Di balik kesuksesan tim, selalu ada seseorang yang menjadi andalan untuk merengkuh kemenangan. Mereka biasanya disebut most valuable player (MVP) atau pemain terbaik. Kebetulan, Honda DBL 2018 South Kalimantan Series di Banjarmasin juga melahirkan sosok itu. Tidak hanya satu melainkan dua. Mereka bernama Bintang Suantoro (tim putra SMAN 7 Banjarmasin) dan Aulia Sandra (tim putri SMAN 2 Banjarmasin).

Bintang, forwarda SMAN 7 Banjarmasin itu, berhasil membawa tim sekolahnya menjuarai Honda DBL 2018 di GOR Hasanudin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kala itu, Bintang dkk. menekuk SMAN 1 Banjarbaru dengan skor 74-67. Sementara itu, Sandra yang berposisi sebagai garda kelas XII SMAN 2 Banjarmasin, berhasil membuat timnya juara setelah mengalahkan SMAN 1 Banjarbaru 58-39.

Dengan kemenangan dan dedikasinya kepada tim, kedua siswa asal Banjarmasin itu pun dinobatkan sebagai pemain terbaik Honda DBL South Kalimantan Series. Mereka berhak menerima penghargaan dengan piala yang semakin mengukuhkan gelar masing-masing. Bagi keduanya, menjadi pemain terbaik itu merupakan anugerah yang memotivasi mereka untuk lebih baik lagi.

Mainbasket lantas menghubungi kedua pemain berprestasi itu di waktu dan tempat yang berbeda melalui aplikasi chat dan surat elektronik. Namun, meski terpisah, kami mengajukan pertanyaan yang sama kepada mereka untuk membicara seperti apa rasanya menjadi seorang juara sekaligus pemain terbaik. Kami bahkan membicarakan tentang siapa yang berada di balik semua ini sehingga mereka bisa terdorong untuk maju menggapai prestasi. Bintang Suantoro (BS) dan Aulia Sandra (AS) pun menjawabnya dengan gaya masing-masing.

Simak wawancara berikut:

Halo, Dik, apa kabar? Selamat atas gelar MVP-nya, ya!

BS: Baik sekali, Kak, terima kasih banyak, hehehe.

AS: Iya, terima kasih.

Honda DBL tahun ini jadi tahun besar untuk kalian. Berat tidak jalan menuju MVP?

BS: Sangat berat, Kak, karena sebenarnya sangat banyak pemain di daerah saya yang memiliki skill yang bagus. Mungkin juga lebih baik dari saya. Mungkin saya lagi diberi hadiah dari Tuhan, Kak. Bisa terpilih menjadi MVP ini adalah sebuah keajaiban di hidup saya, hehe.

AS: Lumayan berat.

Kalian memang mengincar gelar ini?

BS: Tidak sama sekali, Kak. Saya tidak menyangka karena saya menganggap MVP itu rezeki dari Tuhan. Tujuan saya sebenarnya ingin menampilkan yang terbaik demi meraih champion, eh, tahunya Tuhan sangat baik sama saya. Sangat bahagia sekali saya, Kak.

AS: Tidak. Biasa saja.

Kok bisa kalian jadi MVP? Memangnya latihan seperti apa yang kalian jalani?

BS: Dulu salah satu coach DBL Academy pernah bilang ke saya, “Jika kamu ingin menjadi pemain hebat, maka latihanlah seperti pemain hebat tersebut. Jika kamu ingin melebihinya, maka porsi latihanmu harus lebih dari pemain hebat tersebut. Push your limit,” katanya dengan penuh wibawa. Jadi, kata-kata beliaulah yang saya jadikan motivasi untuk terus berlatih lagi dan lagi. Jenuh itu pasti, tapi itulah tantangan yang membuat warna bagi latihan saya, Kak.

AS: Latihan seperti biasa yang dilakukan oleh yang lainnya.

Siapa yang berpengaruh atau menginspirasimu dalam pencapaian ini? Pelatih? Keluarga? Ceritakan tentang mereka, dong. Bagaimana mereka bisa mendorong kalian untuk sampai ke sini?

