Teka-teki nasib Jahlil Okafor akhirnya terjawab. Berdasarkan laporan salah satu kontributor ESPN, Rabu malam, 8 Agustus 2018, waktu setempat, Adrian Wojnarowski, Okafor dan New Orleans Pelicans menyetujui kerja sama untuk satu tahun ke depan dengan klausul team option. Tidak disebutkan berapa besaran kontrak yang diterima oleh Okafor. Akan tetapi bila melihat durasi kontraknya, nominal yang diterima Okafor tak akan lebih dari AS$3 juta. Apalagi, Okafor memasuki musim keempatnya di NBA yang berarti ia berstatus pemain veteran.

Okafor bisa dibilang sedang mengalami masa terburuk dalam karirnya di NBA yang baru memasuki tahun keempat. Masuk ke NBA pada NBA Draft 2015, alumnus Duke University ini dipilih di urutan ketiga secara keseluruhan oleh Philadelphia 76ers. Okafor tampil cukup bagus di musim pertamanya. Bermain 53 kali, ia mencetak 17,5 poin, 7,0 rebound, dan 1,2 blok per laga. Ia juga lantas terpilih sebagai NBA All-Rookie First Team dan juga tampil di Rising Stars Challenge, laga sampingan di rangkaian acara NBA All-Star.

Sayangnya, tak ada yang indah setelah musim pertama tersebut. Karir Okafor berangsur memburuk dengan lebih banyak masalah-masalah di luar basket. Ditambah deraan cedera lutut, pemain yang kini berusia 22 tahun semakin kehilangan tempat di Sixers. Meski tercatat bermain 50 kali musim itu, ia hanya 17 kali dipasang sebagai pemain utama (starter). Selain itu, menit bermainnya juga mengalami penurunan dari musim sebelumnya 30,0 menit menjadi 22,7 menit per laga.

Musim ketiga menjadi puncak permasalahan Okafor dengan Sixers. Kepala Pelatih SIxers, Brett Brown hanya  dua kali memainkannya hingga bulan Januari. Kala itu, Brown dikecam oleh banyak pihak karena tindakannya dianggap mematikan karir sang pemain. Akan tetapi, Brown menjawab dengan gamblang bahwa gaya bermain Okafor membuatnya harus menepi.

Ya, Okafor adalah tipikal senter dengan gaya bermain yang konvensional. Mengandalkan serangan-serangan di area kunci dan kurang tajam di luar area tersebut. Gaya tersebut dianggap tidak lagi relevan dengan gaya bermain senter-senter modern yag mampu menyerang dari bergabai tempat seperti Joel Embiid, rekan setim Okafor. Sixers akhirnya memutuskan untuk menukar Okafor dan Nik Stauskas ke Brooklyn Nets.

Setali tiga uang, nasibnya di Nets pun tak kunjung membaik. Bermain sebanyak 26 kali tanpa sekalipun menjadi starter, Okafor juga hanya diberi rataan bermain 12,6 menit per laga. Nets memutuskan untuk tak memberi kontrak baru baginya dan pemain berusia 22 tahun ini resmi menjadi unrestricted free agent.

Okafor tampaknya tak akan mendapatkan posisi starter di Pelicans. Meski kehilangan DeMarcus Cousins pada jeda musim ini, Pelicans sudah berhasil mengikat Julius Randle dari Los Angeles Lakers. Randle diproyeksikan mengisi posisi forwarda sementara Anthony Davis akan digeser ke senter. Jika berhasil mengembalikan performanya, Okafor akan menjadi pelapis yang tepat untuk Davis.

Foto: NBA

 

Populer

Malam yang Berat Bagi Jenna Schroeder
Pengakuan Donovan Mitchell Tentang Keretakan Hubungannya Dengan Rudy Gobert
Trio Villanova Menggagalkan Debut Wembanyama di Hari Natal
Cedera Luka Doncic Membuka Peluang Timberwolves Mencuri Kemenangan
Victor Wembanyama Tak Mau Mengakui Knicks Lebih Baik di Hari Natal
LeBron James Bantah Lakers Kalah Fisik dari Pistons
Bersama Jokic, Westbrook Bawa Nuggets Melumat Suns
Vinicius Junior Rayakan Natal di Kandang Knicks
Shai Gilgeous-Alexander Cetak 41 Poin, Jadi Pemain Terhebat Dalam Sejarah Klub
Di Tengah Hembusan Kabar Liga Baru, Kontestan EuroLeague Makin Solid