Senin malam, 6 Juni 2018, Philipine Arena, Filipina mencekam. Perkelahian brutal terjadi pada pertandingan Filipina melawan Australia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019. Ini menjadi peristiwa paling buruk dalam sejarah basket. Karena ada baku-pukul, kursi yang dilempat, tendangan-tendangan liar dan akhirnya 13 pemain dikeluarkan dari permainan.
Peristiwa yang disaksikan 22 ribu penonton itu terjadi di empat menit kuarter ketiga. Kedudukan sementara, Australia unggul 79-48 atas Filipina. Pemain Filipina, Roger Pogoy membawa bola dan bertabrakan dengan pemain Australia, Christopher Goulding. Setelah itu, Pogoy terlihat menjatuhkan Goulding. Kemudian Daniel Kickert bereaksi dan mendorong Pogoy, dan keributan tak bisa dihindarkan.
Pemain Australia yang juga bermain untuk Milwaukee Bucks, Thon Maker, dan pemain naturalisasi Filipina, Andray Blatche, menjadi dua pemain yang dikeluarkan. Maker mendapatkan pukulan di bagian belakang kepala, sehingga ia bereaksi dengan menendang dua pemain Filipina. Maker terlihat benar-benar marah. Sedangkan Blatche juga terlibat perkelahian setelah mendapatkan pukulan keras dari pemain Australia, Nathan Sobey.
Setelah perkelahian reda, wasit di meja pertandingan melihat kembali peristiwa tersebut untuk menentukan siapa saja yang dikeluarkan. Pemain Filipina yang dikeluarkan adalah Japeth Aguilar, Jeth Rosario, Roger Ray Pogoy, Terrence Bill Romeo, Matthew Wright, Andray Blatche, Calvin Abueva, Jayson Castro, Carl Bryan Cruz. Sementara dari Australia ada Christopher Goulding, Nathan Sobey, Cameron Gliddon, Thon Marial Maker, Daniel Kickert.
Setelah semua yang terlibat perkelahian dikeluarkan, maka pertandingan dilanjutkan. Tetapi hanya sampai kuarter ketiga karena dua pemain Filipina yang tersisa juga melakukan pelanggaran. Karena hanya ada tiga pemain Filipina, maka Australia dinyatakan menang dengan skor 89-53.
Menanti Sanksi
Beberapa media melansir wawancara dengan pihak-pihak terkait. Anthony Moore, CEO Australia Basketball mengatakan kekecewaannya, seperti dikutip dari The Daily Telegraph. "Kami sangat kecewa dengan apa yang terjadi dan kami terlibat di dalamnya. Ini bukan semangat olahraga dan bukan tujuan bermain bola basket. Kami mohon maaf kepada penggemar dan akan menunggu hukuman yang akan dijatuhkan pada kami."
Sebaliknya, Chot Reyes, kepala pelatih tim Filipina, kepada rappler.com memberikan pembelaan pada pemainnya. "Saya tahu tentang kekecewaan dalam pertandingan. Saya juga mengerti bahwa beberapa orang merasa malu dengan peristiwa tersebut. Tetapi Anda tidak tahu apa yang terjadi karena tidak ada di dalam tim ini. Anda harus merasakan berada di tim kami, untuk memahami apa yang benar-benar terjadi."
Sementara itu, fiba.com melansir penyataan FIBA bahwa,"Menyusul insiden yang terjadi pada kuartal ketiga pertandingan Filipina-Australia pada hari Senin di FIBA Basketball World Cup 2019 Asian Qualifiers, FIBA sekarang akan membuka kedisiplinan terhadap kedua tim. Keputusan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang."
Baca Juga: Australia top Group B after win over Philippines
Foto: slcdunk.com