Luka Doncic, Kontroversi, dan Spekulasinya di NBA Draft 2018

| Penulis : 

Dua hari setelah NBA Draft Lottery, Luka Doncic, garda Real Madrid di Liga Spanyol, mengeluarkan komentar kontroversial. Setelah memutuskan akan mengikuti NBA Draft 2018, ia justru tidak yakin pada niatnya untuk bermain di NBA musim depan kemarin, Kamis, 17 Mei 2018 waktu setempat. Apalagi timnya tengah melaju ke Final Four di EuroLeague kala itu (pada akhirnya Real Madrid berhasil melaju ke final).

“Saya tidak yakin ini adalah dua pertandingan terakhir saya (di EuroLeague),” ujar Doncic kepada wartawan saat jumpa pers sebelum Final Four. “Kami belum memutuskan ini. Mungkin setelah akhir musim.”

Sejak mengatakan itu, beberapa spekulasi pun menyeruak di berbagai media. Bleacher Report, misalnya, menduga sang pemain melakukan itu untuk menjaga motivasi timnya yang sekarang. Bagaimanapun, Real Madrid tengah menghadapi kompetisi EuroLeague yang sedang menuju puncaknya. Namun, spekulasi tidak berhenti sampai di situ.

Luka Doncic masih membela Real Madrid di Liga Spanyol dan EuroLeague meski menyatakan akan mengikuti NBA Draft 2018. Foto: Getty Images

 

Bleacher Report mengatakan, pernyataan Doncic kepada media juga boleh jadi merupakan upayanya untuk menghimpun keuntungan. Jonathan Givony dari ESPN bahkan menulis, pernyataan Doncic itu bisa saja dilakukan untuk menyetir dirinya sesuai tujuan. Hal serupa pernah terjadi pada draft Ricky Rubio, yang kini bermain untuk Utah Jazz, pada 2009.

Kala itu, Rubio juga mengurungkan niatnya bermain di NBA meski Minnesota Timberwolves telah memilihnya di urutan kelima putaran pertama. Namun, sang garda tidak juga bergerak terbang ke Amerika Serikat untuk bermain bersama Timberwolves. Sang garda lebih memilih bermain di Spanyol bersama Barcelona.  

Dengan gelagat itu, Rubio memaksa Timberwolves untuk mengambil langkah alternatif; misalnya dengan menukarnya ke tim lain. Namun, tim asal Minnesota itu justru kukuh pada pendirian. Ia tidak menukar haknya kepada tim lain dan tetap menunggu Rubio untuk datang ke Amerika Serikat. Pada akhirnya, Rubio pun bergabung ke Timberwolves pada 2011 sebelum pindah ke Jazz musim ini.

Kasus serupa juga sempat terjadi empat tahun silam, pemain berkebangsaan Serbia, Bogdan Boganovic, melakukan hal serupa. Ketika Phoenix Suns memilihnya di urutan ke-27 NBA Draft 2014 putaran pertama, sang garda tembak tidak langsung terbang ke Amerika Serikat untuk bermain dengan timnya. Apalagi ia masih terikat kontrak dengan tim lamanya di Serbia—Partizan.

Alih-alih bergabung dengan Suns, Bogdanovic malah meneken kontrak dengan klub Eropa lainnya setelah habis kontrak dengan Partizan. Ia lebih memilih bermain bersama Fenerbahce daripada bergabung dengan Suns di NBA. Pada akhirnya, Suns terpaksa menukar haknya kepada Sacramento Kings pada 2016, dan barulah setelah itu Bogdanovic mau bermain di NBA. Sang garda tembak pun bergabung dengan Kings pada 2017.

 

Luka Doncic membawa Slovenia menjuarai EuroBasket bersama Igor Kokoskov, kepala pelatih baru Phoenix Suns, pada 2017 lalu. Foto: SI

 

Dalam kasus lain, seperti juga dilaporkan The Ringer, sempat terjadi pemain Eropa benar-benar urung bermain di NBA meski sebuah tim memilihnya dalam draft. Hal itu terjadi pada Orlando Magic yang memilih Fran Vazquez pada 2005. Sang pemain kabarnya akan segera bergabung, tetapi ia malah meneken kontrak dengan klub-klub Spanyol sampai dewasa ini.    

Dengan adanya kasus itu, media-media di Amerika Serikat menulis kemungkinan Doncic tengah mengambil langkah serupa. Apalagi ia termasuk pemain teratas dalam bursa pilih NBA tahun ini. Phoenix Suns dengan kepala pelatih barunya, Igor Kokoskov, yang bersama Doncic meraih gelar juara EuroBasket, mungkin akan memilihnya di urutan pertama. Namun, Suns juga memiliki kesempatan memilih senter DeAndre Ayton sebagai pemain berpotensi. Jika Suns memilih Ayton, maka Kings akan memilih Doncic di urutan kedua, terutama karena Manajer Umum Kings Vlade Divac selalu tertarik dengan pemain dari negara pecahan Yugoslavia. Sebagai catatan, Doncic merupakan pemain berkebangsaan Slovenia yang merupakan pecahan dari Yugoslavia.

Kendati demikian, Doncic tampaknya tidak memikirkan hal itu ketika timnya kini tengah melangkah ke final EuroLeague setelah mengalahkan CKSA Moscow di Final Four. Saat itu, Doncic mencetak 18 poin, 7 rebound, dan 2 asis dan bermain selama 31 menit. Dengan demikian, seperti ia katakan dalam jumpa pers, sementara ini ia akan fokus dulu untuk membawa Real Madrid merajai Eropa sebelum menentukan nasibnya.

Foto: NBA

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!