Rockets melaju ke playoff. Mereka bahkan bisa sampai ke final wilayah melawan juara bertahan Golden State Warriors. Sayangnya, tim asuhan Steve Kerr tersebut tidak juga mudah diruntuhkan. Apalagi saat itu Paul sempat tidak bisa tampil karena cedera. Rockets yang mengadang mereka pun akhirnya tumbang di final wilayah.
Kendati mengalami cedera, manajemen Rockets melihat masa depan mereka bersama Paul. Mereka merasa masih membutuhkan garda senior itu untuk berduet dengan Harden. Oleh karena itu, Rockets pun memperpanjang kerja sama mereka dengan Paul selama empat tahun senilai AS$160 juta. Jika dibagi, maka garda berinisial CP3 itu akan mendapat AS$40 juta per tahunnya. Harga itu merupakan nilai termahal dari transaksi pemain berposisi garda utama di musim panas ini.
Devin Booker (Garda)
Devin Booker merupakan angin segar bagi Phoenix Suns, terutama setelah era Steve Nash. Bagaimanapun, setelah Nash memutuskan hengkang dari sana, belum ada lagi pemain yang bisa menjadi secercah harapan bagi mereka kecuali Booker. Pemain yang kini berusia 21 tahun itu pun telah menunjukkan kualitasnya sebagai pemain terbaik Suns dalam tiga musim terakhir.
Pada musim lalu, misalnya, Booker mencetak rata-rata 24,9 poin, 4,5 rebound, dan 4,7 asis. Statistiknya meningkat dari musim sebelumnya yang hanya 22,1 poin, 3,2 rebound, dan 3,4 asis. Dengan catatan tersebut, klub asal Arizona itu pun akhirnya berani mengambil keputusan untuk mengikatnya lebih lama lagi. Mereka memperpanjang kerja sama dengan kontrak maksimum senilai AS$158 juta (AS$31,6 juta per tahun) selama lima tahun. Ia pun menjelma garda tembak termahal di bursa transfer musim panas ini.
LeBron James (Forwarda)
Sulit memungkiri kepindahan LeBron James sebagai transaksi fenomenal di musim panas ini. Kepindahannya ke Los Angeles Lakers (Wilayah Barat) sedikit-banyak akan mengubah peta kekuatan tim-tim NBA, terutama bagi mereka yang menghuni Wilayah Timur. Karena bagaimanapun, selama delapan musim terakhir, wakil dari Timur selalu melibatkan tim yang dibela Sang Raja. Kini dengan kepindahannya, wakil dari Timur tidak lagi melibatkan namanya.
Di sisi lain, kepindahan James ke Lakers disebut-sebut akan mengembalikan kejayaan mereka. Apalagi belakangan ini klub asal Los Angeles itu kehilangan dominasinya, terutama karena adanya Golden State Warriors di wilayah yang sama. Itu belum lagi dihitung dengan keberadaan klub lain seperti Houston Rockets yang sedang membara. Oleh karena itu, sebelum menyebutnya sebagai pengubah keadaan (game changer), James perlu lebih dulu membuktikan kekuatannya di hadapan mereka. Apalagi dengan kontraknya yang mahal itu.
Berbicara mengenai kontrak, ada hal menarik dari kerja sama James dan Lakers. Menurut Adrian Wojnarowski, ESPN, keduanya sepakat untuk bekerja sama dalam empat tahun ke depan dengan nilai AS$153 juta (AS$38,5 juta per tahun). Jika dihitung lagi, itu berarti ia menghasilkan AS$469.512 per pertandingan alias AS$9781 per menit alias AS$163 per detik.
Selama satu detik, James mendapatkan uang lebih banyak daripada pegawai (dengan upah minimum) di Jawa Barat selama satu bulan.
Kevin Love (Forwarda)
Sepeninggalkan LeBron James, Kevin Love menjadi satu-satunya pemain All-Star 2018 yang masih membela Cleveland Cavaliers. Ia sempat diisukan hengkang meski pada akhirnya memilih tetap di Ohio bersama Kepala Pelatih Tyronn Lue. Ia menandatangani kontrak berdurasi empat tahun senilai AS$120 juta (AS$30 juta per tahun).
Pada musim lalu, Love mengalami naik-turun performa. Ia hanya tampil di 59 pertandingan musim reguler karena cedera dan hanya mencetak rata-rata 17,6 poin, 9,3 rebound, dan 1,7 asis. Ia juga sempat berurusan dengan serangan panik dan menceritakan pengalamannya itu sehingga membuat NBA mulai memikirkan kesehatan mental para penggiatnya.
Kini dengan kontrak barunya yang mewah, Love mengindikasikan dirinya siap untuk mengemban tugas baru sebagai penopang Cavaliers tanpa Sang Raja.
Nikola Jokic (Senter)
Meski usianya masih terbilang muda (23 tahun), Nikola Jokic sudah menjadi wajah tim nasional Serbia. Ia bisa berbicara banyak di Eropa terutama setelah pada 2016, misalnya, berhasil menyabet tiket ke Brasil sekaligus gelar pemain terbaik di babak kualifikasi Olimpiade di Belgrade, Serbia. Ia bahkan menyabet gelar-gelar itu sebagai pemain debutan.
Dengan modal itu, kini Jokic menjelma pemain berbahaya di NBA. Ia menjadi fondasi penting Denver Nuggets untuk keluar dari mediokritas. Musim lalu, misalnya, ia mencetak rata-rata 18,5 poin, 10,7 rebound, 6,1 asis, dan 1,2 steal. Angka itu meningkat dari musim sebelumnya yang hanya 16,7 poin, 9,8 rebound, 4,9 asis, dan 0,8 steal. Nuggets yang melihat perkembangan itu pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikatnya lebih lama. Mereka memperpanjang kerja sama pemain asal Serbia itu dengan kontrak maksimum berdurasi lima tahun senilai AS$148 juta (AS$29,6 juta per tahun).
Jokic memang mendapatkan kontrak mewah di musim panas ini, tetapi kontrak itu juga datang dengan tekanan. Nuggets memintanya mampu menjadi pemimpin dengan serangan yang lebih tajam, tekad di dua sisi lapangan (menyerang dan bertahan) yang lebih keras, dan ketahanan mental yang lebih kuat. Mereka meminta itu supaya tim bisa melaju ke playoff.
Foto: NBA