Supreme dan NBA, Saat Basket dan Streetwear Beradu

| Penulis : 

Di Amerika Serikat, basket dan gaya busana streetwear berkembang hampir bersamaan. Gaya busana tersebut dibawa ke ranah NBA lewat berbagai cara, salah satunya dari kebiasaan pemain. Era basket klasik adalah era dimana pebasket berkulit hitam hadir dari bermain basket di jalanan. Alhasil, gaya busana tersebut pun jadi tren hingga kini.

Walau terlahir dari olahraga skateboard, Supreme meneguhkan diri sebagai merek streetwear yang juga punya korelasi dengan basket. Pernak-pernik mereka semakin banyak digunakan pebasket sebagai pengerek status sosial. Puncaknya terjadi pada musim 2017-2018, Supreme beserta Nike jadi sponsor untuk liga basket tertinggi di Negeri Paman Sam itu.

Supreme Patrick Ewing “Behind the Back Dunk” (2002)

Ewing jadi pemain pertama yang sosoknya jadi grafis kaos Supreme. Jebbia dkk membubuhkannya untuk koleksi mereka pada 2002. Legenda New York Knicks ini tampil dengan posisi slam dunk terbalik yang jadi ikonnya.

Pebasket bernomor seragam 33 ini menjalani karir NBA sejak 1985 lewat keputusan NBA Draft yang kontroversial. Bakatnya yang luar biasa membuatnya meraih Rookie of the Year walau diganggu cedera. Ia pun bergelut di wilayah timur bersama Knicks selama 15 tahun. Rekor 1000 permainan untuk Knicks miliknya jadi salah satu rekor terbaik yang sulit dipecahkan pemain lain.

Tahun selanjutnya, Supreme membuat berbagai edisi lain. Mereka menempatkan logo dan sosok Ewing di kaos, jaket, topi nilon, serta jaket hoodie.

Supreme “Post Cards” Tee (2002)

Grafis pada kaos ini diambil dari kartu pos “Greetings From New York” yang diproduksi pemerintah Kota New York pada 1930. Supreme lalu menempatkan tokoh terkenal di ranah fesyen yang tinggal di kota berjuluk Big Apple itu. Dimulai dari kiri, huruf S untuk Slick Rick, Woody Allen, Andy Warhol, David Berkowitz (tokoh di serial Son of Sam), Christopher Walken (tokoh di serial King of New York), Jodie Foster (dari film Taxi Driver), dan John Starks di huruf E paling kanan.

John Starks adalah pebasket New York Knicks yang bermain pada 1990-1998. Ia menjalani karir terbaik disana. Terpilih NBA All-Defensive Second Team pada 1993, NBA All-Star pada 1994, serta NBA Sixth Man of the Year pada 1997. Oleh penggemar Knicks, Ia dijuluki “The Dunk”.

Supreme “Denver Skyline” (2003)

Pemilihan siluet Kota Denver ini tergolong aneh. Kota ini berjarak 2000 km dari toko Supreme di Lafayette, New York. Walau begitu, mereka menggunakan siluet tersebut untuk merilis sepaket edisi bertema seragam Denver Nuggets era 1992. Seragam ini lekat dengan aksi DIkembe Mutombo tahun 1992.

Supreme menggabungkan motif pelangi itu dengan gambar perkotaan Manhattan, New York. Hasil perpaduan itu lalu diaplikasikan pada topi, jaket hoodie dan sweater.

Supreme x Nike Air Foamposite One (2014)

Melompat ke 2014 ketika Supreme memodifikasi salah satu sepatu ikonik di NBA. Sepatu Nike Air Foamposite adalah sepatu yang digunakan Penny Hardaway dan Mike Bibby. Sepatu itu banyak mendapat cibiran karena bentuknya yang aneh. Walau begitu, Supreme punya cara tersendiri dalam memodifikasi Foamposite.

Mereka menggunakan motif baroque milik karya Gianni Versace di bagian samping Foamposite. Motif tersebut mendunia setelah pertama kali diperkenalkan pada 1980-an. Perpaduan itu menghasilkan Foamposite yang tidak pernah ada sebelumnya. Sepatu ini pun jadi salah satu buruan kolektor pernik Supreme bertema basket.

Supreme x Air Jordan 5 (2015)

Michael Jordan akan jadi bagian penting dalam perkembangan sepatu basket NBA. Ia telah dianggap sebagai atlet dengan sepatu tersukses. Hal itu jadi pemantik bagi Supreme untuk membuat sepatu khusus bertema NBA.  Sepatu ini diperkenalkan pertama kali pada 1990 dan telah jadi salah satu sepatu paling diminati para penggemar Jordan.

Pada 2015, Supreme merilis edisi khusus kolaborasinya dengan Air Jordan 5. Mereka memodifikasinya mencantumkan nama Supreme di dalam plastik EVA pada bagian samping sepatu. Sol bening dengan logo Jordan dan Supreme jadi pilihan untuk merubah tampilan sisi bawah. Warna doreng gurun (desert camo), hitam, dan putih adalah warna terbaik untuk edisi ini menurut Supreme dan Nike.

Supreme x Nike Air More Uptempo “Suptempo” (2017)

Selang tiga tahun, sepatu untuk Scottie Pippen ini jadi kanvas untuk Supreme dalam membuat pernik berbau basket. Nike Air More Uptempo dikenal karena sepatu ini memiliki tulisan “AIR” terbesar yang pernah dirilis oleh Nike. Supreme kemudian mengganti tulisan itu dengan nama lini busana buatan James Jebbia tersebut. Edisi ini tersedia dalam warna merah, hitam, dan emas.

Supreme x Nike x NBA "Allover Big Logo" (2018)

Edisi ini jadi yang terbaru karena dirilis pada Maret 2018. Supreme menampilkan kembali tren baju multi-logo tim partisipan NBA era 1990-an akhir. Tren itu dipopulerkan rapper semacam Snoop Dogg, Jay-Z, dan lainnya. Setelah tren itu tenggelam, Supreme menampilkannya lagi untuk koleksi tahun ini. Terdapat jaket, seragam, Nike Air Force 1 Hi yang disediakan. Kampanye pengenalan produk diramaikan dengan penampilan J. R Smith.

Foto: Dokumentasi pribadi Ross Wilson, Nike, Supreme Archieve

Populer

LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Grizzlies Hajar Sixers, Pelatih Taylor Jenkins Pecahkan Rekor Waralaba
Russell Westbrook Pemain Pertama Dalam Sejarah dengan 200 Tripel-dobel!
Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
Jayson Tatum & Patrick Mahomes Rebutan Ekspansi Tim WNBA
Dalton Knecht Memulai Pembicaraan Gelar Rookie of The Year