NBA baru saja menggelar salah satu hajat tahunan mereka Kamis, 21 Juni 2018, waktu setempat. Mengambil tempat di Brooklyn Center, Brooklyn, New York, Amerika Serikat, liga yang dijuluki sebagai liga basket terbaik di dunia ini menghelat acara NBA Draft 2018. Dalam prosesnya, ada 60 pemain berstatus amatir yang akan dipilih oleh tim-tim NBA untuk menjadi pemain mereka musim selanjutnya. Kata amatir yang digunakan berarti pemain yang belum pernah bermain di NBA. Lebih dari 100 nama pemain level kuliahan Amerika Serikat menyatakan ketersediaan mereka di NBA Draft. Jumlah tersebut ditambah dengan beberapa pemain yang bermain di liga non NBA yang kebanyakan dari daratan Eropa.
Phoenix Suns mendapatkan kesempatan memilih pertama dalam gelaran tahun ini. Keuntungan tersebut diperoleh setelah nama Suns muncul pertama dalam proses lotre untuk tiga besar. Sacramento Kings menyusul di urutan kedua sementara Atlanta Hawks di urutan ketiga. Urutan memilih setelah tiga pemilih pertama dibuat berdasarkan rekor terburuk yang diraih tim-tim lainnya musim sebelumnya. Memphis Grizllies dan Dallas Mavericks melengkapi daftar lima tim yang mendapatkan lima jatah memilih pertama.
Putaran Pertama
NBA membagi 60 jatah memilih menjadi dua putaran, 30 pemain putaran pertama dan 30 pemain putaran kedua. Deandre Ayton yang beberapa hari sebelum NBA Draft yakin akan dipilih oleh Suns, berhasil mewujudkan perkataannya. Suns memilihnya di urutan pertama yang membuatnya menjadi pemain tahun pertama kuliahan (freshman) kedelapan secara beruntun yang terpilih di urutan pertama. Tahun lalu, Markelle Fultz mengalami hal yang sama dengan Ayton.
Kings memilih Marvin Bagley III di urutan kedua. Uniknya, Bagley yang berasal dari Duke University ternyata pernah satu SMA dengan Ayton selama satu tahun. Hal ini membuat keduanya menjadi rekan satu tim SMA pertama yang terpilih di urutan 1 dan 2. Terpilihnya kedua pemain ini di dua urutan pertama sebenarnya tak terlalu mengagetkan. Keduanya menjanjikan gaya bermain pemain besar (bigman) modern. Besar, atletis, dan mampu menembak dari jarak jauh.
Atlanta Hawks yang mendapatkan hak memilih selanjutnya tak serta merta menggunakan keuntungan tersebut. Hawks memutuskan untuk melakukan pertukaran hak memilih dengan Mavericks, agar dapat memiliki pemain yang terpilih di urutan kelima. Pertukaran tersebut membuat Hawks memilih Luka Doncic di urutan ketiga dan langsung mengirim pemain asal Slovenia tersebut ke Mavericks. Sebagai gantinya, Mavericks memilih Trae Young dan langsung dikirim ke Hawks. Pertukaran ini dianggap berbagai pengamat sebagai langkah yang tepat. Hawks butuh seorang garda yang dapat memberi asis dan mencetak angka. Sementara Mavericks ingin mencari suksesor legenda mereka, Dirk Nowitzki, yang berkebangsaan Jerman.
Di urutan keempat, Memphis Grizzlies yang sempat diberitakan ingin menukar hak memilih tersebut urung melakukannya. Mereka menggunakan hak memilih tersebut untuk mencomot Jaren Jackson Jr. dari Michigan State University. Jackson yang berposisi sebagai forwarda diharapkan dapat membantu Marc Gasol dan Mike Conley untuk musim depan.
Mohamed Bamba yang sempat menggegerkan NBA dengan atletismenya dipilih di urutan keenam oleh Orlando Magic. Wendell Carter Jr. dan Colin Sexton terpilih di urutan 7 dan 8 oleh Chicago Bulls dan Cleveland Cavaliers. Di urutan kesembilan, kejutan terjadi setelah New York Knicks memilih Kevin Knox dari University of Kentucky. Keputusan ini disambut dengan sorakan tak bersahabt dari para penggemar Knicks yang hadir di arena. Hal serupa terjadi saat Knicks memilih Kristaps Porzingis di urutan keempat NBA Draft 2015. Setelah tiga musim berlalu, Porzingis malah dianggap sebagai bintang terbaik dan harapan utama Knicks.
Nama yang diharapkan oleh pendukung Knicks adalah Michael Porter Jr. Bahkan, sebelum nama Knox disebutkan oleh Komisioner NBA, Adam Silver, beberapa pendukung Knicks serempak bersorak “MPJ, MPJ, MPJ.” Tiga kata tersebut merujuk pada akronim nama Porter Jr. MPJ sendiri akhirnya dipilih di urutan ke-14 oleh Denver Nuggets. Sebelumnya, beberapa media yakin MPJ akan terpilih di sepuluh besar. Sayangnya, isu cedera yang terus menerpanya membuat tak ada tim sebelum Nuggets yang berani bertaruh memilihnya.
Mikal Bridges menjadi pemain yang terpilih di urutan kesepuluh. Pemain yang menjadi bagian dari Villanova University meraih gelar juara NCAA tahun 2018 lalu dipilih oleh Philadelphia 76ers. Namun, ia tidak akan bermain untuk Sixers musim depan. Sixers setuju untuk bertukar pemain dengan Suns dan mendapatkan Zhaire Smith sebagai gantinya.
Most Outstanding Player NCAA Tournament 2018, Donte DiVincenzo, dipilih oleh Bucks di urutan ke-17. Aaron Holiday, adik dari Jrue dan Justin Holiday menyusul terpilih di urutan ke-23 oleh Indiana Pacers. Anfernee Simons, yang menjadi satu-satunya anak SMA di draft tahun ini dipilih oleh Portland Trail Blazers di urutan ke-24.
Putaran Kedua
Satu lagi produk Villanova masuk dalam draft tahun ini adalah Jalen Brunson. Mavericks memilihnya di urutan ke-33, satu peringkat di atas bintang University of Kansas, Devonte Graham, yang dipilih oleh Hawks dan lantas ditukar ke Charlotte Hornets.
Satu nama tak asing muncul di draft tahun ini setelah dipilih oleh Sixers di urutan terakhir. Sayangnya, pemain tersebut langsung ditukar ke Mavericks. Namanya adalah Kostas Antetokounmpo, adik dari bintang Bucks, Giannis Antetokounmpo.
Tidak ada nama LiAngelo Ball dalam daftar pemain terpilih tahun ini. Anak kedua dari keluarga Ball ini memang tidak dijagokan untuk terpilih sejak awal, tapi sang bapak, LaVar Ball, tidak meyakini hal tersebut hingga sehari sebelum draft. Setelah resmi tak terpilih, Yahoo Sports mengabarkan Gelo akan berjuang masuk ke NBA dengan status pemain bebas. Los Angeles Lakers masih menjadi tujuan utamanya musim depan. Selain Gelo, bintang University of Arizona, Rawle Alkins, juga gagal terpilih. Berbeda nasib, Alkins dikabarkan langsung bergabung ke Toronto Raptors sebagai pemain bebas.
Foto: NBA