Perhelatan Piala Dunia sepak bola empat tahun sekali ini bisa jadi yang paling ditunggu dari seluruh turnamen sepak bola lainnya. Kabar dari Piala Dunia seperti hal teknis, informasi pemain, stadion hingga seragam selalu jadi berita bahkan tajuk utama. Untuk Piala Dunia 2018, seragam tim nasional Nigeria menuai pujian. Bahkan, GQ menyamakannya dengan kaos Supreme Box Logo yang legendaris itu.

Bagaimana bisa?

Secara historis, Nigeria bukan tim kuat. Piala Dunia dihelat sejak 1930, namun mereka pertama kali hadir pada 1994. Sejak saat itu, mereka tidak pernah absen mengikuti gelaran. Bila dikonversi, Piala Dunia 2018 adalah penampilan mereka yang keenam. Negara di kawasan Afrika Barat ini juga belum pernah merengkuh gelar juara. Untuk urusan sepak terjang, Alex Iwobi dkk. kalah jauh dengan negara langganan Piala Dunia seperti Brazil dan Jerman.

Muncul berbagai spekulasi yang membuat seragam tim nasional Nigeria dianggap yang terbaik dari seluruh seragam peserta Piala Dunia 2018. Secara konsep, seragam ini membawa semangat Naija dengan simbol sepak bola Nigeria (Super Eagle) sebagai motif. Naija adalah sebutan untuk penduduk asli dan diaspora Nigeria di seluruh dunia. Mereka tersebar di negara-negara maju seperti Inggris, Turki, Jerman, negara Semenanjung Arab, hingga Amerika Serikat.

Seragam tandang (kiri) dan kandang (kandang) tim nasional sepak bola Nigeria untuk Piala Dunia 2018.

 

Warna hijau dan putih mengambil warna seragam Nigeria di ajang Olimpiade Atlanta 1996. Kala itu, Emanuel Babayaro memimpin timnya hingga meraih medali emas. Momen itu begitu berkesan hingga meninggalkan cerita yang selalu dikenang. Kepulangan Babayaro dari Atlanta disambut bak pahlawan. Bahkan, tim nasional Nigeria di Olimpiade Atlanta 1996 disebut sebagai The Dream Team. Motif garis zig-zag pada panel tengah terinspirasi dari burung elang yang jadi simbol sepak bola Nigeria. Mereka biasa menyebutnya Super Eagle.

Bagi Don Farron selaku direktur desain Nike Football, ia dan tim memadukan berbagai elemen dalam perumusan seragam ini. “Kami membuatnya berdasarkan pada identitas seluruh anggota tim. Kami memadukan budaya, kultur pop, musik afrobeat, hingga fesyen yang ada di sana (Nigeria),” ujarnya dalam rilis pers seragam tim nasional Nigeria.

Sedangkan bagi Nigeria Football Federation (NFF), seragam ini jadi representasi betapa penduduk Nigeria menyukai sepak bola. “Saat Nigeria bertanding, mata penduduk kami tertuju ke sana. Seragam ini menggambarkan betapa kaya tradisi kami akan sepak bola,” ujar Amaju Pinnick, ketua NFF.

Seluruh koleksi seragam Nigeria untuk Piala Dunia 2018.

 

Lalu, bagaimana seragam ini bisa masuk ke ranah streetwear? Perilisannya bertepatan dengan kultur streetwear yang tengah menjamur. Gaya berbusana pada kultur ini memadupadankan berbagai jenis busana dengan warna bertabrakan. Tabrakan warna putih, hitam, dan hijau dianggap mewakili kultur masyarakat Afrika-Amerika di Amerika Serikat dan Eropa. Mereka adalah penggiat kultur streetwear terbesar.

Motif sayap Super Eagle pada seragam sekilas menyerupai sepatu Acronym x Nike VaporMax 2. Sepatu tersebut merupakan hasil kolaborasi Nike dengan desainer Errolson Hugh, pemilik rumah busana Acronym. Bagian atas VaporMax yang terbuat dari flyknit dibalut motif dua garis hitam yang meruncing. Motif itu diambil dari logo Acronym yang telah melalui proses modifikasi. Nike merilisnya bertepatan dengan Air Max Day 2018. Bagi penggiat fesyen, seragam Nigeria dan sepatu ini jadi padanan terbaik untuk menyambut Piala Dunia 2018 karena bermotif nyaris serupa.

Sosok juga berperan dalam peningkatan atensi masyarakat. Rapper sekaligus desainer Skepta mengunggah dirinya sedang mengenakan seragam kandang tim nasional Nigeria dua bulan sebelum perilisan di gerai resmi. Lewat unggahannya, kolaborator Nike tersebut menunjukkan bahwa seragam itu bisa menjadi pilihan tampil modis seperti yang ia tunjukkan di akun Instagramnya.

Joseph Junior Adenuga, yang biasa dikenal dengan Skepta, adalah rapper Inggris dengan orang tua berasal dari Nigeria. Ia mengunggah foto sedang mengenakan seragam kandang Nigeria pada 2 April 2018.

 

Sejak diumumkan pada 6 Februari 2018, seragam ini jadi perbincangan hangat. Nike membuka pembelian prarilis (pre order) lewat situs Nike beberapa hari kemudian. Selama tiga bulan, tiga juta pelanggan telah memesannya. Memasuki hari perilisan pada 2 Juni 2018, antrian pembeli yang tidak mendapat jatah prarilis daring mengantri hingga beberapa blok di depan gerai resmi Nike di Nigeria dan Amerika Serikat. Hal itu dilaporkan CNN Afrika dan The Washington Post keesokan harinya.

Fenomena antrian mengular juga terjadi di Inggris. Harian Independent bahkan mengabarkan seragam kandang, tandang, latihan, jaket jenis tracktop, hingga celana jogger tim nasional Nigeria ludes dalam hitungan hari.

Akibat tingginya permintaan, produk-produk tersebut pun bernilai tinggi. Selang sehari, bertebaran penjual yang menjajakan pernak-pernik tim nasional Nigeria di situs jual beli Grailed, StockX, dan eBay. Fenomena ini tergolong unik mengingat kejadian ini jadi yang pertama untuk seragam sepak bola. Apalagi, ketiga situs tersebut identik dengan situs jual-beli produk streetwear mewah.

Onyinye Wilfred Ndindi, gelandang Nigeria dan Leicester City, berpose pada katalog promosi seragam untuk Nike.

 

Fenomena ini menunjukkan betapa internet sangat berpengaruh dalam pengenalan produk di ranah streetwear. Hal itu telah terjadi di berbagai merek mulai Supreme, OFF-White, Comme Des Garcons, Palace, dan lainnya. Namun, belum ada seragam sepak bola yang mampu menerjang arus tersebut. Hal ini pernah terjadi ketika Drake menggunakan seragam tandang Juventus pada 2016. Seragam itu kemudian viral. Walau begitu, ketenarannya masih jauh di bawah popularitas seragam tim nasional Nigeria.

Dengan gelaran Piala Dunia 2018 yang semakin dekat, kita akan bisa melihat betapa seragam sangat mempengaruhi penampilan tim peserta. Lapangan rumput akan jadi tempat pameran negara mana yang punya desain seragam terbaik.

Foto: Nike Football, Akun Instagram @skeptagram

Komentar