Kanye West dan Alasannya Meninggalkan Nike

| Penulis : 

Beberapa waktu belakangan, Nike tengah mendapat sorotan pedas dari media. New York Times, misalnya, mengungkapkan perlakuan buruk mereka terhadap pegawai perempuan pada 24 April 2018. Selang beberapa hari, rapper dan pembawa acara Charmalagne mengunggah video wawancara eksklusifnya dengan Kanye West yang memutuskan hengkang dari perusahaan itu. Di video berdurasi 1,46 menit, pemilik lini busana Yeezy sempat mengungkapkan keluhannya terhadap Nike yang membuatnya melakukan itu.

Charmalagne mengutarakan pendapat tentang Kanye West sebagai seseorang dengan kreativitas luar biasa. Kreativitas yang ia bawa ternyata tidak sejalan dengan visi Nike dalam mendesain produk. “Persona dan kreativitas Kanye West terlalu liar untuk Nike. Kami bisa melihatnya dari bagaimana cara mereka memberi instruksi terkait desain produk,” ujar Kanye West menanggapi pernyataan tersebut.

Selain itu, Kanye juga menceritakan pendapatnya terkait perlakuan Nike terhadap pegawainya. “Mereka memperlakukan pegawainya seperti budak,” kata Kanye. Ia juga pernah mengatakan hal serupa ketika tur Saint Pablo untuk promosi album “The Life of Pablo” pada November 2016 lalu.

Pada 2009, Virgil Abloh (baju putih baris depan) dan Kanye West (baju biru baris depan) pernah magang di rumah busana Fendi. Mereka magang selama beberapa bulan dan digaji hanya AS$500 per bulan.

 

Cerita terkait sisi lain Nike itu ditujukan untuk CEO Mark Parker. “Saya tidak dipersilahkan menyimpan nomor ponselnya. Sementara itu, saya sudah berkomunikasi dengan CEO adidas sejak setahun sebelum kepindahan saya,” kata Kanye. Perlakuan Parker kepada Kanye sebagai kolaborator dianggap kurang berkenan. “Dia seakan meragukan Yeezy. Padahal, saya punya lini busana bernilai jutaan dolar. Semua tahu hal itu,” pungkasnya.

Charmalagne juga menanyakan bagaimana kondisi perpindahan dari Nike ke adidas. Menurut Kanye, masa transisinya penuh dengan kegalauan. Selain adidas, ternyata Puma juga menawarinya kerja sama bernilai fantastis. “Saya juga dihubungi Puma. Saya sempat galau memilih adidas atau Puma. Tapi, adidas menjanjikan ruang kreasi lebih luas. Dari sanalah adidas Yeezy bermula,” ceritanya.

Selain kiprahnya di ranah fesyen, wawancara eksklusif ini juga membahas berbagai hal tentang hidup Kanye. Pria berusia 40 tahun ini diajak berbincang kejadian penting di hidupnya yang terjadi selama kurun lima tahun terakhir. Permasalahan mental hingga terpaksa masuk IGD, kecanduan obat-obatan, korban rasisme, pertemuannya dengan Donald Trump serta Barrack Obama, pengalaman buruk saat peragaan busana Yeezy pada November 2016, hancurnya relasi dengan Jay-Z, karir musiknya, dan lain sebagainya.

Bagi Anda penggemar Kanye West, video wawancara ini layak untuk disimak. New York Times memberi fakta bahwa ini adalah kali pertama Kanye West berkenan bicara urusan hidupnya secara blak-blakan di depan umum sejak tiga tahun terakhir.

Foto: Ilya S. Savenok/Getty Images

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo