Pengurus Perbasi Kota Surabaya melakukan terobosan. Kemarin, Selasa, 1 Mei, bertempat di GOR CLS Surabaya, mereka menggelar seleksi terbuka (kedua) untuk menemukan pemain-pemain yang akan mewakili Surabaya di Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur 2018 Kelompok Umur (KU) 16 tahun di Malang bulan Juli nanti.
Seleksi terbuka ini sudah berlangsung sebanyak dua kali. Pertama kali digelar bulan April lalu di DBL Academy Surabaya dan yang kedua adalah di GOR CLS, Dharma Husada Utara, Surabaya. Keduanya masing-masing dihadiri oleh lebih dari 200 pemain putra dan putri dari penjuru Surabaya.
“Kami ingin menjalankan program pembinaan usia dini. Bibit-bibit Surabaya atau Jawa Timur bermula dari kami, Pengkot (Pengurus Kota) Surabaya. Saya ingin semua pemain, tidak harus memiliki kendaraan klub baru bisa naik. Kami tidak melihat mereka dari klub mana atau sekolah mana. Semua pemain punya hak yang sama untuk ikut seleksi bahkan terpilih,” terang Dra. Evi Ekawati, SE. SH. M.Hum, Ketua Perbasi Kota Surabaya.
Para pemain yang hadir langsung dibagi menjadi beberapa tim yang berisi 10 sampai 12 pemain. Tim-tim tersebut kemudian menjalani turnamen mini dengan sistem setengah kompetisi. Empat tim terbaik kemudian menjalani kompetisi dengan sistem gugur untuk mencari juara.
Selain untuk mencari potensi-potensi terbaik, seleksi terbuka atau yang bertajuk “Liga Selection” ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada pemain-pemain muda Surabaya untuk menikmati ketatnya kompetisi. Mereka tak hanya datang, memperlihatkan kemampuan, lalu pulang. Tetapi juga berkompetisi menjadi yang terbaik.
“Dari sini, kami akan memilih 45 pemain putra dan 30 atau 35 pemain putri untuk mengikuti TC (pemusatan latihan). Putra lebih banyak karena memang yang ikut seleksi terbuka dari awal lebih banyak,” tambah Dra. Evi.
Pemain-pemain yang lolos dari Liga Selection akan mengikuti pelatihan intensif (TC) untuk mencari 12 pemain terbaik. Mereka kemudian akan mewakili Surabaya di Kejurprov KU-16 Jatim.
Jadwal penyelenggaraan TC akan menyesuaikan dengan jadwal kegiatan utama para pemain, yaitu sekolah. Menurut Dra. Evi, yang terpenting adalah latihan bersama itu akan intensif dan mulai berlangsung dari penyelenggaraan Liga Selection sampai tanggal 5 Juli, tepat sebelum tim inti akhirnya berangkat ke Malang.
Para pelatih yang akan membimbing TC pun dihasilkan dari sistem seleksi. Nantinya, para pelatih ini akan menemukan bersama pemain-pemain terbaik Surabaya.
“Target kami adalah emas. Bahkan kalau diberi kesempatan mengirim dua tim, kami ingin mengirim dua tim. Mengingat Surabaya memiliki banyak pemain dan wilayahnya juga luas. Ini penting untuk pembinaan dan kesempatan mereka menambah jam terbang.”
Sistem seleksi terbuka ini tampaknya akan terus dipertahankan Pengkot Perbasi Surabaya. Dengan sistem ini, menurut Dra. Evi, pemain yang muncul kemampuannya terlihat dengan transparan. Para pelatih yang menentukan, pengurus yang akan melihat, apakah setiap pemain memang memenuhi syarat khususnya melalui dukungan data-data permainan mereka.(*)
Foto: Alexander Anggriawan