Mono Vampire Basketball Thailand sukses menembus Final ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018 setelah mengalahkan Chong Son Kung Fu, 83-80, di Stadium 29, Bangkok, Rabu, 18 April 2018. Three point play Sam Deguara di detik terakhir, membuat mimpi Chong Son ke final sirna seketika.
Mono Vampire memimpin sembilan poin (44-35), saat kuarter kedua berakhir. Kemudian mereka hilang fokus dan tertinggal 53-60 di kuarter ketiga. Ketegangan dimulai saat laga memasuki kuarter keempat.
Di sisa tujuh detik, Deguara mendapatkan keuntungan dua kali tembakan bebas serta membuat Justin Howard foul-out. Sepanjang laga, kedua pemain ini terlibat pertarungan sengit. Dua tembakan tersebut membawa Mono Vampire unggul 80-77. Lalu dengan cepat, Mikh McKinney yang mendapatkan bola dari belakang langsung melepaskan tembakan tripoin. Semua pendukung Mono Vampire tertegun, karena skor berubah sama kuat, 80-80.
Mono hanya punya sisa waktu dua detik. Ternyata itu sudah cukup untuk membuat harapan Chong Son menyeret pertandingan ke babak overtime pupus. Deguara memasukkan bola hasil asis Jason Brickman. Sekaligus ia mendapat bonus tembakan karena dilanggar oleh Zijian Mai. Seketika penonton yang hadir di arena bersorak. Three point play senter setinggi 2,29 meter tersebut membawa Mono ke partai puncak ABL musim ini.
Deguara bukan pengumpul poin terbanyak di pertandingan tersebut, tapi ia menjadi penentu kemenangan. Sepanjang laga, ia menyumbangkan 19 poin dan 19 rebound. Sementara Jason Brickman dan Mike Singletary masing-masing menambahkan 23 poin.
Chong Son tampil anti-klimaks. Mereka yang menjadi pemimpin klasemen akhir ABL di musim reguler, justru kalah dua laga beruntun di semifinal. Sumbangan 25 poin dan Justin Howard dan 20 poin dari Mikh McKinney, tidak mampu menyelamatkan mereka dari kekalahan. Lebih mengejutkan lagi, Anthony Tucker yang biasanya menjadi penyelamat justru hanya menyumbangkan sembilan poin saja. Akurasi tembakannya hanya 25 persen 4-16.
Mono Vampire sudah ditunggu San Miguel Alab Pilipinas di Final ABL 2017-2018 yang akan menggunakan sistem Lima Terbaik (best-of-five). Pertemuan antara wakil Thailand dan Filipina tersebut mengulang Final ABL 2011. Saat itu, Chang Thailand Slammers menjadi juara setelah mengalahkan Air Asia Philippine Patriots.(*)
Foto: ASEAN Basketball League