Irsan saat itu masih berusia sekitar 12 tahun, saat sang ayah, Bambang Susanto memutuskan untuk membuat gedung olahraga basket. Ia sama sekali tidak menyangka bila saat ini GOR Pacific Caesar menjadi tempat pertandingan-pertandingan besar. Sekaligus menjadi rumah dari tim basket Pacific Caesar Surabaya.

Irsan mencoba merangkai ingatannya tentang awal berdirinya GOR tersebut. Ia bercerita bahwa dulu ada lapangan tenis di Raya Gading Pantai, Dukuh Sutorejo, Mulyorejo, Surabaya. Lapangan tenis ini kemudian dibagi dua. Satu sisi tetap dipakai tenis, dan satu sisi dijadikan lapangan basket.

"Saya tidak ingat tepatnya, tapi kalau tidak salah sekitar tahun 1994, begitu ijin bangunan keluar, akhirnya dibangun GOR basket, menempati tanah tersebut. Itu seingat saya masih era Kobatama dan Mike King masih bermain," jelas Irsan Pribadi Susanto.

Saat itu di Surabaya ada tiga GOR basket. GOR Pacific, GOR Go Skate di kawasan Embong Malang dan GOR Kertajaya yang sekarang ditempati CLS Knights. Beberapa tahun terakhir hanya GOR Pacific dan GOR Kertajaya saja yang mampu bertahan. Pembeda dua GOR tersebut adalah kepemilikan. GOR Pacific murni milik pribadi, sedangkan GOR Kertajaya merupakan aset Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dikelola oleh CLS.

"Ya begitulah, GOR ini dibangun dengan dana pribadi. Jadi statusnya ya aset pribadi," tegas Irsan. "Kalau kejuaraan yang pernah diselenggarakan banyak sekali. Saya ingat dulu waktu Kobatama masih pakai pemain asing, pernah bertanding di sini. Soalnya, beberapa foto lama yang masih ada di GOR itu ada foto Bobby Parks. Kalau turnamen sekelas ASEAN, dulu pernah ada Turnamen Pacific Bank Swadesi yang digelar tiap tahun."

Dekade terakhir, GOR Pacific hanya digunakan untuk latihan tim Pacific Caesar. Selain itu ada turnamen-turnamen Divisi 1 Surabaya dan Piala Walikota Surabaya yang tetap digelar di tempat tersebut. Tetapi untuk gelaran liga profesional sudah tidak lagi memakai GOR ini.

Pada IBL 2016-2017, Pacific sebagai tim yang lolos playoff juga harus rela bermain di Bandung, karena dianggap tidak punya rumah yang representatif. Seharusnya, saat itu Pacific punya jatah satu pertandingan di Surabaya melawan Aspac Jakarta. Tapi karena tidak ada GOR yang cocok, maka disepakati mereka bermain di C-Tra Arena, Bandung.

Di akhir tahun 2017, sempat terjadi ketegangan antara Pacific dengan penyelenggara liga. Waktu itu, Surabaya akan dihapus dari daftar kota penyelenggaraan seri IBL 2017-2018. Tetapi masalah tersebut bisa selesai setelah pihak IBL setuju menggunakan DBL Arena Surabaya. Bahkan dianggap sebagai rumah Pacific Caesar di babak playoff.

Pasca-kompetisi, GOR Pacific Caesar bersolek. Pemilik melakukan renovasi besar-besaran. Memang tidak mengubah struktur asli bangunan, namun beberapa fasilitas baru ditambahkan. Selain itu, pernak-pernik pendukung juga diperbaharui.

"Untuk saat ini yang sedang proses adalah lapangan. Setelah itu ada ruang ganti pemain, fasilitas toilet, dan papan skor baru. Selain itu kapasitas untuk penonton VIP juga kami tambah. Sekarang bisa muat sekitar 2500 penonton," tutur Irsan. "Kalau untuk target penyelesaian belum kami tentukan. Sambil berjalan saja. Sebab kami ingin memenuhi syarat-syarat kelayakannya. Jadi harus diperhatikan detail satu persatu. Kalau secara garis besar, kami ingin bulan Juli nanti selesai. Setelah itu baru mengganti lampu penerangan, karena masih harus pesan dari Spanyol."

Disinggung mengenai tujuan renovasi, Irsan masih belum mau buka suara. Yang jelas, ia ingin bahwa GOR Pacific Caesar sudah siap bila digunakan untuk pertandingan-pertandingan bertaraf internasional. Oleh karena itu, Irsan harus jeli memperhatikan setiap sudut untuk memenuhi persyaratan FIBA.

"Yang jelas, tujuan kami agar GOR ini layak digunakan untuk pertandingan-pertandingan internasional. Itu yang kami inginkan. Pertandingan apa yang digelar di sini, itu persoalan nanti. Tapi kami ingin GOR ini layak dan memenuhi standar FIBA," imbuhnya.

Tahun ini klub Pacific Caesar merayakan ulang tahun ke-50. Klub tersebut didirikan oleh Suk Fuk, sapaan akrab Bambang Susanto, pada tahun 1968. Saat itu, ia berusia 17 tahun. Sebagai perayaan ulang tahun, rencananya Pacific Caesar akan mengadakan turnamen pada pertengahan bulan Juli 2018. Turnamen ini kabarnya juga mengundang tim dari luar negeri. Pihak Pacific Caesar juga akan mengajak tim-tim Indonesia dalam turnamen tersebut.(*)

Foto: Dokumen Pacific CaesarĀ 

Komentar