BS: Semua faktor sangat berpengaruh dan menginspirasi saya, Kak. Mulai dari keluarga, orang tua, teman-teman, orang-orang yang menaruh harapan, mendoakan, dan mendukung saya serta Tuhan yang sangat baik terhadap saya. Itulah menurut saya jawaban yang paling tepat, hehe.

AS: Semuanya, mereka selalu mendoakan dan men-support.

Apa artinya gelar ini untuk kalian? Berpengaruh ke motivasi untuk terus jadi lebih baik di basket maupun di luar itu gak, sih?

BS: Iya, sangat berpengaruh. Tidak dapat diungkapkan dengan kata-ata lagi, Kak, hehe. Kalau bisa dibilang, sampai kapan pun saya tidak akan pernah lupa atas gelar ini, karena inilah salah satu hadiah terbesar dari Tuhan

AS: Iya, itu memotivasi saya untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya hingga membawa nama baik Kalsel.

Bagaimana kalian menjaga motivasi ini supaya bisa terus menjadi yang terbaik?

BS: Saya selalu mengingatkan diri saya tiga hal terpenting: selalu berdoa, humble, dan yang pasti berterima kasih, hehe.

AS: Dengan terus latihan, berdoa, dan pantang menyerah.

Oh ya, apa yang membuatmu mau bermain di Honda DBL?

BS: Entah mengapa, ya, Kak, saya menganggap Honda DBL ini sebagai suatu pertandingan yang atmosfernya sangat tinggi. Dari pertama saya kenal basket, saya pernah nonton Honda DBL. Saya pun merasa ingin sekali merasakan atmosfer Honda DBL dan saya selalu berdoa ingin bermain di Honda DBL, dan akhirnya terwujudkan.

AS: Karena ini ajang yang sangat bergengsi.

Apakah kalian sangat menyukai basket? Memangnya seberapa berarti olahraga ini untuk kalian?

BS: Satu jawaban untuk dua pertanyaan ini, Kak. Sebenarnya basket sudah jadi passion hidup saya.

AS: Iya, sangat berarti karena dari basketlah saya belajar pantang menyerah.

Apa yang kalian dapat dari basket selain gelar juara dan MVP?

BS: Kenangan yang tak terlupakan; Epic moment, dan saat itulah saya merasakan mukjizat Tuhan sangat besar.

AS: Pertemanan dan kekeluargaan.

Ingin bermain basket sampai kapan?

BS: Sampai saat di mana basket sudah jadi olahraga di bulan, Kak, hahahaha. Artinya, jika Tuhan selalu memberikan kesehatan, waktu, dan restu pasti saya akan selalu bermain basket.

AS: Sampai saya tidak mampu lagi.

Apakah gelar MVP ini juga memupuk kecintaanmu pada basket?

BS: Jika saya tidak menjadi MVP pun—atau pada saat saya belum menjadi MVP—saya sudah mencintai basket itu seperti keluarga saya sendiri, Kak. Ya, kalau bisa dibilang, basket itu pacar sayalah, hehe.

AS: Iya, karena semakin membuat saya termotivasi menjadi lebih dan lebih lagi.

Apa pendapatmu tentang basket Indonesia, terutama di daerahmu? Ceritakan kepada kami kondisi basket di sana.

BS: Kalau di daerah saya sebenarnya saya sangat yakin tidak kalah bibit dengan daerah lain. Mungkin kami hanya kurang melatih mental kami. Kondisi basket di sini sebenarnya sangat antusias sekali. Banyak sekali orang di sini yang mencintai basket melebihi apa pun. Kalau kata hits-nya itu: basketball never stop.

AS: Menurut saya lumayan bagus dan semakin berkembang.

Apa yang bisa kalian lakukan demi membangun basket di sana?

BS: Saya akan melakukan sebaik dan semaksimal mungkin demi meningkatkan dan membangun basket di daerah saya

AS: Bermain basket dengan sungguh-sungguh sehingga basket di Banjarmasin berkembang.

Baiklah, itu saja pertanyaan dari kami. Senang bisa ngobrol bareng kalian. Semoga gelar ini menjadi berkah untuk kehidupanmu juga basket Indonesia.

BS: Iya, Kak. Amin. Terima kasih juga, Kak, sudah berkenan mewawancarai Bintang.

AS: Iya, amin. Terima kasih.

 

Foto: Dok. Honda DBL

Populer

Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas