Memasuki musim ke-15 di NBA, LeBron James sama sekali belum menampakkan tanda-tanda akan mengendur. Bersama Cleveland Cavaliers, James masih menunjukkan dominasinya musim ini. Namanya kembali masuk dalam daftar nominasi peraih Most Valuable Player (MVP) dengan James Harden, Anthony Davis, Damian Lillard, dan Giannis Antetokounmpo. Sebelumnya, James telah meraih empat gelar juara serupa sepanjang karirnya.
Performa James musim ini juga berhasil membawa Cavaliers yang kesusahan di awal musim melaju kencang di babak playoff. James dan Cavaliers kini sedang dalam posisi unggul 3-0 atas unggulan pertama Wilayah Timur, Toronto Raptors. Total dalam sepuluh laga playoff yang sudah dilakoninya, bapak tiga anak ini mencatatkan rataan 34,8 poin, 9,6 rebound, dan 8,8 asis per laga. Ia juga tercatat empat kali menorehkan poin lebih dari 40 pada sepuluh laga tersebut.
Terbaru, dalam laga ketiga semifinal Wilayah Timur melawan Raptors, James berhasil mencetak tembakan kemenangan bersamaan dengan bel akhir laga (buzzer beater). Di sisa delapan detik pertandingan, James membawa bola dari bawah ring Cavaliers. Melantunnya hingga sisi kiri pertahanan Raptors sebelum melepaskan sebuah tembakan satu tangan sambil berlari (floater) yang memantul papan sebelum masuk tepat saat bel berbunyi. Hal tersebut memancing banyak pertanyaan bagi pecinta basket, khususnya NBA: “Bagaimana cara menghentikan James?”
Pertanyaan tersebut sampai juga ke telinga sahabat karib James sekaligus legenda NBA, Kobe Bryant. Dalam wawancara dengan Fox Sports Radio, Bryant mendapatkan pertanyaan tersebut dari sang pembawa acara, Chris Mannix.
“Hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak membiarkannya (James) menusuk dengan tangan kirinya. Semua tembakan besar yang ia lakukan datang setelah pemain bertahan mengarahkanya ke arah kiri. Padahal, dia justru sangat luar biasa memaksimalkan tangan kirinya. Ia akan melakukan satu dua kali lantun bola, berhenti seketika dan melepaskan tembakan dari situ. Sepanjang pengalaman saya berhadapan dengannya, hal pertama yang saya lakukan adalah mencegahnya menyerang saya dengan tangan kirinya,” jawab Bryant kepada Mannix.
Bryant sendiri sepanjang karirnya telah berhadapan dengan James sebanyak 22 kali sebelum memutuskan pensiun dua musim lalu. Dalam 22 laga tersebut, Bryant hanya mampu memenangi enam di antaranya. Masih dalam kurun perjumpaan tersebut, James rata-rata menorehkan 28,2 poin, 7,4 rebound, dan 7,3 asis.
Selain bertemu di level tim, keduanya juga cukup sering menghabiskan waktu bersama di level tim nasional. Keduanya bermain bersama di FIBA World Cup 2007 di Las Vegas dan dua gelaran Olimpiade di Beijing 2008 serta London 2012.
Foto: USA Today, Sports Illustrated