Nama Valentino Wuwungan di tahun-tahun ke belakang memang tidak terdaftar di skuat tim nasional Indonesia. Ini merupakan tahun pertamanya membela timnas. Bagi Kepala Pelatih Fictor Roring, misalnya, Tino—sapaan akrab Valentino—bisa dibilang ruki (rookie) di timnas.
Kendati demikian, sejauh penilaian sang pelatih, peran Tino di timnas tahun ini cukup signifikan. Ia bahkan menjadi bagian penting saat timnas meraih medali emas di Test Event 18th Asian Games Invitational Tournament "Road to Asian Games 2018" pada 8-12 Februari 2018.
Selain itu, Tino sempat bermain untuk klubnya, Pelita Jaya Basketbal Club yang berisikan pemain-pemain timnas, berlaga di FIBA Asia Champions Cup 2018 SEABA Qualifier. Pada akhir Mei lalu, ia juga berangkat ke Amerika Serikat untuk pemusatan latihan bersama timnas. Itu artinya, sejak persiapan test event Februari lalu, Tino belum absen di pemusatan latihan untuk Asian Games 2018.
Mainbasket mewawancarai Tino sebelum keberangkatannya ke Amerika Serikat pada Mei lalu. Kami membicarakan tentang pengalaman pertamanya di timnas dan apa yang hendak ia berikan.
Halo, Bang Tino, apa kabar?
Halo juga Mainbasket, kabar saya baik. Semoga semua kru Mainbasket juga baik dan sehat.
Bagaimana TC timnasnya?
TC timnas saat ini berjalan sangat baik meski pun sebagian pemain sedang menjalankan ibadah puasa, tapi mereka tetap semangat saat TC.
Menurut Bang Tino, apa yang membawa Bang Tino ke timnas? Padahal sebelumnya tidak ada dalam radar timnas.
Soal terpanggil di timnas, saya sendiri masih kaget saat dipanggil. Yang pasti sebelum pindah ke PJ (Pelita Jaya Basketball Club) pun, bertemu Coach Ito (Fictor Roring, dia bilang untuk push dan latihan supaya saya lebih baik lagi. Dia bilang begini: "Latihan yang rajin, nyong, siapa tahu bisa ikut seleksi timnas." Itu jadi harapan buat saya saat itu.
Bagaimana Bang Tino akan menjawab panggilan dan kepercayaan manajemen dan tim pelatih di timnas ini?
Yang pasti saya pribadi akan memberi semua kemampuan dan energi untuk bisa terpilih di squat Asian Games nanti, dan juga jika terpilih, hal yang sama pasti akan saya lakukan. Urusan terpilih itu keputusan pelatih, kan?
Sebelum jauh berbicara tentang lawan, Bang Tino harus lebih dulu menyisihkan teman-teman dalam satu tim untuk mendapat tempat di timnas. Apa pendapat Bang Tino tentang rivalitas antarteman?
Dalam TC ini saya tidak sedikit pun berpikir siapa yang harus saya singkirkan. Semua ini tentang kebutuhan pelatih saat Asian Games nanti. Kami, semua pemain, selama TC bersikap profesional dan bersahabat namun tetap berkompetisi untuk memberikan yang terbaik saat TC. Itu yang utama saya rasa.
Apa pendapat Bang Tino tentang Kaleb Ramot? Setidaknya, meski sama-sama tampak muda, Kaleb justru punya pengalaman mengikuti TC dulu, kalau tidak salah tahun 2015 (sebenarnya SEA Games 2013 Myanmar).
Kaleb, hahaha...di luar lapangan dia orang yang sangat kocak dan bersahabat. Di dalam lapangan, seperti yang saya bilang sebelumnya, dia sangat profesional saat TC—selalu memberikan yang terbaik saat latihan.
Bang Tino selama di Pelita Jaya terbiasa bekerja sama dengan Fictor Roring dan Johannis Winar yang notabene pelatih timnas. Apa, sih, yang mereka harapkan dari Bang Tino di timnas?
Apa yang diharapkan mereka saat di klub dan di timnas itu sama. Mereka ingin saya jadi PF (power forward) yang bisa (bermain) outside dan inside, atau istilah mereka: stretch four.
Selama TC dan mengikuti beberapa kejuaraan, seperti FIBA Asia Champions Cup 2018 SEABA Qualifier kemarin, pengalaman apa saja yang Bang Tino dapat?
Banyak hal, tapi yang paling penting buat saya yaitu percaya diri dan percaya pada teammate. Itu yang saya dapat. Kami bisa memberikan perlawan yang ketat, dan bukan tidak mungkin bisa menang. Itu terjadi saat lawan India di Test Event Asian Games bulan Februari kemarin. Ada pemain eks NBA dengan tinggi kurang-lebih tujuh kaki, dan kami bisa memenangkan game tersebut.
Tentu masih ada kekurangan dalam permainan Bang Tino dan timnas. Kira-kira bagaimana Bang Tino memperbaikinya?
Masih banyak kekurangan pastinya. Yang pasti saya dan pelatih bekerja sama untuk secepatnya memperbaiki kekurangan saya. Itu juga yang dilakukan tim pelatih terhadap pemain lain dengan sisa waktu yang ada.
Lawan-lawan nanti bakal sangat kuat. Bukan ukuran Asia Tenggara lagi melainkan se-Asia. Apa pendapat Bang Tino soal ini?
Nothing is impossible, Bro.
Saya hanya berusaha untuk terus optimis saat TC sampai Asian Games jika terpilih, dan yang penting timnas secepatnya berbenah dengan kekurangan-kekurangan saat ini dan bekerja lebih keras lagi ke depannya. Saya rasa tidak menutup kemungkinan untuk meraih medali.
Foto: FIBA Asia CC, Hermanto dan Ariya Kurniawan/Timnasbasket